Dzulmi Eldin Kunjungi Pedagang Petisah

Sabtu, 12 September 2015 - 10:43 WIB
Dzulmi Eldin Kunjungi Pedagang Petisah
Dzulmi Eldin Kunjungi Pedagang Petisah
A A A
MEDAN - Keberadaan pasar tradisional merupakan fondasi perekonomian daerah. Keberlangsungan pasar tersebut harus dikelola, sehingga bisa berjalan sesuai peraturan yang ada.

Hal itu diungkapkan calon wali kota Medan, Dzulmi Eldin, usai berdialog bersama pedagang di Pusat Pasar Medan, Jumat (11/9). Menurut Eldin, penataan pasar tradisional selama ini menyisakan berbagai masalah klasik mengenai kesepahaman antara pedagang dengan regulasi yang telah ditetapkan.

“Peraturan yang ada tidak bermaksud mengganggu mata pencarian masyarakat. Peraturan ini ditegakkan agar seluruh elemen masyarakat di Kota Medan bisa saling bekerja sama untuk Medan, rumah kita ini,” ungkapnya. Menurut Eldin, konsep penataan ini ke depannya akan disosialisasikan untuk menemukan kesepahaman.

Selanjutnya, setelah ada kesepahaman, barulah masuk kepada penataan dan pengembangan sarana prasarana di dalam pasar.Begitu juga jaminan ketertiban dan kebersihan di dalam pasar. “Soal kebersihan dan keberadaan sarana prasarana di dalam pasar juga harus ada komitmen bersama.

Misalnya kebersihan, antara petugas dan pedagang harus komitmen menjaga kebersihan pasar dan seluruh fasilitas yang ada di dalam pasar,” ucapnya. Eldin berpendapat, ke depannya Kota Medan harus ada pasarpasar sentra atas produk tertentu. Jadi, komoditi-komoditi seragam punya sentra untuk menarik fokus kebutuhan konsumen.

Misalnya, kata Eldin, ada sentra pasar komoditas tekstil, sentra mesin dan elektronik, serta sentra produk-produk lainnya. “Sentra ini tujuannya untuk memusatkan konsumen berdasarkan kebutuhannya. Kalau pasar tersebut sudah dikenal sebagai sentra produk tertentu, konsumen juga akan dimudahkan kebutuhannya,” ucap Eldin Eldin menjamin, konsep Medan Rumah Kita yang diusungnya bersama Akhyar Nasution adalah konsep yang menempatkan warga sebagai dasar atas seluruh kebijakannya.

Artinya, kata Eldin, apapun kebijakan nantinya tetaplah berdasarkan kebutuhan masyarakat, dengan catatan kebutuhan atau aspirasi tersebut tidak keluar dari mekanisme yang ada. “Kota ini ada karena ada masyarakatnya, pemerintah juga dibuat untuk mengelola kebutuhan masyarakat tersebut.

Jadi, tidak saling tumpang tindih dan tidak bertabrakan antara satu kepentingan dengan kepentingan lain. Di sanalah kami meletakkan posisi sebagai pelayan kebutuhan masyarakat tersebut,” ujarnya. Dalam kunjungan itu, Eldin menyerap aspirasi dari pedagang. Di antaranya keluhan naik turunnya voltase dan biaya listrik di pusat pasar, serta kebersihan dan keamanan pusat pasar.

Menjawab keluhan itu, Eldin berkomitmen seluruh persoalan pedagang akan diselesaikan bersama-sama dengan pedagang. Jadi, tidak diselesaikan secara sepihak agar tidak ada informasi yang disalahartikan nantinya. “Kami akan bekerja sama dengan PD Pasar dan asosiasi pedagang untuk menuntaskan bersama-sama karena Medan Rumah Kita.

Kitalah yang paling tahu jalan penyelesaiannya,” ujarnya. Di tempat yang sama, Ketua DPD APPINDO Medan, Erwin Piliang, mengatakan, sebelumnya Eldin dan Akhyar sudah membangun komitmen bersama dengan pedagang. “Karena sudah komitmen, pihaknya akan membawa pedagang di 56 pasar di Kota Medan untuk memilih Bang Eldin-Akhyar. Sebab, mereka dinilai sosok yang aspiratif bagi kalangan pedagang,” ucapnya.

Fakhrur rozi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5455 seconds (0.1#10.140)