Krisis Air Meluas di 18 Kecamatan
A
A
A
SUKABUMI - Krisis air yang terjadi di Kabupaten Sukabumi terus meluas hingga 18 kecamatan dari sebelumnya hanya 13 kecamatan.
Berdasarkan data Badan Pe - nang gulan Bencana Daerah (BPBD) Ka bu paten Sukabumi, kecamatan yang dilanda krisis air bersih itu, di antaranya Kecamatan Cimanggu, Ci dolog, Cidadap, Cikakak, Ci kembar, Pabuaran, Palabuhanratu, Ka libunder, Ban - tar ga dung, Ci reung has, Ge ger bi - tung, Cicurug, Ci dahu, Nyalindung, dan Ciemas.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, krisis air itu diperkirakan akan terus meluas mengingat belum ada tanda-tanda akan turun hujan di Kabupaten Sukabumi. “Di Sukabumi saat ini sudah darurat kekeringan,” ujarnya kepada KORAN SINDO kemarin. Oleh karena itu, lanjut Usman, BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini sedang siaga darurat kekeringan hingga November mendatang.
Apabila kekeringan terus meluas, maka lembaganya akan memerpanjang siaga sampai akhir 2015. “Sesuai SK Gubernur siaga kedarutan bencana hingga 31 Desember 2015,” ucapnya. Oleh karena itu, untuk meminimalkan masalah yang dihadapi warga, BPBD setiap harinya menyalurkan 30.000 liter air bersih ke setiap desa yang kekeringan. “Kami setiap harinya menyalurkan air yang disuplai dari PDAM dengan menggunakan dua tanki air berkapasitas 5.000 liter,” ungkapnya.
Namun, menurut Usman, sampai saat ini bantuan air menggunakan tanki tersebut hanya meliputi lima kecamatan, yakni Simpenan, Palabuhanratu, Ge ger bitung, Bantargadung, dan Cireunghas.” Di luar kecamatan itu, sangat sulit menyalurkan airnya. Sebab proses perjalanan dari sumber mata air ke lokasi harus memerlukan waktu yang lama,” terangnya.
Oleh karena itu, untuk daerah yang sulit dilalui mobil tanki, BPBD menyalurkan air melalui pipa yang langsung ke warga. Di mana airnya berasal dari sumber mata air terdekat. “ Daerah yang sulit dijangkau seperti di Kecamatan Ciemas kami lakukan pipanisasi,” bebernya.
Penjabat Bupati Sukabumi Achadiat Supratman akan berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Sukabumi terkait bencana kekeringan di Kabupaten Sukabumi. Sehingga ke depannya kekurangan air bersih ini bisa diantisipasi.” Nanti kami akan bahas dengan DPRD terkait hal ini ke depannya,” paparnya.
Sehingga, jangan hanya bagibagi air bersih saja ketika warga mengalami kesulitan namun harus ada antisipasi jangka panjang. Di mana masyarakat tidak kesulitan air bersih di saat kekeringan melanda di Kabupaten Sukabumi.” Ini solusi sesaat, mudah- mudahan ke depan bisa ada lebih bagus,”pungkasnya.
fajar sidik supriadi
Berdasarkan data Badan Pe - nang gulan Bencana Daerah (BPBD) Ka bu paten Sukabumi, kecamatan yang dilanda krisis air bersih itu, di antaranya Kecamatan Cimanggu, Ci dolog, Cidadap, Cikakak, Ci kembar, Pabuaran, Palabuhanratu, Ka libunder, Ban - tar ga dung, Ci reung has, Ge ger bi - tung, Cicurug, Ci dahu, Nyalindung, dan Ciemas.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, krisis air itu diperkirakan akan terus meluas mengingat belum ada tanda-tanda akan turun hujan di Kabupaten Sukabumi. “Di Sukabumi saat ini sudah darurat kekeringan,” ujarnya kepada KORAN SINDO kemarin. Oleh karena itu, lanjut Usman, BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini sedang siaga darurat kekeringan hingga November mendatang.
Apabila kekeringan terus meluas, maka lembaganya akan memerpanjang siaga sampai akhir 2015. “Sesuai SK Gubernur siaga kedarutan bencana hingga 31 Desember 2015,” ucapnya. Oleh karena itu, untuk meminimalkan masalah yang dihadapi warga, BPBD setiap harinya menyalurkan 30.000 liter air bersih ke setiap desa yang kekeringan. “Kami setiap harinya menyalurkan air yang disuplai dari PDAM dengan menggunakan dua tanki air berkapasitas 5.000 liter,” ungkapnya.
Namun, menurut Usman, sampai saat ini bantuan air menggunakan tanki tersebut hanya meliputi lima kecamatan, yakni Simpenan, Palabuhanratu, Ge ger bitung, Bantargadung, dan Cireunghas.” Di luar kecamatan itu, sangat sulit menyalurkan airnya. Sebab proses perjalanan dari sumber mata air ke lokasi harus memerlukan waktu yang lama,” terangnya.
Oleh karena itu, untuk daerah yang sulit dilalui mobil tanki, BPBD menyalurkan air melalui pipa yang langsung ke warga. Di mana airnya berasal dari sumber mata air terdekat. “ Daerah yang sulit dijangkau seperti di Kecamatan Ciemas kami lakukan pipanisasi,” bebernya.
Penjabat Bupati Sukabumi Achadiat Supratman akan berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Sukabumi terkait bencana kekeringan di Kabupaten Sukabumi. Sehingga ke depannya kekurangan air bersih ini bisa diantisipasi.” Nanti kami akan bahas dengan DPRD terkait hal ini ke depannya,” paparnya.
Sehingga, jangan hanya bagibagi air bersih saja ketika warga mengalami kesulitan namun harus ada antisipasi jangka panjang. Di mana masyarakat tidak kesulitan air bersih di saat kekeringan melanda di Kabupaten Sukabumi.” Ini solusi sesaat, mudah- mudahan ke depan bisa ada lebih bagus,”pungkasnya.
fajar sidik supriadi
(ftr)