Realisasi Program Inovasi Baru 50%
A
A
A
YOGYAKARTA - Implementasi program inovasi yang diusulkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Yogyakarta tidak berjalan mulus karena terbentur sistem penganggaran.
Dari 120 usulan yang masuk sejak dicanangkan sebagai laboratorium inovasi daerah oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN), baru separuh yang bisa direalisasikan tahun ini. “Setelah kami petakan, baru 60 yang bisa direalisasikan tahun ini. Sisanya direalisasikan tahun depan karena terbentur sistem penganggaran,” ucap Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta Kris Sarjono Sutejo kemarin.
Kris mengatakan, inovasi yang diusulkan meliputi tiga bidang, yakni penyempurnaan sistem, pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan publik. Masing-masing bidang disesuaikan dengan jenjang SKPD. Kris mencontohkan, inovasi di tingkat dinas lebih pada pelayanan publik.
Sementara, tingkat kecamatan dan kelurahan pada pemberdayaan masyarakat, sedangkan tingkat kantor atau bagian lebih pada penyempurnaan sistem. Dia menyebutkan, beberapa inovasi sudah mendapatkan prestasi hingga tingkat nasional, antara lain pelayanan kegawatdaruratan Yogyakarta Emergency Services (YES) 118 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) serta pelayanan perizinan di Dinas Perizinan.
Sementara, inovasi baru yang sedang atau akan digulirkan tahun ini di antaranya layanan pengantaran buku kepada peminjam oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arsipda), layanan sistem informasi manajemen oleh Bagian Telekomunikasi dan Informasi Teknologi (TIT), serta pembuatan akta online oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Sodik
Dari 120 usulan yang masuk sejak dicanangkan sebagai laboratorium inovasi daerah oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN), baru separuh yang bisa direalisasikan tahun ini. “Setelah kami petakan, baru 60 yang bisa direalisasikan tahun ini. Sisanya direalisasikan tahun depan karena terbentur sistem penganggaran,” ucap Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta Kris Sarjono Sutejo kemarin.
Kris mengatakan, inovasi yang diusulkan meliputi tiga bidang, yakni penyempurnaan sistem, pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan publik. Masing-masing bidang disesuaikan dengan jenjang SKPD. Kris mencontohkan, inovasi di tingkat dinas lebih pada pelayanan publik.
Sementara, tingkat kecamatan dan kelurahan pada pemberdayaan masyarakat, sedangkan tingkat kantor atau bagian lebih pada penyempurnaan sistem. Dia menyebutkan, beberapa inovasi sudah mendapatkan prestasi hingga tingkat nasional, antara lain pelayanan kegawatdaruratan Yogyakarta Emergency Services (YES) 118 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) serta pelayanan perizinan di Dinas Perizinan.
Sementara, inovasi baru yang sedang atau akan digulirkan tahun ini di antaranya layanan pengantaran buku kepada peminjam oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arsipda), layanan sistem informasi manajemen oleh Bagian Telekomunikasi dan Informasi Teknologi (TIT), serta pembuatan akta online oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Sodik
(bbg)