1.810 Anak dan Orang Tua Ikuti Connectorpen Challenge
A
A
A
MEDAN - Sebanyak 1.600 anak dan orangtua mengikuti kompetisi Connectorpen Challenge With Family yang diselenggarakan PT Faber Castell International Indonesia di Ring Road City Walk, Medan, Minggu (13/9).
Connectorpen Challenge ini memperebutkan hadiah jalan-jalan bersama keluarga ke Hongkong. Product Manager PT Faber Castell International Indonesia, Richard Panelewen mengatakan, tahun lalu pihaknya berhasil menggelar lomba nasional connector challenge di 22 kota di Indonesia dengan jumlah peserta seluruhnya sebanyak 9.070 orang.
Dari jumlah peserta tersebut, Sydney Chen, siswa SD Singapore Internasional School (SIS) Medan berhasil memenangkan kompetisi tersebut dan diberangkatkan ke Beijing bersama sang ibu sebagai hadiahnya. “Tahun ini, kami kembali menantang anak Indonesia, khususnya yang ada di Medan dan sekitarnya untuk mengikuti lomba connectorpen challenge 2015,” ujarnya, kemarin.
Richard menyebutkan, Kota Medan dipilih menjadi kota pembuka karena antusias di Medan tidak kalah dengan antusias di daerah lainnya, seperti Jakarta. Kemarin, pesertanya mencapai 905 pasang atau dengan total 1810 orang.
Di antaranya 905 anak dan 905 ibu atau ayah. Pesertanya ada 2 kategori, anak-anak yang tengah duduk di kelas 1 sampai 3 SD dan 4 sampai 6 SD. Untuk diketahui, connecterpen challeng ini merupakan lomba menggambar dan mewarnai yang dibarengi dengan membuat craft atau kerajinan dari product Faber Castell yang bernama connectorpen.
Dimana, didalam kompetisi ini, anak tidak hanya mengerjakan sendiri. Namun, orangtua juga ikut dilibatkan untuk bersamasama dengan anak dalam membuat craft. Kekompakan anak dan orangtua juga menjadi penilaian bagi pihak Faber- Castell.
“Melibatkan orang tua bersama anak tujuannya agar terbangun kerja sama antaranak dan orang tua serta menghadirkan waktu bersama atau quality family time yang berguna baik psikologi anak. Karena saat ini kami juga sedang mengkampanyekan hal tersebut,” katanya.
Public Relation Faber- Castell International Indonesia, Andri Kurniawan menambahkan, nantinya tiap juara pertama per kota, karyanya akan kembali diseleksi tingkat wilayah hingga keluar juara utama per-wilayah. “Akan ada 3 juara utama dan didampingi salah satu orangtuanya. Apakah itu ibu atau ayah yang akan ikut ke Hongkong.
Lomba ini akan berlangsung di 22 kota di Indonesia dan dibagi jadi 3 wilayah pelaksanaan, Sumatera, Jawa dan Indonesia Timur,” jelasnya. Pengamat Pendidikan, Tek Jan yang ikut menghadiri pembukaan acara di Atrium Ringroad Citywalk menambahkan, dalam banyak penelitian quality family time sangat penting bagi anak.
“Yang dibutuhkan anak bukan cuma bertemu dengan orang tua saja, tapi mereka butuh kata- kata pendukung, pelayanan, sentuhan fisik, waktu yang berkualitas, dan hadiah. Ini 5 hal yang penting atau menjadi dasar,” katanya. Menurutnya, selain di lingkungan keluarga, etika sang anak juga ditentukan oleh sekolah dan lingkungan bermain.
“Selama ini, kita lihat banyak orang tua sibuk dengan urusan sendiri, dengan gadgetnya sendiri, anak juga diberi gadget, sehingga sama-sama sibuk dengan gadget. Padahal sebenarnya yang dibutuhkan anak kedekatan fisik, emosional. Caranya dengan bermain bersama, atau melakukan hal lain bersama. Saya harap event ini dapat melatih hal itu kepada keluarga Indonesia,” katanya.
