Gunung Karangetang Semburkan Awan Panas, 113 Jiwa Diungsikan

Rabu, 16 September 2015 - 20:59 WIB
Gunung Karangetang Semburkan Awan Panas, 113 Jiwa Diungsikan
Gunung Karangetang Semburkan Awan Panas, 113 Jiwa Diungsikan
A A A
ONDONG - Sebanyak 113 jiwa warga Kali Batuawang Kelurahan Bebali Kecamatan Siau Timur diungsikan menyusul semburan awan panas yang dimuntahkan Gunung Karangetang, Rabu (16/9/2015).

Langkah ini diambil Pemkab Sitaro karena awan panas cenderung mengarah kepemukiman warga tersebut.

Kepala BPBD Bob Wuaten, mengatakan, warga Kali Batuawang Kola-Kola tercatat 73 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 113 jiwa.

Mereka sebenarnya sudah diingatkan jangan kembali ke rumah. Sebab, lokasi tersebut sudah tidak layak huni. Namun mereka juga tetap bersikeras pulang ke rumah.

"Untuk itu, kami mengimbau warga agar tanggap bencana dengan menjauhi zona merah karena aktivitas gunung meningkat," kata Wuaten mengingatkan.

Saat bersamaan, Camat Siau Timur Wilman Pangulimang menuturkan, dengan adanya ancaman awan panas, pihaknya langsung mengevakuasi penduduk di Dusun Kola-Kola.

"Mereka ditampung di lokasi Gedung Museum Ulu. Selain itu, ada juga yang memilih menginap pada keluarga mereka di lokasi yang aman," jelasnya.

Menurut Didi Bina, petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang, status Gunung Karangetang saat ini masih tetap di level Siaga. Akan tetapi, ada peningkatan aktivitas guguran lava. Sehingga berpotensi adanya hembusan awan panas.

Dia menyatakan dari jam 06.36 hingga 17.00 Wita, tercatat telah terjadi hembusan awan panas sebanyak 24 kali. Adapun hembusan paling besar terjadi pukul 13.19 waktu setempat, dengan jarak luncur 650 meter dari ujung leleran atau 3100 meter dari puncak.

"Capaian awan panas belum sampai di pemukiman warga. Masih sekira 400 meter dari dusun Kola-Kola. Meski demikian, warga harus menjauhi wilayah tersebut," kata dia, di Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Kampung Salili Kecamatan Siau Tengah, Rabu (16/9/2015).

Menurut dia, warga yang berdomisili di seputaran Kali Kahetang, Kelurahan Tarorane juga diminta tetap waspada.

"Lokasi tersebut juga rentan terjadinya hembusan awan panas. Karena itu, kami melakukan koordinasi dengan Pemkab Sitaro, agar memberi himbauan kepada warga untuk waspada," timpalnya.

Sementara itu, meningkatkan aktivitas Gunung Karangetang, membuat sejumlah warga Kelurahan Bebali dilanda perasaan gundah.

Sebab, kondisi ini mengingatkan mereka pada terjangan awan panas pada bulan Mei 2015 lalu.

Saat itu, Dusun Kola-Kola diluluhlantakan oleh awan panas yang membuat rumah warga rusak parah dan perkebunan menjadi kering.

"Dengan kondisi ini membuat kami waswas. Karena awan panas merupakan momok yang menakutkan bagi warga," ungkap Abednejo Anthoni, warga Kelurahan Bebali.

Secara terpisah, Bupati Sitaro Toni Supit, menambahkan, apa yang sudah disampaikan oleh pihak Pos Pengamatan Gunung Karangetan dan BPBD, bisa diperhatikan oleh warga. "Hal ini untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," kata bupati.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8088 seconds (0.1#10.140)