Bocah 8 Tahun Tewas di Rumah Kosong
A
A
A
BITUNG - Seorang bocah berusia 8 tahun, Nurhayati Tuna, ditemukan tewas di halaman rumah kosong tak jauh dari rumah omanya. Diduga, bocah tersebut dibunuh.
Warga Kelurahan Lingkungan IV Wangurer Barat Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Sulawesi Utara itu ditemukan tewas Senin (14/9/2015) sekira pukul 22.00 Wita.
Menurut penuturan Elisabeth Julu (48), oma korban, sekira pukul setengah tujuh malam, korban yang baru saja selesai bermain masuk ke rumah dan meminta makan karena lapar.
"Dia (korban) meminta makan dan merengek, saya kemudian memasak nasi di rice cooker namun karena mati lampu terpaksa harus menunggu," tuturnya, Selasa (15/9/2015).
Setelah lampu kembali menyala, Elisabeth kemudian mencari Nur karena nasi sudah masak namun tidak menemukannya di dalam maupun di luar rumah.
"Saya lalu mengabari ibunya yang tinggal di Kelurahan Wangurer dekat Gereja Tasik mengingat hari sudah malam sekaligus meminta tolong mencari," ujarnya.
Ribet Pangilawan, ibu korban yang datang kemudian berusaha mencari dan meminta tolong pada tetangga mereka Arjun Asia (18), untuk mencari anaknya tersebut. Dalam usaha pencarian, Arjun yang juga saksi akhirnya berpapasan dengan M alias Mer (17), tetangga mereka lainnya.
"Saat itu ketemu dekat pohon besar dan saya mengatakan bahwa saya dimintai tolong mencari Nur. Mer saat itu kemudian membantu saya mencari korban. Setelah berputar-putar tiga kali di kompleks, Mer memberitahukan posisi dari korban," ujar Arjun.
Kaget mengetahui kondisi ini, keluarga yang dikabarkan soal kejadian itu kemudian melaporkan ke Polsek Maesa. Kapolsek Maesa Kompol Delli Manulang yang ditemui terpisah menjelaskan, pihaknya mendapat laporan korban ditemukan sekira pukul 23.30 dan mulai bergerak menuju tempat kejadian Perkara (TKP).
Saat ditemukan, jenazah korban berada di halaman rumah kosong. Namun, di lantai dalam rumah ditemukan jejak bekas seretan tubuh. "Korban sendiri ditemukan hanya memakai celana dalam yang posisinya sudah terbalik dan memakai kaos oblong motif hijau. Sementara rok korban ditemui tak jauh dari lokasi korban ditemukan tersebut," jelas Manulang.
Kapolsek juga mengatakan bahwa setelah korban ditemukan, pihaknya kemudian melakukan olah TKP termasuk memanggil dua orang saksi kunci tersebut untuk dimintai keterangan di Mapolsek.
Terkait olah TKP, dia menjelaskan pihaknya dibantu Unit Identifikasi dari Polres Bitung. Siang kemarin, jenazah korban dikirim ke RSUD Prof Kandou Malalayang untuk diautopsi.
Ditanya soal dugaan pemerkosaan dan pembunuhan ini, Manulang belum mau memberikan komentar lebih. Sebab, dua orang saksi termasuk saksi yang diduga kuat menjadi pelaku ini masih terus diperiksa penyidik Polsek Maesa.
"Motif dan tersangkanya juga belum bisa kita simpulkan karena kedua saksi kunci masih kita periksa. Untuk kepastian korban tewasnya karena apa juga kita harus menunggu hasil autopsi yang kemungkinan akan kita terima dalam satu atau dua hari mendatang," jelasnya.
Warga Kelurahan Lingkungan IV Wangurer Barat Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Sulawesi Utara itu ditemukan tewas Senin (14/9/2015) sekira pukul 22.00 Wita.
Menurut penuturan Elisabeth Julu (48), oma korban, sekira pukul setengah tujuh malam, korban yang baru saja selesai bermain masuk ke rumah dan meminta makan karena lapar.
"Dia (korban) meminta makan dan merengek, saya kemudian memasak nasi di rice cooker namun karena mati lampu terpaksa harus menunggu," tuturnya, Selasa (15/9/2015).
Setelah lampu kembali menyala, Elisabeth kemudian mencari Nur karena nasi sudah masak namun tidak menemukannya di dalam maupun di luar rumah.
"Saya lalu mengabari ibunya yang tinggal di Kelurahan Wangurer dekat Gereja Tasik mengingat hari sudah malam sekaligus meminta tolong mencari," ujarnya.
Ribet Pangilawan, ibu korban yang datang kemudian berusaha mencari dan meminta tolong pada tetangga mereka Arjun Asia (18), untuk mencari anaknya tersebut. Dalam usaha pencarian, Arjun yang juga saksi akhirnya berpapasan dengan M alias Mer (17), tetangga mereka lainnya.
"Saat itu ketemu dekat pohon besar dan saya mengatakan bahwa saya dimintai tolong mencari Nur. Mer saat itu kemudian membantu saya mencari korban. Setelah berputar-putar tiga kali di kompleks, Mer memberitahukan posisi dari korban," ujar Arjun.
Kaget mengetahui kondisi ini, keluarga yang dikabarkan soal kejadian itu kemudian melaporkan ke Polsek Maesa. Kapolsek Maesa Kompol Delli Manulang yang ditemui terpisah menjelaskan, pihaknya mendapat laporan korban ditemukan sekira pukul 23.30 dan mulai bergerak menuju tempat kejadian Perkara (TKP).
Saat ditemukan, jenazah korban berada di halaman rumah kosong. Namun, di lantai dalam rumah ditemukan jejak bekas seretan tubuh. "Korban sendiri ditemukan hanya memakai celana dalam yang posisinya sudah terbalik dan memakai kaos oblong motif hijau. Sementara rok korban ditemui tak jauh dari lokasi korban ditemukan tersebut," jelas Manulang.
Kapolsek juga mengatakan bahwa setelah korban ditemukan, pihaknya kemudian melakukan olah TKP termasuk memanggil dua orang saksi kunci tersebut untuk dimintai keterangan di Mapolsek.
Terkait olah TKP, dia menjelaskan pihaknya dibantu Unit Identifikasi dari Polres Bitung. Siang kemarin, jenazah korban dikirim ke RSUD Prof Kandou Malalayang untuk diautopsi.
Ditanya soal dugaan pemerkosaan dan pembunuhan ini, Manulang belum mau memberikan komentar lebih. Sebab, dua orang saksi termasuk saksi yang diduga kuat menjadi pelaku ini masih terus diperiksa penyidik Polsek Maesa.
"Motif dan tersangkanya juga belum bisa kita simpulkan karena kedua saksi kunci masih kita periksa. Untuk kepastian korban tewasnya karena apa juga kita harus menunggu hasil autopsi yang kemungkinan akan kita terima dalam satu atau dua hari mendatang," jelasnya.
(zik)