Sempat Buat Kopi Sendiri Sebelum Dilarikan ke RS
A
A
A
PALEMBANG - Lima hari setelah mendapatkan amanah sebagai Wali Kota Palembang Harnojoyo mendapatkan kabar duka. Ayahnya, H Syafril bin Ruhuk meninggal dunia sekitar pukul 06.30 WIB kemarin.
Almarhum tutup usia pada umur 79 tahun karena menderita sesak na pas. Sebelum menutup mata, H Syafril sempat dirawat di RSI Siti Khadijah. Almarhum dimakamkan di kampung ha lamannya, di Sindang Panjang, Tan jung Sakti, Lahat tadi malam. Jasad al mar hum di bawa menuju Lahat dari ke diam an Mur - ti, adik Harnojoyo di Jalan Ala msyah Ratu Prawiranegara, Kelurah an Bukit Baru, Kecamatan IB I, Palem bang sekitar pukul 16.00 WIB kemarin.
Setelah istrinya Hj Ruhanah tiba dari Bandung, Jawa Barat. Kehilangan sang ayah saat belum genap seminggu mendapatkan restu me - mimpin Palembang, Harnojoyo tak bisa membendung air matanya. Sebab, H Sya - fril selama ini masih sehat dan segar bu - gar. “Beliau sehat, tidak ada sakit apa-apa. Tapi saya dapat kabar sudah meninggal pukul 06.30 WIB pagi tadi. Yah kita harus ikhlas,” ujar Harnojoyo.
Harnojoyo hampir tak bisa ber - kata-kata jika mengingat so sok sang ayah yang begitu dika gumi - nya. Begitu banyak kena ngan yang indah bersama sang ayahnya terse - but. Harnojoyome nyebutayahnya seorangyangluarbiasa. Almarhum juga selalu mem berikan motivasi kepada anak-anaknya agar men - jadi orang yang sukses.
“Kami tujuh bersaudara, dan tidak ada yang tinggal di kam - pung (Sindang Panjang). Almar - hum selalu kasih motivasi untuk dapat merantau ke kota karena di kampung susah. Dia dorong kami supaya maju,” ujar suami Hj Sel - viana tersebut. Malam sebelum mengembus - kannapasterakhirnya, ungkapHar - no, ayahnya menginap di ru mah adik nya dan tidur bersama sepupu - nya.
Usai salat Subuh, H Syafril mem buat kopi sendiri. Tak lama kemudian dia mengeluhkan sakit di dada hingga sesak napas. Pria yang kerap membawa tong kat itu kemu - dian dilarikan ke RSI Siti Khadijah, hingga akhirnya meninggal dunia. Harnojoyo mengaku akan ber ada di kampung halamannya selama tiga hari, hingga prosesi nigo harian usai. “Begitu sampai istirahat dulu.
Malam itu juga bisa dilakukan pemakaman. Karena dari rumah dengan pemakaman tidak jauh,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang itu. Melen (15),cucu H Syafril me - ngaku sangat kehilangan sosok sang kakek yang penyayang, bi jak - sana dan dermawan. “Kakek itu berjiwa pemimpin. Dia sangat sa - yang dengan kami cucu-cucu nya,” ujar Melen yang tercatat sebagai siswa kelas XI SMA N 1 Palembang.
Menurut Melen, kakeknya pa - da pagi hari masih terlihat sehat dan mengobrol dengan keluarga. Namun tiba-tiba mendadak me - ngalami sesak napas sehingga ha - rus dibawa ke rumah sakit. “Ka - kek itu gak ada sakit parah. Sakitsakit ringan saja. Sempat ngobrol dan sarapan,” ujarnya. Kabag Humas Pemkot Palem - bang Ratu Dewa yang juga masih ke luarga Harnojoyo mengaku be - lum mengetahui ada riwayat pe - nyakit almarhum.
Menurut dia, kondisi almarhum sebelumnya cukup sehat sehingga banyak ke - luarga yang tidak percaya. Dalam sambutannya sebelum jenazah almarhum dibawa ke Tanjung Sakti, mewakili keluarga Sekda Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan bahwa almarhum sebelum meninggal pernah me - ngatakan akan dikuburkan di du - sun Sindang Panjang. Karena be - sar dan mencari nafkahnya di sa - na.
Dengan usia almarhum yang sudah senja memang ada saja ke - ku rangannya. Namun secara fi - sik, jelas Mukti, almarhum masih tampak kuat dan sehat. “Namun namanya ajal di tangan Tuhan. Untuk itu jika dalam hidupnya almarhum ada janji dan utang piutang agar dapat diselesaikan dengan pihak keluarga,” ujarnya.
