161 Warga Terinfeksi HIV/AIDS di Tulungagung
A
A
A
TULUNGAGUNG - Sepanjang Januari- Agustus 2015 ditemukan 161 orang teridentifikasi mengidap HIV/AIDS di Tulungagung.
Menurut Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka kasus baru ini relatif tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya.
"Trennya meningkat dibanding tahun sebelumnya. Selama tahun 2014 tercatat sebanyak 272 kasus. Angka itu lebih tinggi dibanding tahun 2013 sebanyak 152 kasus," ujar Eka.
Sementara di tahun 2012 dan 2011 masing-masing ditemukan 144 kasus dan 207 kasus. Sejak tahun 2006. "Eka total akumulasi kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung mencapai 1.174 kasus," sebutnya.
Menanggapi hal ini aktivis Pusat Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Tulungagung Imam Ma'ruf mengatakan Kabupaten Tulungagung sudah layak disebut darurat HIV/ AIDS.
Sebab kasus HIV/AIDS setiap tahunya terus meningkat. Ia mensinyalir ada penanganan kasus HIV/AIDS yang perlu dievaluasi.
"Sebab penanganan kasus itu logikanya adalah menekan angka sekaligus meminimalisir faktor penyebabnya. Jangan-jangan ada penanganan yang salah," pungkasnya.
Menurut Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka kasus baru ini relatif tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya.
"Trennya meningkat dibanding tahun sebelumnya. Selama tahun 2014 tercatat sebanyak 272 kasus. Angka itu lebih tinggi dibanding tahun 2013 sebanyak 152 kasus," ujar Eka.
Sementara di tahun 2012 dan 2011 masing-masing ditemukan 144 kasus dan 207 kasus. Sejak tahun 2006. "Eka total akumulasi kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung mencapai 1.174 kasus," sebutnya.
Menanggapi hal ini aktivis Pusat Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Tulungagung Imam Ma'ruf mengatakan Kabupaten Tulungagung sudah layak disebut darurat HIV/ AIDS.
Sebab kasus HIV/AIDS setiap tahunya terus meningkat. Ia mensinyalir ada penanganan kasus HIV/AIDS yang perlu dievaluasi.
"Sebab penanganan kasus itu logikanya adalah menekan angka sekaligus meminimalisir faktor penyebabnya. Jangan-jangan ada penanganan yang salah," pungkasnya.
(nag)