Seorang Bocah Temukan Orok Bayi Tersangkut Batu Sungai
A
A
A
MANADO - Warga Kelurahan Ranotana Weru, Lingkungan IX, Kecamatan Wanea, dihebohkan dengan penemuan orok bayi yang dibuang ke dalam sungai oleh orang tuanya.
Orok bayi itu pertama ditemukan oleh seorang bocah bernama Vito Ondang (12) yang sedang bermain bersama rekan sebayanya. Saat asyik bermain, sandal milik Vito tiba-tiba terlepas dan jatuh ke dalam sungai.
Saat akan mengambil sandal miliknya, dia melihat orok bayi tersangkut di bebatuan sungai. Merasa takut, dia pulang ke rumah dan memberitahukan apa yang ditemukannya ke neneknya Hetty Mawikere.
Bersama sejumlah anak-anak dan warga lainnya, mereka lalu mendatangi lokasi yang ditunjukan Vito. Saat melihat temuan cucunya tersebut, Hetty terkejut dan langsung memberitahukan kepala lingkungan setempat dan aparat kepolisian.
Saat ditemukan, orok bayi itu telah meninggal dunia. Petugas Tim Reserse Mobile (Resmob) dan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Manado yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, tangan dan kaki orok tersebut sudah terbentuk. Sedangkan plasentanya terlihat masih menempel. Usai mengolah TKP, aparat membawa jenazah orok tersebut ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Orok bayi itu pertama ditemukan oleh seorang bocah bernama Vito Ondang (12) yang sedang bermain bersama rekan sebayanya. Saat asyik bermain, sandal milik Vito tiba-tiba terlepas dan jatuh ke dalam sungai.
Saat akan mengambil sandal miliknya, dia melihat orok bayi tersangkut di bebatuan sungai. Merasa takut, dia pulang ke rumah dan memberitahukan apa yang ditemukannya ke neneknya Hetty Mawikere.
Bersama sejumlah anak-anak dan warga lainnya, mereka lalu mendatangi lokasi yang ditunjukan Vito. Saat melihat temuan cucunya tersebut, Hetty terkejut dan langsung memberitahukan kepala lingkungan setempat dan aparat kepolisian.
Saat ditemukan, orok bayi itu telah meninggal dunia. Petugas Tim Reserse Mobile (Resmob) dan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Manado yang datang ke lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, tangan dan kaki orok tersebut sudah terbentuk. Sedangkan plasentanya terlihat masih menempel. Usai mengolah TKP, aparat membawa jenazah orok tersebut ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
(san)