Kabut Asap Kiriman Selimuti Karo

KABANJAHE - Kabut asap kiriman dari kebakaran hutan di sejumlah provinsi Indonesia, sampai di Tanah Karo. Akibatnya, jarak pandang berkendara mulai terganggu. Sejumlah penggendara pengguna jalur lalu lintas tampak menghidupkan lampu, Rabu (30/9/2015).

Kawasan bukit barisan yang seharinya indah dipandang mata, kemarin tidak terlihat sedikitpun dikarenakan tebalnya hamparan asap yang menyelimuti udara.

Warga yang berada di perkotaan dan pedesaan tampak menggunakan masker agar terhindar dari ancaman penyakit, khususnya ISPA.

"Tumpang tindah masalah bencana menimpa kita. Selain dampak erupsi Sinabung, kini kabut asap menghampiri kita. Kita imbau masyarakat agar bersabar dan mawas diri dalam menghadapi bencana ini. Gunakan masker untuk meminimalkan ancaman ISPA,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Karo, Matius Sembiring.

Matius berujar, pihaknya juga tetap berupaya untuk meminimalkan dampak serangan kabut asap kiriman terhadap kesehatan warga Tanah Karo.

BPBD Karo juga tidak henti-hentinya melakukan tinjauan lapangan guna melihat situasi dan kondisi udara serta dampak erupsi Sinabung yang terus menerus menyemburkan debu vulkanik.

Plt Kadis Kesehatan Pemkab Karo, Johanes Sitepu ketka dihubungi, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas diluar keperluan. Selain menggunakan masker, Kadiskes juga mengimbau warga agar banyak mengkonsumsi air putih.

Sejumlah warga yang ditemui dilapangan berharap agar bencana kabut asap ini segera diatasi oleh pemerintah.

Selain berat menanggung beban dampak erupsi Sinabung. Ancaman bahaya kabut asap juga menambah kekhawatiran masyarakat.

“Erupsi Sinabung sesuai paparan Surono tidak mampu ditaklukan dengan teknologi. Namun kebakaran hutan yang terjadi saat ini kemungkinan besar dapat dikalahkan dengan strategi. Sudah cukuplah tebaran debu vulkanik yang kita hirup. Jangan lagi ditambah bencana yang lain. Kiranya pemerintah segera menyikapi ini secara bijak,” ujar Ngena Ate Br Sembiring.