Mendag dan Wantimpres Rayakan Idul Adha di Lebak
A
A
A
LEBAK - Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Rusdi Kirana, mengunjungi Kabupaten Lebak untuk menyerahkan hewan kurban dan memantau harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.
Rombongan menteri disambut Bupati Lebak Iti Octaviani Jayabaya di Kantor Bupati Lebak. Sebelum menyerahkan hewan kurban, di Kecamatan Curug Bitung, dan Kecamatan Maja, rombongan menuju pasar tradisional di Kecamatan Cipanas.
"Revitalilasi pasar tradisonal akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti menggeliatnya perekonomian rakyat, memudahkan akses ke sumber perekonomian, serta memperkuat basis ekonomi masyarakat daerah," kata Mendag Thomas Lembong, kepada wartawan, Kamis (24/9/2015).
Menurut Lembong, pasar merupakan sarana perdagangan dan titik distribusi barang yang strategis dalam mengawal harga dan mengendalikan inflasi.
Namun, yang tak kalah penting yakni membangun sistem yang mampu menyatukan dan menghubungkan tren harga dan pasokan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga gejolak harga dan stok barang bisa stabil.
"Program pengembangan pasar tradisional juga mempertimbangkan pula faktor potensi daerah, daerah tersebut penghasil buah atau sayuran, maka akan mengarahkan fokus untuk komoditinya, sehingga harapan setiap daerah memiliki daya saing sendiri," jelasnya.
Revitalisasi merupakan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dengan menganggarkan dana Rp1,2 Triliun untuk membangun kembali pasar-pasar rakyat, utamanya di wilayah-wilayah tertinggal.
Revitalisasi pasar sendiri akan mencakup perbaikan fisik dan manajemen pasar tradisional. Untuk Kabupaten Lebak yang mendapat dana itu adalah Pasar Rangkasbitung, dan Pasar Cipanas.
Rombongan menteri disambut Bupati Lebak Iti Octaviani Jayabaya di Kantor Bupati Lebak. Sebelum menyerahkan hewan kurban, di Kecamatan Curug Bitung, dan Kecamatan Maja, rombongan menuju pasar tradisional di Kecamatan Cipanas.
"Revitalilasi pasar tradisonal akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti menggeliatnya perekonomian rakyat, memudahkan akses ke sumber perekonomian, serta memperkuat basis ekonomi masyarakat daerah," kata Mendag Thomas Lembong, kepada wartawan, Kamis (24/9/2015).
Menurut Lembong, pasar merupakan sarana perdagangan dan titik distribusi barang yang strategis dalam mengawal harga dan mengendalikan inflasi.
Namun, yang tak kalah penting yakni membangun sistem yang mampu menyatukan dan menghubungkan tren harga dan pasokan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga gejolak harga dan stok barang bisa stabil.
"Program pengembangan pasar tradisional juga mempertimbangkan pula faktor potensi daerah, daerah tersebut penghasil buah atau sayuran, maka akan mengarahkan fokus untuk komoditinya, sehingga harapan setiap daerah memiliki daya saing sendiri," jelasnya.
Revitalisasi merupakan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dengan menganggarkan dana Rp1,2 Triliun untuk membangun kembali pasar-pasar rakyat, utamanya di wilayah-wilayah tertinggal.
Revitalisasi pasar sendiri akan mencakup perbaikan fisik dan manajemen pasar tradisional. Untuk Kabupaten Lebak yang mendapat dana itu adalah Pasar Rangkasbitung, dan Pasar Cipanas.
(san)