Waspadai Hewan Kurban Tak Layak
A
A
A
KARANGANYAR - Tingginya permintaan jelang Idul Adha ditengarai dimanfaatkan pedagang nakal untuk memasok hewan kurban tidak layak konsumsi.
Karena itu, Dinas Per - ikan an dan Peternakan (Dis - nak kan) Kabupaten Ka rang - anyar meminta masyarakat me - waspadai ternak sapi maupun kambing yang dijual tanpa di - sertai surat keterangan sehat. Kepala Disnakkan Ka rang - anyar Sumijarto menyatakan, masyarakat yang hendak membeli hewan kurban harus teliti saat membeli ternak dari pedagang. Dia meminta agar calon pembeli memperhatikan usia, kesehatan, dan asal-muasal sa - pi atau kambing tersebut.
Hal tersebut penting karena diduga banyak peternak nakal yang melakukan berbagai upaya untuk mengelabui pembeli. Dia mencontohkan, banyak pedagang yang menanggalkan paksa gigi hewan kurban. Hal ini dilakukan agar ternak tersebut terkesan sudah cukup umur untuk disembelih. Selain itu, ada pedagang yang nekat menjual sapi atau kam bing yang kesehatannya ti - dak terjaga.
Hewan yang dijual terkena penyakit cacing hati atau penyakit lainnya. Untuk orang awam memang sulit mendeteksi, tapi ada ciri-ciri tertentu jika hewan yang dijual itu tidak sehat dan masyarakat ha - rus jeli saat memilihnya. “Kalau ada yang sakit cacing hati, biasanya bulu-bulunya ber - diri dan tidak mulus. Namun untuk mengetahui kondisi itu, masyarakat harus jeli. Minimal hewan kurban yang dibeli harus dilengkapi sertifikat kesehat - an,” tandas Sumijarto kemarin.
Selain itu, Sumijarto juga mengingatkan masyarakat un - tuk mewaspadai penyakit an - traks yang menyerang hewan kurban. Guna mengantisipasi hal tersebut, pihaknya menerjunkan lima dokter serta pu luhan petugas untuk mengawasi hewan kurban yang dijual di Ka - ranganyar. Pengawasan ke tat ini mulai dilakukan dua pe kan menjelang Idul Adha.
Arief setiadi
Karena itu, Dinas Per - ikan an dan Peternakan (Dis - nak kan) Kabupaten Ka rang - anyar meminta masyarakat me - waspadai ternak sapi maupun kambing yang dijual tanpa di - sertai surat keterangan sehat. Kepala Disnakkan Ka rang - anyar Sumijarto menyatakan, masyarakat yang hendak membeli hewan kurban harus teliti saat membeli ternak dari pedagang. Dia meminta agar calon pembeli memperhatikan usia, kesehatan, dan asal-muasal sa - pi atau kambing tersebut.
Hal tersebut penting karena diduga banyak peternak nakal yang melakukan berbagai upaya untuk mengelabui pembeli. Dia mencontohkan, banyak pedagang yang menanggalkan paksa gigi hewan kurban. Hal ini dilakukan agar ternak tersebut terkesan sudah cukup umur untuk disembelih. Selain itu, ada pedagang yang nekat menjual sapi atau kam bing yang kesehatannya ti - dak terjaga.
Hewan yang dijual terkena penyakit cacing hati atau penyakit lainnya. Untuk orang awam memang sulit mendeteksi, tapi ada ciri-ciri tertentu jika hewan yang dijual itu tidak sehat dan masyarakat ha - rus jeli saat memilihnya. “Kalau ada yang sakit cacing hati, biasanya bulu-bulunya ber - diri dan tidak mulus. Namun untuk mengetahui kondisi itu, masyarakat harus jeli. Minimal hewan kurban yang dibeli harus dilengkapi sertifikat kesehat - an,” tandas Sumijarto kemarin.
Selain itu, Sumijarto juga mengingatkan masyarakat un - tuk mewaspadai penyakit an - traks yang menyerang hewan kurban. Guna mengantisipasi hal tersebut, pihaknya menerjunkan lima dokter serta pu luhan petugas untuk mengawasi hewan kurban yang dijual di Ka - ranganyar. Pengawasan ke tat ini mulai dilakukan dua pe kan menjelang Idul Adha.
Arief setiadi
(ftr)