Disapu Angin Penerjun Jepang Nyasar ke Gunungkidul
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Warga Dusun Candi, Desa Kampung, Ngawen bedatangan mengerumuni rumah kepala desa mereka.
Pasalnya beredar kabar jika ada penerjun asing asal Jepang yang terpaksa mendarat darurat di pesawahan desa setempat.
Salah seorang saksi mata, Sugino (40) menyebutkan, awalnya ia berada di areal sawah yang tidak jauh dari rumah Kades Kampung Suparna sekitar pukul 13.00 WIB.
Dirinya sempat kaget melihat ada penerjun yang turun di areal sawah."Saya dengan beberapa warga mendekat, ternyata ada penerjung asing kesasar," tuturnya.
Karena kerepotan melipat parasut, mereka kemudian membantunya. Dia bersama warga lain yang hanya petani sulit melakukan komunikasi.
Dengan asal berbicara dan dengan bahasa isyarat, para warga berusaha mengajak ke rumah kepala desa yang tidak jauh dari lokasi mendarat. "Namun Pak Kades tidak ada dan hanya istrinya yang di rumah," ucapnya.
Melihat logat dan juga wajahnya warga kemudian menyimpulkan dia dari jepang." Dia mengatakan Japan, Japan, jadi kami tahu dia orang Jepang," imbuh dia.
Setelah istirahat beberapa waktu, akhirnya penerjun yang diketahui bernama Yasuko Ogha (39) ini dibawa ke Mapolsek. Para warga juga mengikuti penerjun tersebut hingga ke Mapolsek.
Ketika dikonfirmasi Kapolsek Ngawen AKP Tri Wibowo membenarkan hal ini. Dari keterangan yang diberikan, Yasuko awalnya berlibur ke Indonesia dan melakukan terjun dengan paralayang di Wonogiri.
Dia bersama enam rekannya juga bisa membuka parasit dengan sempurna saat melayang di udara.
Namun, selang beberapa waktu di udara, angin kencang menerpa dirinya hingga sulit mengendalikan parasut yang semestinya turun di wilayah Wonogiri."Dia akhirnya terbawa angin hingga ke persawahan di Dusun Candi," sebutnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan termasuk kelengkapan dokumen, pihak kepolisian mempersilahkan menghubungi salah satu temannya.
Yasuko kemudian bisa menghubungi rekannya dan juga guide yang membawanya."Kemudian dia dijemput dan kembali ke Wonogri. Dia bersama rombongan menginap di wilayah Giripurwo Wonogiri," pungkasnya.
Pasalnya beredar kabar jika ada penerjun asing asal Jepang yang terpaksa mendarat darurat di pesawahan desa setempat.
Salah seorang saksi mata, Sugino (40) menyebutkan, awalnya ia berada di areal sawah yang tidak jauh dari rumah Kades Kampung Suparna sekitar pukul 13.00 WIB.
Dirinya sempat kaget melihat ada penerjun yang turun di areal sawah."Saya dengan beberapa warga mendekat, ternyata ada penerjung asing kesasar," tuturnya.
Karena kerepotan melipat parasut, mereka kemudian membantunya. Dia bersama warga lain yang hanya petani sulit melakukan komunikasi.
Dengan asal berbicara dan dengan bahasa isyarat, para warga berusaha mengajak ke rumah kepala desa yang tidak jauh dari lokasi mendarat. "Namun Pak Kades tidak ada dan hanya istrinya yang di rumah," ucapnya.
Melihat logat dan juga wajahnya warga kemudian menyimpulkan dia dari jepang." Dia mengatakan Japan, Japan, jadi kami tahu dia orang Jepang," imbuh dia.
Setelah istirahat beberapa waktu, akhirnya penerjun yang diketahui bernama Yasuko Ogha (39) ini dibawa ke Mapolsek. Para warga juga mengikuti penerjun tersebut hingga ke Mapolsek.
Ketika dikonfirmasi Kapolsek Ngawen AKP Tri Wibowo membenarkan hal ini. Dari keterangan yang diberikan, Yasuko awalnya berlibur ke Indonesia dan melakukan terjun dengan paralayang di Wonogiri.
Dia bersama enam rekannya juga bisa membuka parasit dengan sempurna saat melayang di udara.
Namun, selang beberapa waktu di udara, angin kencang menerpa dirinya hingga sulit mengendalikan parasut yang semestinya turun di wilayah Wonogiri."Dia akhirnya terbawa angin hingga ke persawahan di Dusun Candi," sebutnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan termasuk kelengkapan dokumen, pihak kepolisian mempersilahkan menghubungi salah satu temannya.
Yasuko kemudian bisa menghubungi rekannya dan juga guide yang membawanya."Kemudian dia dijemput dan kembali ke Wonogri. Dia bersama rombongan menginap di wilayah Giripurwo Wonogiri," pungkasnya.
(nag)