Nenek Tewas Terpanggang Saat Bakar Sampah
A
A
A
BANTUL - Tragis, dialami Sipon Wiryo Sentono alias Poniyem (85). Warga Dusun Nawungan 1 Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri ini tewas terpanggang saat membakar dedaunan di belakang rumahnya.
Tubuh wanita ini pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Wardi (50) yang takut api merembet ke rumahnya Selasa (29/9/2015).
Menurut Wardi, sekitar pukul 10.00 WIB dia pulang dari ladang melihat ada api yang menjalar mendekati rumahnya.
Khawatir rumahnya terbakar, dia berusaha memadamkan api dengan cara manual yaitu memukul nyala api dengan ranting dedaunan.
Dia terus berusaha memadamkan api dan tak curiga sedikitpun. “Saya kaget, begitu selesai kok seperti ada manusia terlentang,” ujar Wardi, Selasa (29/9/2015).
Selesai mematikan bara api yang membakar semak belukar di dekat rumahnya, Wardi terkejut melihat ada orang yang terlentang di tengah kepulan asap.
Dia lantas mencoba mendekati dan langsung berteriak karena ternyata ada tubuh yang menghitam karena terbakar. Saat itu, dia memang belum bisa memastikan siapa korban karena hanya bisa melihat dari ketinggian.
Dia lantas berusaha mendekati tubuh yang sudah gosong karena terbakar api tersebut. Setelah didekati ternyata tubuh yang gosong tersebut tidak lain adalah Sipon, wanita yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Ketika ditemukan pertama kali, kulit di badan korban sudah mengelupas dan mulai menghitam. “Saya lihat dari atas sana sudah tidak bergerak dengan kepala berada di sebelah barat,” timpalnya.
Setelah melihat jasad korban, dia lantas berteriak meminta tolong dan tetangganya seketika itu juga langsung berbondong-bondong menuju lokasi.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Imogiri dan tidak berapa lama tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul datang memeriksa tubuh korban.
Setelah dilakukan pemeriksaan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul jenazah diserahkan kepihak keluarga untuk dimakamkan. “Mungkin beliau tidak bisa menghindar dari kepungan api di hutan belakang rumahnya,” ucapnya.
Tetangga korban yang lain, Sutarno, mengatakan setiap pagi, korban memang biasa mengumpulkan daun kering di belakang rumah dan lantas dibakar.
Kemungkinan saat itu, api yang korban sulutkan ke dedaunan kering di belakang rumah terus membesar dan tak bisa dikuasai. Kemungkinan besar korban tak bisa menghindar dari kepungan api. "Mungkin beliau meninggal setelah terkepung api dan tidak bisa menghindar," ujarnya.
Sementara Kapolsek Imogiri AKP Riyono mengatakan, berdasarkan pemeriksaan Tim Identifikasi serta sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Dugaan sementara korban meninggal karena terkepung api saat membakar sampah dedaunan di hutan belakang rumahnya.
“Korban meninggal akibat terbakar tidak jauh dari tempat tinggalnya. Jenazah kami serahkan ke pihak keluarga karena tidak ditemukan luka bekas penganiayaan,” tuturnya.
Tubuh wanita ini pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Wardi (50) yang takut api merembet ke rumahnya Selasa (29/9/2015).
Menurut Wardi, sekitar pukul 10.00 WIB dia pulang dari ladang melihat ada api yang menjalar mendekati rumahnya.
Khawatir rumahnya terbakar, dia berusaha memadamkan api dengan cara manual yaitu memukul nyala api dengan ranting dedaunan.
Dia terus berusaha memadamkan api dan tak curiga sedikitpun. “Saya kaget, begitu selesai kok seperti ada manusia terlentang,” ujar Wardi, Selasa (29/9/2015).
Selesai mematikan bara api yang membakar semak belukar di dekat rumahnya, Wardi terkejut melihat ada orang yang terlentang di tengah kepulan asap.
Dia lantas mencoba mendekati dan langsung berteriak karena ternyata ada tubuh yang menghitam karena terbakar. Saat itu, dia memang belum bisa memastikan siapa korban karena hanya bisa melihat dari ketinggian.
Dia lantas berusaha mendekati tubuh yang sudah gosong karena terbakar api tersebut. Setelah didekati ternyata tubuh yang gosong tersebut tidak lain adalah Sipon, wanita yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Ketika ditemukan pertama kali, kulit di badan korban sudah mengelupas dan mulai menghitam. “Saya lihat dari atas sana sudah tidak bergerak dengan kepala berada di sebelah barat,” timpalnya.
Setelah melihat jasad korban, dia lantas berteriak meminta tolong dan tetangganya seketika itu juga langsung berbondong-bondong menuju lokasi.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Imogiri dan tidak berapa lama tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul datang memeriksa tubuh korban.
Setelah dilakukan pemeriksaan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul jenazah diserahkan kepihak keluarga untuk dimakamkan. “Mungkin beliau tidak bisa menghindar dari kepungan api di hutan belakang rumahnya,” ucapnya.
Tetangga korban yang lain, Sutarno, mengatakan setiap pagi, korban memang biasa mengumpulkan daun kering di belakang rumah dan lantas dibakar.
Kemungkinan saat itu, api yang korban sulutkan ke dedaunan kering di belakang rumah terus membesar dan tak bisa dikuasai. Kemungkinan besar korban tak bisa menghindar dari kepungan api. "Mungkin beliau meninggal setelah terkepung api dan tidak bisa menghindar," ujarnya.
Sementara Kapolsek Imogiri AKP Riyono mengatakan, berdasarkan pemeriksaan Tim Identifikasi serta sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Dugaan sementara korban meninggal karena terkepung api saat membakar sampah dedaunan di hutan belakang rumahnya.
“Korban meninggal akibat terbakar tidak jauh dari tempat tinggalnya. Jenazah kami serahkan ke pihak keluarga karena tidak ditemukan luka bekas penganiayaan,” tuturnya.
(sms)