Eko Agustyo Fb
Connectorpen Challenge ini memperebutkan hadiah jalan-jalan bersama keluarga ke Hongkong. Product Manager PT Faber Castell International Indonesia, Richard Panelewen mengatakan, tahun lalu pihaknya berhasil menggelar lomba nasional connector challenge di 22 kota di Indonesia dengan jumlah peserta seluruhnya sebanyak 9.070 orang.
Dari jumlah peserta tersebut, Sydney Chen, siswa SD Singapore Internasional School (SIS) Medan berhasil memenangkan kompetisi tersebut dan diberangkatkan ke Beijing bersama sang ibu sebagai hadiahnya. “Tahun ini, kami kembali menantang anak Indonesia, khususnya yang ada di Medan dan sekitarnya untuk mengikuti lomba connectorpen challenge 2015,” ujarnya, kemarin.
Richard menyebutkan, Kota Medan dipilih menjadi kota pembuka karena antusias di Medan tidak kalah dengan antusias di daerah lainnya, seperti Jakarta. Kemarin, pesertanya mencapai 905 pasang atau dengan total 1810 orang.
Di antaranya 905 anak dan 905 ibu atau ayah. Pesertanya ada 2 kategori, anak-anak yang tengah duduk di kelas 1 sampai 3 SD dan 4 sampai 6 SD. Untuk diketahui, connecterpen challeng ini merupakan lomba menggambar dan mewarnai yang dibarengi dengan membuat craft atau kerajinan dari product Faber Castell yang bernama connectorpen.
Dimana, didalam kompetisi ini, anak tidak hanya mengerjakan sendiri. Namun, orangtua juga ikut dilibatkan untuk bersamasama dengan anak dalam membuat craft. Kekompakan anak dan orangtua juga menjadi penilaian bagi pihak Faber- Castell.
“Melibatkan orang tua bersama anak tujuannya agar terbangun kerja sama antaranak dan orang tua serta menghadirkan waktu bersama atau quality family time yang berguna baik psikologi anak. Karena saat ini kami juga sedang mengkampanyekan hal tersebut,” katanya.
Public Relation Faber- Castell International Indonesia, Andri Kurniawan menambahkan, nantinya tiap juara pertama per kota, karyanya akan kembali diseleksi tingkat wilayah hingga keluar juara utama per-wilayah. “Akan ada 3 juara utama dan didampingi salah satu orangtuanya. Apakah itu ibu atau ayah yang akan ikut ke Hongkong.
Lomba ini akan berlangsung di 22 kota di Indonesia dan dibagi jadi 3 wilayah pelaksanaan, Sumatera, Jawa dan Indonesia Timur,” jelasnya. Pengamat Pendidikan, Tek Jan yang ikut menghadiri pembukaan acara di Atrium Ringroad Citywalk menambahkan, dalam banyak penelitian quality family time sangat penting bagi anak.
“Yang dibutuhkan anak bukan cuma bertemu dengan orang tua saja, tapi mereka butuh kata- kata pendukung, pelayanan, sentuhan fisik, waktu yang berkualitas, dan hadiah. Ini 5 hal yang penting atau menjadi dasar,” katanya. Menurutnya, selain di lingkungan keluarga, etika sang anak juga ditentukan oleh sekolah dan lingkungan bermain.
“Selama ini, kita lihat banyak orang tua sibuk dengan urusan sendiri, dengan gadgetnya sendiri, anak juga diberi gadget, sehingga sama-sama sibuk dengan gadget. Padahal sebenarnya yang dibutuhkan anak kedekatan fisik, emosional. Caranya dengan bermain bersama, atau melakukan hal lain bersama. Saya harap event ini dapat melatih hal itu kepada keluarga Indonesia,” katanya.
Eko Agustyo Fb
(ftr)