Mahasiswi FMIPA UNY Meninggal usai Wisuda
A
A
A
YOGYAKARTA - Futicha Sirrulhayati Muna, lulusan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meninggal dunia seusai diwisuda.
Gadis yang akrab disapa Icha tersebut menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (29/8) sekitar pukul 17.00 WIB di Magelang, Jateng, seusai paginya pada hari yang sama diwisuda di GOR UNY. “Pihak kampus sendiri mengetahui Icha meninggal pada Rabu (2/9) kemarin. Kami tentu kaget karena Icha masih sehat dan ceria saat mengikuti prosesi wisuda dengan lancar, meski memang saat wisuda Icha harus duduk di kursi roda karena sakit,” ujar Staf Humas FMIPA UNY Witono kepada KORAN SINDO YOGYA, kemarin.
Witono mengatakan, FMIPA UNY turut berdukacita atas berpulangnya Icha. Dengan prestasi yang telah diraihnya hingga lulus, pihaknya berharap mampu memacu para mahasiswa lain untuk terus berprestasi. “Semoga Icha mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberi ketabahan,” ujarnya.
Icha merupakan mahasiswa angkatan tahun 2011. Dia termasuk salah satu wisudawan yang meraih predikat cumlaude dengan IPK 3,65. Icha yang tinggal di Kalibening, Dukun, Magelang, ini tergolong mahasiswi memiliki tingkat akademik baik. Dia pun mampu menyelesaikan studinya dalam waktu empat tahun. Gadis kelahiran Magelang, 30 Agustus 1993, ini berhasil menyelesaikan tugas akhir dalam waktu 5 bulan 8 hari. Icha mengikuti ujian tugas akhir pada 10 Juli dan ikut yudisium periode Juli 2015.
Sementara dosen pembimbing Icha saat menyusun skripsi, Evy Yulianti mengatakan, Icha adalah sosok mahasiswa ceria, bersemangat, dan rajin. “Sebenarnya Icha sudah agak lama merasa sering pusing-pusing, tapi hal tersebut tidak membuatnya mengeluh. Menurut teman- temannya, Icha sering memilih berbaring kalau sedang pusing di kelas. Setahu saya, dia juga sudah beberapa kali periksa di rumah sakit di sekitar Muntilan,” ungkapnya.
Kaprodi Biologi FMIPA UNY ini menuturkan, meski dalam kondisi tidak sehat, Icha selalu tampak ceria setiap kali bertemu dalam bimbingan skripsi. Termasuk pada waktu ujian akhir dan yudisium. “Saat wisuda sebenarnya saya mau menyapa, tapi karena tempat duduk kami berjauhan, saya hanya bisa melihat Icha dari jauh. Sampai selesai wisuda, kami tidak bisa bertatap muka karena Icha langsung dibawa pulang,” tuturnya.
Ratih keswara
Gadis yang akrab disapa Icha tersebut menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (29/8) sekitar pukul 17.00 WIB di Magelang, Jateng, seusai paginya pada hari yang sama diwisuda di GOR UNY. “Pihak kampus sendiri mengetahui Icha meninggal pada Rabu (2/9) kemarin. Kami tentu kaget karena Icha masih sehat dan ceria saat mengikuti prosesi wisuda dengan lancar, meski memang saat wisuda Icha harus duduk di kursi roda karena sakit,” ujar Staf Humas FMIPA UNY Witono kepada KORAN SINDO YOGYA, kemarin.
Witono mengatakan, FMIPA UNY turut berdukacita atas berpulangnya Icha. Dengan prestasi yang telah diraihnya hingga lulus, pihaknya berharap mampu memacu para mahasiswa lain untuk terus berprestasi. “Semoga Icha mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberi ketabahan,” ujarnya.
Icha merupakan mahasiswa angkatan tahun 2011. Dia termasuk salah satu wisudawan yang meraih predikat cumlaude dengan IPK 3,65. Icha yang tinggal di Kalibening, Dukun, Magelang, ini tergolong mahasiswi memiliki tingkat akademik baik. Dia pun mampu menyelesaikan studinya dalam waktu empat tahun. Gadis kelahiran Magelang, 30 Agustus 1993, ini berhasil menyelesaikan tugas akhir dalam waktu 5 bulan 8 hari. Icha mengikuti ujian tugas akhir pada 10 Juli dan ikut yudisium periode Juli 2015.
Sementara dosen pembimbing Icha saat menyusun skripsi, Evy Yulianti mengatakan, Icha adalah sosok mahasiswa ceria, bersemangat, dan rajin. “Sebenarnya Icha sudah agak lama merasa sering pusing-pusing, tapi hal tersebut tidak membuatnya mengeluh. Menurut teman- temannya, Icha sering memilih berbaring kalau sedang pusing di kelas. Setahu saya, dia juga sudah beberapa kali periksa di rumah sakit di sekitar Muntilan,” ungkapnya.
Kaprodi Biologi FMIPA UNY ini menuturkan, meski dalam kondisi tidak sehat, Icha selalu tampak ceria setiap kali bertemu dalam bimbingan skripsi. Termasuk pada waktu ujian akhir dan yudisium. “Saat wisuda sebenarnya saya mau menyapa, tapi karena tempat duduk kami berjauhan, saya hanya bisa melihat Icha dari jauh. Sampai selesai wisuda, kami tidak bisa bertatap muka karena Icha langsung dibawa pulang,” tuturnya.
Ratih keswara
(ftr)