Produk Pangan Pakai Pewarna Industri
A
A
A
KULONPROGO - Bahan pewarna industri ternyata masih disalahgunakan sebagai pewarna makanan oleh oknum produsen makanan yang beroperasi di Kabupaten Kulonprogo.
Inspeksi mendadak (sidak) yang dilaksanakan Dinas Per in - dustrian Perdagangan dan Ener gi Sumber Daya Mineral (Dis perindag dan ESDM) Ku - lonprogo bersama Balai Besar Pe ngawasan Obat dan Ma kan - an (BBPOM) DIY menemukan kue bolumprit dan camilan lan - ting yang masih menggunakan pe warna industri.
“Masih ada se bagian yang menggunakan pe warna industri. Tadi ada lan - ting dan bolumprit,” kata Staf Bi dang Pemeriksaan dan Pe nyi - dik an BBPOM DIY Sri Yuniati, kemarin. Sidak dan pengawasan ini di - la kukan di Pasar Wates dan be be - rapa kios di seputaran pasar. Pe - tugas juga melakukan pan tau an di lokasi pembuatan ke ru puk ikan tenggiri di Cekelan, Ka - rangsari, Pengasih, dan UD Ha ni Sentolo.
Atas temuan ini, pe da - gang diminta untuk me mus nah - kan dengan menanda ta ngani surat pernyataan. “Makanan itu da ri Purworejo, Jawa Te ngah, dan Magelang,” kata nya. Dalam pantauan ini, dinas juga menyarankan agar dalam proses pengemasan menggunakan sarung tangan.
Cara itu lebih higienis dan tidak bersentuhan dengan manusia. Kasi Metrologi dan Perlin - dung an Konsumen Dispe rin - dag dan ESDM Kulonprogo Sung ko no menuturkan, pan - tau an ini lebih kepada upaya pem binaan. Mereka hanya me - me rikan surat teguran dan ti - dak melakukan penyitaan.
Na - mun pedagang diminta untuk me musnahkan agar tidak me - ru gikan konsumen. “Biasanya yang kami awasi pada masa ke - daluwarsa dan kemasan, ini le - bih pada proses pengemasan dan penggunaan bahan pewarna,” katanya. Perajin kerupuk tenggiri, Pai man mengatakan, usaha anak nya dalam pembuatan ke - ru puk ini sudah berjalan lebih da ri empat tahun.
Kerupuk pro - duk sinya juga sudah dipasarkan ke sejumlah supermarket dan pu sat oleh-oleh di Yogyakarta ser ta Jawa Tengah. Mulai dari kerupuk tenggiri, rengginang, wader crispy, hingga beberapa jenis tepung. “Kami tidak gunakan pewarna industri. Kami juga terus diawasi oleh dinas,” ujarnya.
Kuntadi
Inspeksi mendadak (sidak) yang dilaksanakan Dinas Per in - dustrian Perdagangan dan Ener gi Sumber Daya Mineral (Dis perindag dan ESDM) Ku - lonprogo bersama Balai Besar Pe ngawasan Obat dan Ma kan - an (BBPOM) DIY menemukan kue bolumprit dan camilan lan - ting yang masih menggunakan pe warna industri.
“Masih ada se bagian yang menggunakan pe warna industri. Tadi ada lan - ting dan bolumprit,” kata Staf Bi dang Pemeriksaan dan Pe nyi - dik an BBPOM DIY Sri Yuniati, kemarin. Sidak dan pengawasan ini di - la kukan di Pasar Wates dan be be - rapa kios di seputaran pasar. Pe - tugas juga melakukan pan tau an di lokasi pembuatan ke ru puk ikan tenggiri di Cekelan, Ka - rangsari, Pengasih, dan UD Ha ni Sentolo.
Atas temuan ini, pe da - gang diminta untuk me mus nah - kan dengan menanda ta ngani surat pernyataan. “Makanan itu da ri Purworejo, Jawa Te ngah, dan Magelang,” kata nya. Dalam pantauan ini, dinas juga menyarankan agar dalam proses pengemasan menggunakan sarung tangan.
Cara itu lebih higienis dan tidak bersentuhan dengan manusia. Kasi Metrologi dan Perlin - dung an Konsumen Dispe rin - dag dan ESDM Kulonprogo Sung ko no menuturkan, pan - tau an ini lebih kepada upaya pem binaan. Mereka hanya me - me rikan surat teguran dan ti - dak melakukan penyitaan.
Na - mun pedagang diminta untuk me musnahkan agar tidak me - ru gikan konsumen. “Biasanya yang kami awasi pada masa ke - daluwarsa dan kemasan, ini le - bih pada proses pengemasan dan penggunaan bahan pewarna,” katanya. Perajin kerupuk tenggiri, Pai man mengatakan, usaha anak nya dalam pembuatan ke - ru puk ini sudah berjalan lebih da ri empat tahun.
Kerupuk pro - duk sinya juga sudah dipasarkan ke sejumlah supermarket dan pu sat oleh-oleh di Yogyakarta ser ta Jawa Tengah. Mulai dari kerupuk tenggiri, rengginang, wader crispy, hingga beberapa jenis tepung. “Kami tidak gunakan pewarna industri. Kami juga terus diawasi oleh dinas,” ujarnya.
Kuntadi
(bbg)