Guru PAUD asal Cimahi Jadi Korban Tragedi Mina

Selasa, 29 September 2015 - 15:40 WIB
Guru PAUD asal Cimahi Jadi Korban Tragedi Mina
Guru PAUD asal Cimahi Jadi Korban Tragedi Mina
A A A
BANDUNG - Suasana duka terlihat jelas di kediaman Rina Ocktariana, kawasan Babakan Sari, RT 04/09, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

Raut wajah sedih bercampur tegar tergambar jelas di wajah keluarga Rina, korban meninggal dalam tragedi Mina.

Di lokasi, tampak tiga anak almarhumah Rina, masing-masing Alfiana Nurul Kahfi (21), Farid Nurfaizi (17), dan Muhammad Akmal Firdaus (13). Ada juga beberapa anggota keluarga, kerabat, serta rekan-rekan korban.

Di tengah suasana duka, pihak keluarga dengan ramah menyambut kedatangan wartawan yang datang ke lokasi. Eri Mulyani, adik ipar Rina kemudian bertutur soal kabar kepastian meninggalnya almarhum.

Awalnya, pihak keluarga sempat was-was setelah mendapat informasi dari media massa, bahwa pada Kamis 24 September 2015 di Mina, terjadi insiden yang menelan banyak korban jiwa.

Sempat berada dalam simpang siur, pihak keluarga berkali-kali menghubungi Rina dan pihak KBIH yang mengurus keberangkatan Rina. Tapi telepon tak diangkat Rina. Pihak KBIH pun tidak memberi kepastian soal keselamatan Rina.

Pihak keluarga akhirnya mendapat kepastian, pada Minggu 27 September 2015 malam. Hal itu diperkuat dengan kedatangan orang dari KBIH ke rumah duka yang mengabarkan bahwa Rina meninggal dalam insiden di Mina.

"Orang KBIH memberikan kabar itu (Rina meninggal) dan permintaan maaf, karena sebelumnya tidak memberi kepastian soal kabar itu. Mereka syok juga katanya, karena banyak jamaah yang meninggal," kata Eri, Senin (29/9/2015).

Pihak keluarga pun mengikhlaskan meninggalnya Rina. Hal itu diterima sebagai ketetapan Allah SWT.

Rina merupakan anggota kloter 61 rombongan 9 dari KBIH Persis. Dia merupakan seorang guru Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nuralam di Kota Cimahi.

Di lingkungan keluarga dan para kerabatnya, Rina dikenal sebagai sosok yang tak pernah menyerah. Dia juga tidak pernah mengeluh saat menemui masalah.

"Beliau orangnya enggak pernah ngeluh, optimismenya tinggi. Dia enggak pernah mau kelihatan susah (saat menghadapi masalah). Teman-temannya juga bilang almarhum itu sosok penyemangat bagi orang lain," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4539 seconds (0.1#10.140)