Akhir Tahun Alun-alun Bersih dari PKL

Kamis, 10 September 2015 - 11:56 WIB
Akhir Tahun Alun-alun...
Akhir Tahun Alun-alun Bersih dari PKL
A A A
GUNUNGKIDUL - Pemkab Gunungkidul terus merampungkan proyek pembangunan taman kuliner Wonosari yang terletak di belakang gedung pemkab.

Direncanakan, akhir tahun kompleks alun-alun pemkab sudah bebas dari PKL dan dialihkan ke taman kuliner yang berdekatan dengan taman kota tersebut. Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindakop ESDM) Gunungkidul Anwarul Jamal mengungkapkan, pihaknya saat ini selesai melakukan pendataan jumlah PKL yang setiap malam berada di sekitar alun-alun pemkab.

Namun, masih ada selisih jumlah PKL pendataan dengan jumlah los yang disediakan di taman kuliner. “Ini masih terus kami data ulang dan kami kaji, karena jumlah los yang kami sediakan adalah 32, namun jumlah PKL ada 34,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Dijelaskannya, jumlah PKL hasil pendataan kemungkinan besar akan bertambah. Inilantaran saat pendataan yang sudah dilakukan pada Juli lalu, ada beberapa PKL yang dilaporkan sedang libur atau tidak berjualan. “Jadi kami terus persiapkan, agar pemindahan PKL nantinya bisa lancar dan tidak menimbulkan masalah,” katanya.

Untuk langkah awal, pihaknya akan membuat skala prioritas dan melakukan sosialisasi. Terutama adalah untuk pedagang di sekitar alun-alun dan jalan protokol. “Yang membangun taman kuliner adalah Dinas Pekerjaan Umum (DPU), kami juga akan berkoordinasi sehingga prosesnya sesuai harapan bersama,” beber dia.

Namun, pada 2016 mendatang, penanganan PKL bukan lagi di bawah Disperindakop ESDM. Melainkan akan diampu oleh Kantor Pengelolaan Pasar. “Jadi, tugas kami memastikan semua PKL bisa direlokasi, terutama PKL di alun-alun dan jalan protokol,” kata Jamal.

Rencana relokasi PKL kompleks alun-alun pemkab ini mendapatkan kritikan dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Gunungkidul. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam pembahasan relokasi PKL. Ketua APKLI Gunungkidul Bambang Dwi Sutiyana mengungkapkan, hingga saat ini APKLI belum diajak membicarakan relokasi PKL tersebut.

Dia berharap ada komunikasi intensif antara pemkab, pedagang, dan APKLI.“ Karena harus ada solusi berkaitan dengan banyaknya pedagang dan terbatasnya ketersediaan lapak atau los,” ucapnya. Diakuinya, jumlah pedagang di alun-alun memang tidak begitu banyak. Namun, apabila sampai jalan protokol, diperlukan sebuah konsep jelas. Jangan sampai, lanjutnya, justru terjadi perebutan areal berjualan di kompleks yang sudah didesain cukup menarik tersebut.

”Desainnya memang menarik, sebagai pusat kuliner. Hanya saja, memang ada kekurangan untuk pelibatan pedagang dan asosiasi untukmemulaikonseppenataan awal,” tandasnya.

Suharjono
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7447 seconds (0.1#10.140)