Delapan Warga Mentawai Hilang di Selat Bunga Laut
A
A
A
PADANG - Sebanyak delapan orang warga Desa Sagulubbek, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dinyatakan hilang di perairan Selat Bunga Laut atau antara Pulau Sipora dan Siberut. Dari mereka yang hilang, lima di antaranya adalah guru dan kepala sekolah.
"Satu unit boat kayu dari Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara berangkat menuju ke Siberut Barat Daya pada pukul 07.00 WIB kemarin, Sabtu 12 September 2015. Perkiraan sampainya itu pada pukul 11.00 WIB," kata Alfizan, Koordinator Pos SAR Mentawai, Minggu (13/9/2015).
Lanjut Alfizan, pukul 09.00 WIB Camat Siberut Barat Daya Hatisama Hura menghubungi BPBD Mentawai dan Kantor SAR Mentawai memberitahukan bahwa sampai pagi tadi kedelapan warganya itu belum sampai di lokasi.
"Kita belum tahu apakah mereka tenggelam atau terdampar di pulau-pulau kecil, sebab kondisi gelombang di perairan Mentawai mencapai 4 sampai 5 meter," ujarnya.
Tim SAR sudah menghubungi nomor telepon seluler salah satu dari penumpang boat kayu tersebut. "Kita sudah mencoba menghubungi dengan telepon seluler kepada kepala sekolah dan personel damkar, tapi tidak aktif,” ujarnya.
Nama-nama korban yang dinyatakan hilang tersebut adalah Jonas, Kepala Sekolah SD 08 Sagalubbek juga sebagai operator boat kayu; Aurelius, guru SD 08 Sagalubbek Kecamatan Siberut Barat Daya; Ertonius, guru SD 08 Sagulubbek; Carolina, guru SD 08 Sagulubbek; Henderika Susanna, guru SD Matotonan Kecamatan Siberut Selatan; Laurensius Dali dari Dinas Pemadam Kebakaran Mentawai; serta Ersa dan NN (belum diketahui identitasnya).
"Untuk guru itu merupakan guru kontrak yang baru mengikuti pelatihan di Tuapeijat, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Saat ini kita sedang melakukan koordinasi pencarian dan akan dibantu oleh Tim SAR dari Padang," pungkasnya.
PILIHAN:
Kakek Tiga Cucu Ini Jadi Kuli Panggul Kayu Jati
"Satu unit boat kayu dari Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara berangkat menuju ke Siberut Barat Daya pada pukul 07.00 WIB kemarin, Sabtu 12 September 2015. Perkiraan sampainya itu pada pukul 11.00 WIB," kata Alfizan, Koordinator Pos SAR Mentawai, Minggu (13/9/2015).
Lanjut Alfizan, pukul 09.00 WIB Camat Siberut Barat Daya Hatisama Hura menghubungi BPBD Mentawai dan Kantor SAR Mentawai memberitahukan bahwa sampai pagi tadi kedelapan warganya itu belum sampai di lokasi.
"Kita belum tahu apakah mereka tenggelam atau terdampar di pulau-pulau kecil, sebab kondisi gelombang di perairan Mentawai mencapai 4 sampai 5 meter," ujarnya.
Tim SAR sudah menghubungi nomor telepon seluler salah satu dari penumpang boat kayu tersebut. "Kita sudah mencoba menghubungi dengan telepon seluler kepada kepala sekolah dan personel damkar, tapi tidak aktif,” ujarnya.
Nama-nama korban yang dinyatakan hilang tersebut adalah Jonas, Kepala Sekolah SD 08 Sagalubbek juga sebagai operator boat kayu; Aurelius, guru SD 08 Sagalubbek Kecamatan Siberut Barat Daya; Ertonius, guru SD 08 Sagulubbek; Carolina, guru SD 08 Sagulubbek; Henderika Susanna, guru SD Matotonan Kecamatan Siberut Selatan; Laurensius Dali dari Dinas Pemadam Kebakaran Mentawai; serta Ersa dan NN (belum diketahui identitasnya).
"Untuk guru itu merupakan guru kontrak yang baru mengikuti pelatihan di Tuapeijat, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Saat ini kita sedang melakukan koordinasi pencarian dan akan dibantu oleh Tim SAR dari Padang," pungkasnya.
PILIHAN:
Kakek Tiga Cucu Ini Jadi Kuli Panggul Kayu Jati
(zik)