4 Negara Semarakkan Festival Payung Indonesia

Sabtu, 12 September 2015 - 10:39 WIB
4 Negara Semarakkan Festival Payung Indonesia
4 Negara Semarakkan Festival Payung Indonesia
A A A
SOLO - Warna-warni payung dari empat negara menghiasi Festival Payung Indonesia (FPI) yang digelar di Taman Balekambang, Solo, mulai Jumat (11/9) sore.

Selain dari Indonesia, festival yang digelar selama tiga hari ini juga menghadirkan kreativitas dari negara Thailand, Tiongkok, dan Jepang. Dari dalam negeri ada 13 daerah yang ikut ambil bagian, yakni Bau Bau, Palu; Kuantan Singingi, Padangpanjang, Bengkulu; Jakarta; Yogyakarta; Tasikmalaya; Banyumas; Bali; dan Malang. Kepesertaan mereka bukan hanya mengajak perajin payung, namun juga mengusung tari payung.

“Seperti Jepang yang membawakan tari payung. Kemudian Tiongkok mengisi workshop payung bambu. Thailand bakal membagikan 300 payung,” kata Heru Prasetya, Ketua Panitia Festival Payung Indonesia, kemarin. Festival yang digelar kedua kalinya ini berupaya mencari lompatan ide dari kualitas festival dan kuantitas peserta.

Berbeda dengan perhelatan perdana tahun lalu, panggung untuk seni payung kali ini lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta. Selain itu, juga digelar seminar tentang payung dan karnaval. Melalui tema dengan tajuk Umbrella Reborn, payung lahir kembali dalam pembaharuan artistik visual. Festival yang digelar bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata ini ingin melestarikan kerajinan payung tradisional yang terancam punah.

Pihaknya ingin melalui FPI, payung-payung tradisional di setiap daerah bisa digali dan dilestarikan. Festival juga melibatkan dan mengusung kampanye zero sampah. Para relawan dilibatkan memungut sampah agar sepanjang perhelatan terjaga kebersihannya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Pemkot Solo, Eny Tyasni Susana, berharap festival payung mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pada festival serupa tahun lalu, tercatat dihadiri sekitar 25 ribu pengunjung selama tiga hari. “Kami yakin tingkat kunjungan semakin banyak karena didorong lebih menarik dan go international ,” kata Eny. Penjabat (Pj) Wali Kota Solo Budi Suharto mengemukakan, festival payung diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

“Festival payung harus lebih bermakna dengan menggerakkan sektor ekonomi. UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) harus diformat agar mendapatkan nilai ekonomi,” kata Budi Suharto.

Ary wahyu wibowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8540 seconds (0.1#10.140)