Awas Pembiusan dan Perampasan Berkedok Prostitusi Online
A
A
A
SURABAYA - Para penikmat wanita penjaja seks secara online harus lebih berhati hati. Saat ini di Surabaya sedang marak terjadi pembiusan dan perampasan dengan modus prostitusi online. Kasus ini langsung mendapat perhatian Polrestabes Surabaya dan tengah berupaya memburu para pelaku.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete mengatakan bahwa pelaku pembiusan dengan modus prostitusi online ini diduga adalah sekelompok orang dan cukup terkoordinir.
Mereka sengaja menggunakan sacara online baik dari blackberry maupun social media untuk menjaring para korban.Modus yang dilakukan adalah dengan memasang foto para wanita dan ditawarkan secara online.
Ketika ada yang tertarik, mereka akan melakukan transaksi, kemudian menentukan tempat pertemuan yang biasanya dilakukan di hotel. Saat melakukan pertemuan itulah, pelaku beraksi dengan membius korbannya.
“Kami masih melakukan pendalaman jenis bius yang digunakan. Bisa dilakukan melalui minuman atau makanan yang diberikan pada korban saat bertemu di dalam kamar hotel,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete.
Setelah korbannya tidak tersadar, pelaku menguras seluruh barang berharga milik korban, mulai dari dompet dan juga barang barang lainnya.
Pelaku juga cukup cerdik, mereka memilih para korban yang berduit yang kebanyakan dari kalangan pengusaha.
Untuk memburu para pelaku pembiusan dan perampasan berkedok prostitusi online ini, Satreskrim Polrestabes Surabaya sudah membentuk tim khusus untuk melacak keberadaan para pelaku.
“Tim khusus yang kami bentuk sudah melakukan pengejaran terjadap para pelaku dan semoga cepat tertangkap,” katanya.
Kasus ini diketahui setelah ada dua korban yang tak sadarkan diri dibawa ke rumah sakit. Diketahui korban tersebut dalam kondisi dibius menggunakan zat kimia khusus. Kemudian diketahui bahwa mereka ini adalah korban perampasan berkedok prostitusi online.
“Kami menduga bahwa korban pembiusan dan perampasan ini banyak, namun mereka malu untuk lapor polisi,” timpalnya.
Dia juga menduga bahwa jaringan kejahatan ini sudah beraksi sejak dua bulan terakhir. “Kami masih mendalami terus,” ungkapnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete mengatakan bahwa pelaku pembiusan dengan modus prostitusi online ini diduga adalah sekelompok orang dan cukup terkoordinir.
Mereka sengaja menggunakan sacara online baik dari blackberry maupun social media untuk menjaring para korban.Modus yang dilakukan adalah dengan memasang foto para wanita dan ditawarkan secara online.
Ketika ada yang tertarik, mereka akan melakukan transaksi, kemudian menentukan tempat pertemuan yang biasanya dilakukan di hotel. Saat melakukan pertemuan itulah, pelaku beraksi dengan membius korbannya.
“Kami masih melakukan pendalaman jenis bius yang digunakan. Bisa dilakukan melalui minuman atau makanan yang diberikan pada korban saat bertemu di dalam kamar hotel,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete.
Setelah korbannya tidak tersadar, pelaku menguras seluruh barang berharga milik korban, mulai dari dompet dan juga barang barang lainnya.
Pelaku juga cukup cerdik, mereka memilih para korban yang berduit yang kebanyakan dari kalangan pengusaha.
Untuk memburu para pelaku pembiusan dan perampasan berkedok prostitusi online ini, Satreskrim Polrestabes Surabaya sudah membentuk tim khusus untuk melacak keberadaan para pelaku.
“Tim khusus yang kami bentuk sudah melakukan pengejaran terjadap para pelaku dan semoga cepat tertangkap,” katanya.
Kasus ini diketahui setelah ada dua korban yang tak sadarkan diri dibawa ke rumah sakit. Diketahui korban tersebut dalam kondisi dibius menggunakan zat kimia khusus. Kemudian diketahui bahwa mereka ini adalah korban perampasan berkedok prostitusi online.
“Kami menduga bahwa korban pembiusan dan perampasan ini banyak, namun mereka malu untuk lapor polisi,” timpalnya.
Dia juga menduga bahwa jaringan kejahatan ini sudah beraksi sejak dua bulan terakhir. “Kami masih mendalami terus,” ungkapnya.
(sms)