Puluhan Pemuda Terlibat Perang Api di Tuban
A
A
A
DENPASAR - Puluhan pemuda menggelar tradisi siat geni atau perang api di Pura Dalam, Tuban pada Senin 28 September 2015 malam.
Menurut Wayan Mendra yang juga Bendesa Adat Tuban, Kuta, Badung, tradisi siat geni ini dilakukan setiap tahun yang jatuh pada purnama keempat.
Dalan perang api para pemuda desa adat tuban memakai baju hitam, dengan udeng dan dan kamen. Awalnya mereka berdoa dengan diperciki api kemudian membakar serabut kelapa.
"Alat perangnya ini api dari sabut kelapa yang dibakar. Kemudian para pemuda ini saling memukulkan sabut kelapa tersebut," terangngnya.
Perang siat geni dilakukan satu lawan satu, namun terkadang juga ada satu lawan dua.
"Perang geni ini ada dua kelompok, mereka saling beriringan dan saling serang. Kali ini yang mengikuti perang api ada sekitar 70 pemuda," katanya.
Pantauan di lokasi, seluruh pelataran pura tersebut dipenuhi dengan asap dan percikan api terus terlihat. Beberapa wanita juga tampak hadir untuk memberikan dukungan.
Menurut Wayan Mendra yang juga Bendesa Adat Tuban, Kuta, Badung, tradisi siat geni ini dilakukan setiap tahun yang jatuh pada purnama keempat.
Dalan perang api para pemuda desa adat tuban memakai baju hitam, dengan udeng dan dan kamen. Awalnya mereka berdoa dengan diperciki api kemudian membakar serabut kelapa.
"Alat perangnya ini api dari sabut kelapa yang dibakar. Kemudian para pemuda ini saling memukulkan sabut kelapa tersebut," terangngnya.
Perang siat geni dilakukan satu lawan satu, namun terkadang juga ada satu lawan dua.
"Perang geni ini ada dua kelompok, mereka saling beriringan dan saling serang. Kali ini yang mengikuti perang api ada sekitar 70 pemuda," katanya.
Pantauan di lokasi, seluruh pelataran pura tersebut dipenuhi dengan asap dan percikan api terus terlihat. Beberapa wanita juga tampak hadir untuk memberikan dukungan.
(nag)