Sierra syailendra
Almarhum tutup usia pada umur 79 tahun karena menderita sesak na pas. Sebelum menutup mata, H Syafril sempat dirawat di RSI Siti Khadijah. Almarhum dimakamkan di kampung ha lamannya, di Sindang Panjang, Tan jung Sakti, Lahat tadi malam. Jasad al mar hum di bawa menuju Lahat dari ke diam an Mur - ti, adik Harnojoyo di Jalan Ala msyah Ratu Prawiranegara, Kelurah an Bukit Baru, Kecamatan IB I, Palem bang sekitar pukul 16.00 WIB kemarin.
Setelah istrinya Hj Ruhanah tiba dari Bandung, Jawa Barat. Kehilangan sang ayah saat belum genap seminggu mendapatkan restu me - mimpin Palembang, Harnojoyo tak bisa membendung air matanya. Sebab, H Sya - fril selama ini masih sehat dan segar bu - gar. “Beliau sehat, tidak ada sakit apa-apa. Tapi saya dapat kabar sudah meninggal pukul 06.30 WIB pagi tadi. Yah kita harus ikhlas,” ujar Harnojoyo.
Harnojoyo hampir tak bisa ber - kata-kata jika mengingat so sok sang ayah yang begitu dika gumi - nya. Begitu banyak kena ngan yang indah bersama sang ayahnya terse - but. Harnojoyome nyebutayahnya seorangyangluarbiasa. Almarhum juga selalu mem berikan motivasi kepada anak-anaknya agar men - jadi orang yang sukses.
“Kami tujuh bersaudara, dan tidak ada yang tinggal di kam - pung (Sindang Panjang). Almar - hum selalu kasih motivasi untuk dapat merantau ke kota karena di kampung susah. Dia dorong kami supaya maju,” ujar suami Hj Sel - viana tersebut. Malam sebelum mengembus - kannapasterakhirnya, ungkapHar - no, ayahnya menginap di ru mah adik nya dan tidur bersama sepupu - nya.
Usai salat Subuh, H Syafril mem buat kopi sendiri. Tak lama kemudian dia mengeluhkan sakit di dada hingga sesak napas. Pria yang kerap membawa tong kat itu kemu - dian dilarikan ke RSI Siti Khadijah, hingga akhirnya meninggal dunia. Harnojoyo mengaku akan ber ada di kampung halamannya selama tiga hari, hingga prosesi nigo harian usai. “Begitu sampai istirahat dulu.
Malam itu juga bisa dilakukan pemakaman. Karena dari rumah dengan pemakaman tidak jauh,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang itu. Melen (15),cucu H Syafril me - ngaku sangat kehilangan sosok sang kakek yang penyayang, bi jak - sana dan dermawan. “Kakek itu berjiwa pemimpin. Dia sangat sa - yang dengan kami cucu-cucu nya,” ujar Melen yang tercatat sebagai siswa kelas XI SMA N 1 Palembang.
Menurut Melen, kakeknya pa - da pagi hari masih terlihat sehat dan mengobrol dengan keluarga. Namun tiba-tiba mendadak me - ngalami sesak napas sehingga ha - rus dibawa ke rumah sakit. “Ka - kek itu gak ada sakit parah. Sakitsakit ringan saja. Sempat ngobrol dan sarapan,” ujarnya. Kabag Humas Pemkot Palem - bang Ratu Dewa yang juga masih ke luarga Harnojoyo mengaku be - lum mengetahui ada riwayat pe - nyakit almarhum.
Menurut dia, kondisi almarhum sebelumnya cukup sehat sehingga banyak ke - luarga yang tidak percaya. Dalam sambutannya sebelum jenazah almarhum dibawa ke Tanjung Sakti, mewakili keluarga Sekda Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan bahwa almarhum sebelum meninggal pernah me - ngatakan akan dikuburkan di du - sun Sindang Panjang. Karena be - sar dan mencari nafkahnya di sa - na.
Dengan usia almarhum yang sudah senja memang ada saja ke - ku rangannya. Namun secara fi - sik, jelas Mukti, almarhum masih tampak kuat dan sehat. “Namun namanya ajal di tangan Tuhan. Untuk itu jika dalam hidupnya almarhum ada janji dan utang piutang agar dapat diselesaikan dengan pihak keluarga,” ujarnya.
Sierra syailendra
(bbg)