Petugas Lapas Tangkap Tamu Diduga Bawa Sabu

Sabtu, 12 September 2015 - 10:37 WIB
Petugas Lapas Tangkap...
Petugas Lapas Tangkap Tamu Diduga Bawa Sabu
A A A
PEKALONGAN - Jajaran Lapas Klas 2A Pekalongan berhasil mengamankan seorang pengunjung lapas yang kedapatan membawa sabu, Jumat (11/9) siang.

Pemuda itu diketahui bernama Bondan Wisnu, 20, warga Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara. Kalapas Kelas 2A Pekalongan Suprapto menerangkan, penangkapan pengunjung yang membawa benda diduga sabu tersebut terungkap berawal dari kecurigaan jajarannya dengan kedatangan pelaku. Setelah dilakukan penggeledahan, jajarannya menemukan benda diduga sabu berada di dalam sampo cair.

“Awalnya petugas kami Pak Dono dan Pak Hartanto curiga dengan pelaku Bondan, kemudian menggeledah badannya namun tidak ditemukan apa-apa. Kemudian menggeledah barang bawaannya,” paparnya. Saat jajarannya menggeledah sebuah kemasan sampo botol, mencurigai benda di dalamnya.

Setelah dibongkar menggunakan pisau cutter , didapati barang diduga sabu. “Sampo botol itu, tutupnya bisa dibuka. Dan dari lubang tutupnya terlihat benda asing, kemudian dibongkar menggunakan cutter dan didapati benda diduga sabu itu dengan berat sekitar 5 gram,” ungkap Suprapto.

Napi tujuan kiriman sabu itu diketahui bernama Mifta. Karena itu, pihaknya mengamankan napi narkoba penghuni Blok 5 kamar Nomor 49 itu. “Mifta napi narkoba dengan vonis 4 tahun dan sudah menjalani sekitar 2 tahun. Dari hasil pengembangan, dugaannya yang memesan adalah napi bernama Sofyan Norma, penghuni kamar 58 di Blok 4,” ucapnya.

Pihak lapas mengaku akan memberikan sanksi kepada para napi yang terlibat. Saat ini pihaknya melimpahkan kasus tersebut kepada Satuan Narkoba Polresta Pekalongan. “Tetap nanti ada sanksi untuk napinapi itu. Namun, kasus ini kami serahkan kepada Polresta Pekalongan,” katanya.

Pelaku Bondan Wisnu mengaku hanya dititipi oleh teman yang dikenalnya bernama Gombloh warga Batang. Dia mengaku tidak mengetahui barang titipan tersebut berisi sabu. “Saya cuma disuruh mengantarkan saja oleh Mas Gombloh ke Mifta yang ada di lapas. Saya tidak kenal dengan Mifta dan tidak tahu kalau ada isinya itu (sabu),” ujarnya.

Bondan mengaku tidak begitu mengenal Gombloh. Dia hanya mengenalnya saat berjualan di Alun-alun Kabupaten Batang. “Saya dikasih Rp50.000, katanya untuk uang rokok. Alasannya, dia rumahnya jauh dan saya lebih dekat dengan lapas,” paparnya.

Prahayuda febrianto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5975 seconds (0.1#10.140)