29 Universitas Adu Drone di Lanud Gading

Sabtu, 12 September 2015 - 10:37 WIB
29 Universitas Adu Drone di Lanud Gading
29 Universitas Adu Drone di Lanud Gading
A A A
GUNUNGKIDUL - Sebanyak 29 universitas dari seluruh Indonesia bakal adu ketangkasan menerbangkan robot pesawat tanpa awak atau Unmaned Aerial Vehicle (UAV) yang juga dikenal dengan drone dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).

Lapangan Udara Gading bakal menjadi saksi ketangkasan pesawat tanpa awak yang akan ikut dalam perlombaan yang dirintis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ini. Menurut rencana, gelaran yang sudah dua kali digelar ini akan berlangsung dari 17 hingga 20 September mendatang.

Kali ini UGM didaulat menjadi tuan rumah dan memilih menggunakan Lanud Gading yang berada di Playen. Direktur Kemahasiswaan UGM yang Ketua Panitia KRTI 2015 Senawi mengungkapkan, KRTI ini pertama kali digelar dengan kerja sama ITB Bandung pada tahun 2013 lalu. Tahun lalu agenda yang sama digelar bekerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. "Tahun ini kami (UGM) yang jadi tuan rumah," katanya kepada wartawan saat jumpa pers di Wonosari, kemarin.

Dijelaskannya, dalam kontes robot ini warga bisa menyaksikan secara gratis. Tidak hanya itu, aneka hiburan juga akan disuguhkan sepanjang hari yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga Pukul 17.00 WIB. Untuk agenda ini, pihak UGM menggandeng pihak Lanud Adisutjipto Yogyakarta bersama Pemkab Gunungkidul. Kedua pihak juga hadir dalam pertemuan dengan media ini.

Dari Lanud Adisutjipto diwakili Kepala Dinas Operasional Lanud Letkol Penerbang Bonang Bayu Aji Gautama dan dari pemkab oleh Sekda Gunungkidul Budi Martono. Sementara, salah satu juri KRTI, Gesang Nugroho mengungkapkan, ada beberapa jenis lomba yang dipertandingkan dalam KRTI 2015 ini.

Di antaranya adalah divisi racing jet yang terdiri kelas light weight dan kelas heavy weight, divisi fixed wing meliputi kelas monitoring dan kelas mapping serta divisi vertical take off landing meliputi kelas water based fire distinguisher dan kelas non-water based fire distinguisher.

“Robot terbang yang dilombakan harus memiliki fungsi, di antaranya untuk kecepatan, monitoring, pemetaan, hingga mendeteksi titik api, kemudian pemadaman,"katanya.

suharjono
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7582 seconds (0.1#10.140)