Dikabarkan Dibunuh dan Telah Dikubur, Sekar Ternyata Masih Hidup
A
A
A
SEMARANG - Sekar Maharani (13), siswi kelas 2 SMP N 1 Singorojo Kendal, yang sebelumnya diduga menjadi korban pembunuhan ditemukan dalam kondisi selamat. Sekar ditemukan di Kalimantan.
Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, Sekar ditemukan di Kalimantan Barat, pada Rabu 9 September 2015 sore. Lokasinya di daerah Kapuas Hulu.
Petugas dari Sub Direktorat I Keamanan Negara (Kamneg) dan Sub Direktorat IV Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi selamat.
Kondisinya selamat. Ini merupakan pengembangan dari penangkapan pelaku berinisial S di Kalimantan. Saat ini, Sekar berada di Polres Kapuas hulu, Kalimantan Barat, setelah dijemput polisi.
“Betul. Kami back up sebagai pembuka jalan. Sementara pengembangan kami serahkan ke Kendal (Polres Kendal),” ungkap Kepala Subdit I Kamneg Dit Reskrimum Polda Jateng, AKBP Djoko Tjahyono, kepada wartawan, Kamis (10/9/2015).
Terpisah, Kepala Subdit IV Renakta Dit Reskrimum Polda Jateng AKBP Sri Susilowati mengatakan, dalam peristiwa itu ada dua orang yang amankan. Satu di Jateng, satu di Kalimantan.
"Kasus ini ditangani petugas gabungan. Petugas gabungan dari Polres Kendal dan Polda Jateng, juga sempat melakukan gelar perkara bersama untuk kasus ini," terangnya.
Saat ditanyakan, apakah insiden ini mengarah ke human trafficking, Susi belum berani memastikan. Namun, informasi yang didapat, penanganan akan diambil alih Polda Jawa Tengah, gabungan dari Subdit I dan Subdit IV Dit Reskrimum.
Sekar merupakan warga Kelurahan Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Sebelumnya, dia dilaporkan hilang, pada 6 Agustus 2015. Laporannya ke Polres Kendal dan ditindaklanjuti oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Dia punya ciri–ciri berkaca mata, hidung mancung, kulit kuning langsat, dan mata sedikit sipit. Pada 6 Agustus 2015, Sekar sempat izin berangkat sekolah, tetapi dia tak sampai ke sekolah. Dari sinilah, ibundanya melapor ke polisi.
Pada 10 Agustus 2015, Sekar dikabarkan tewas dibunuh dan dikubur di kawasan Waduk Jatibarang. Informasi tewasnya korban berasal dari salah seorang pelaku yang berinisial A. Lalu, makam Sekar digali.
Namun, saat digali di empat titik, tidak ditemukan jenazah. Dari sinilah muncul kecurigaan, bahwa tersangka berbohong. Dia sempat dibawa ke Purwodadi oleh pelaku penculikan, ternyata dibawa ke tempat saudaranya.
Terpisah, Ibunda Sekar, Rini mengaku masih belum mengetahui anaknya masih hidup. “Alhamdulillah kalau masih hidup. Tapi saya tidak bisa memberi statemen apa–apa. Biar yang berwajib. Saya belum tahu malah,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, Sekar ditemukan di Kalimantan Barat, pada Rabu 9 September 2015 sore. Lokasinya di daerah Kapuas Hulu.
Petugas dari Sub Direktorat I Keamanan Negara (Kamneg) dan Sub Direktorat IV Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi selamat.
Kondisinya selamat. Ini merupakan pengembangan dari penangkapan pelaku berinisial S di Kalimantan. Saat ini, Sekar berada di Polres Kapuas hulu, Kalimantan Barat, setelah dijemput polisi.
“Betul. Kami back up sebagai pembuka jalan. Sementara pengembangan kami serahkan ke Kendal (Polres Kendal),” ungkap Kepala Subdit I Kamneg Dit Reskrimum Polda Jateng, AKBP Djoko Tjahyono, kepada wartawan, Kamis (10/9/2015).
Terpisah, Kepala Subdit IV Renakta Dit Reskrimum Polda Jateng AKBP Sri Susilowati mengatakan, dalam peristiwa itu ada dua orang yang amankan. Satu di Jateng, satu di Kalimantan.
"Kasus ini ditangani petugas gabungan. Petugas gabungan dari Polres Kendal dan Polda Jateng, juga sempat melakukan gelar perkara bersama untuk kasus ini," terangnya.
Saat ditanyakan, apakah insiden ini mengarah ke human trafficking, Susi belum berani memastikan. Namun, informasi yang didapat, penanganan akan diambil alih Polda Jawa Tengah, gabungan dari Subdit I dan Subdit IV Dit Reskrimum.
Sekar merupakan warga Kelurahan Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Sebelumnya, dia dilaporkan hilang, pada 6 Agustus 2015. Laporannya ke Polres Kendal dan ditindaklanjuti oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Dia punya ciri–ciri berkaca mata, hidung mancung, kulit kuning langsat, dan mata sedikit sipit. Pada 6 Agustus 2015, Sekar sempat izin berangkat sekolah, tetapi dia tak sampai ke sekolah. Dari sinilah, ibundanya melapor ke polisi.
Pada 10 Agustus 2015, Sekar dikabarkan tewas dibunuh dan dikubur di kawasan Waduk Jatibarang. Informasi tewasnya korban berasal dari salah seorang pelaku yang berinisial A. Lalu, makam Sekar digali.
Namun, saat digali di empat titik, tidak ditemukan jenazah. Dari sinilah muncul kecurigaan, bahwa tersangka berbohong. Dia sempat dibawa ke Purwodadi oleh pelaku penculikan, ternyata dibawa ke tempat saudaranya.
Terpisah, Ibunda Sekar, Rini mengaku masih belum mengetahui anaknya masih hidup. “Alhamdulillah kalau masih hidup. Tapi saya tidak bisa memberi statemen apa–apa. Biar yang berwajib. Saya belum tahu malah,” pungkasnya.
(san)