Lapas Narkotika Palembang Diresmikan
A
A
A
PALEMBANG - Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, I Wayan Kusmianta meresmikan Lapas Khusus Narkotika Klas III Palembang, kemarin.
Pe res - mian ini di ha rapkan dapat me ne - kan ting gi nya peng guna narkotikadiSums el. I Wayan menegaskan, per so - alannarkobamerupakanmasalah yangpalingberbahayauntukanak Bangsa. Bahkan In donesia jelas dia, sudah ma suk darurat nar - koba.
“Kita akui bahwa pengguna (pecandu) narkotika di ka wa san Sumsel termasuk paling tinggi. Kemudian menyusul penjual narkotika. Untuk itu, pem bang - unan Lapas khusus narkoba ini dapat lebih efektif terutama da - lam proses reha bi li tasi di lapas khusus agar tidak “tertular” kem - bali,”ujarWayan disela peresmian Lapas Kh u sus Narkotika Kelas III Pa lem bang, di Talang Kelapa Ba - nyuasin, kemarin.
Dia menambahkan, lapas tersebut akan dijadikan pusat rehabiltasi di kawasan Sumsel dan kini menampung seba - nyak 64 orang narapidana. Adapun, sejauh ini peng - huni Lapas Merah Mata dan Rutan Pakjo sudah melampaui kapasitas. Tingginya jumlah napi dan tahanan narkoba men dorong Kementerian Hu - kum dan HAM Provinsi Sumsel memindahkan sebagian kecil narapidana narkotika ke Lapas Khusus Narkotika Klas III Pa - lembang.
Saat ini wilayah Sumsel memiliki dua Lapas khusus nar - kotika yakni di Pa lembang dan MuarabelitiMusiRawas. “Petugas lapas pun juga men - dapat pelatihan khusus dari BNN pusat. Sementara sa rana dan prasarana yang di mi liki sudah lengkap dan sesuai SOP dian - taranya dilengkapi klinik, tenaga medis, blok-blok atau kelas, dan fasilitaslain nya,”tukasWayan.
Sementara itu, Sekretaris Da - erah (Sekda) Sumsel Mukti Sulai - man mengatakan, untuk para napi bukan hanya men ja lani pro - ses rehabilitasi saja namun dapat mengasah k-et erampilannya. Hal itu jelas Mukti dapat menjadi be - kal saat mereka nantinya keluar dari lapas. “Nanti pascareh a bi - litasi, mereka dapat menekuni usaha atau bentuk keterampilan lainnya di lingkungan masya ra - kat,”pungkasnya.
Retno palupi
Pe res - mian ini di ha rapkan dapat me ne - kan ting gi nya peng guna narkotikadiSums el. I Wayan menegaskan, per so - alannarkobamerupakanmasalah yangpalingberbahayauntukanak Bangsa. Bahkan In donesia jelas dia, sudah ma suk darurat nar - koba.
“Kita akui bahwa pengguna (pecandu) narkotika di ka wa san Sumsel termasuk paling tinggi. Kemudian menyusul penjual narkotika. Untuk itu, pem bang - unan Lapas khusus narkoba ini dapat lebih efektif terutama da - lam proses reha bi li tasi di lapas khusus agar tidak “tertular” kem - bali,”ujarWayan disela peresmian Lapas Kh u sus Narkotika Kelas III Pa lem bang, di Talang Kelapa Ba - nyuasin, kemarin.
Dia menambahkan, lapas tersebut akan dijadikan pusat rehabiltasi di kawasan Sumsel dan kini menampung seba - nyak 64 orang narapidana. Adapun, sejauh ini peng - huni Lapas Merah Mata dan Rutan Pakjo sudah melampaui kapasitas. Tingginya jumlah napi dan tahanan narkoba men dorong Kementerian Hu - kum dan HAM Provinsi Sumsel memindahkan sebagian kecil narapidana narkotika ke Lapas Khusus Narkotika Klas III Pa - lembang.
Saat ini wilayah Sumsel memiliki dua Lapas khusus nar - kotika yakni di Pa lembang dan MuarabelitiMusiRawas. “Petugas lapas pun juga men - dapat pelatihan khusus dari BNN pusat. Sementara sa rana dan prasarana yang di mi liki sudah lengkap dan sesuai SOP dian - taranya dilengkapi klinik, tenaga medis, blok-blok atau kelas, dan fasilitaslain nya,”tukasWayan.
Sementara itu, Sekretaris Da - erah (Sekda) Sumsel Mukti Sulai - man mengatakan, untuk para napi bukan hanya men ja lani pro - ses rehabilitasi saja namun dapat mengasah k-et erampilannya. Hal itu jelas Mukti dapat menjadi be - kal saat mereka nantinya keluar dari lapas. “Nanti pascareh a bi - litasi, mereka dapat menekuni usaha atau bentuk keterampilan lainnya di lingkungan masya ra - kat,”pungkasnya.
Retno palupi
(ftr)