Lima Gunung di Jabar Ditutup

Kamis, 10 September 2015 - 11:42 WIB
Lima Gunung di Jabar Ditutup
Lima Gunung di Jabar Ditutup
A A A
BANDUNG - Lima gunung di Jawa Barat yang dilanda kebakaran yakni Gunung Guntur dan Papandayan (Garut), Ciremai (Kuningan), Burangrang (Kabupaten Bandung Barat), dan Kareumbi (Sumedang) mulai kemarin ditutup untuk umum.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar me nutup lima gunung yang kerap menjadi lokasi pendakian dan kemping parama hasiswa pencinta alam itu. Penutupan kelima gunung tersebut selain untuk mengantisipasi jatuhnya korban, juga mencegah agar kebakaran tak meluas. Sebab, selama musim kemarau semua jadi mudah terbakar.

“Semua ditutup untuk umum sampai turun hujan, mungkin,” kata Deddy saat meninjau kawasan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Darajat, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, kemarin.

Menurut Wagub, kebakaran hutan yang terjadi pada musim kemarau diduga akibat perbuatan manusia yang membuang pun tung rokok atau bekas perapian saat aktivitas berkemah. Ada juga dugaan petani membuka lahan pertanian atau kebun dengan membakar lahan dekat hutan. Akibatnya, api merembet dan meluas sehingga meng hanguskan sebagian be sar lahan. “Laporannya karena dugaan manusia semua,” ujar Wagub.

Kebakaran hutan tandas Deddy, sulit dicegah. Bahkan upaya pemadamannya pun sulit dilakukan karena lokasinya berada di kawasan hutan dan jauh dari jalan raya sehingga peralatan pemadaman tak bisa men dekati titik api. Akhirnya, pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual dengan cara memukul kobaran api agar tidak terus meluas ke kawasan lain. “Cara pemadamannya dengan gebruk-gebruk (pukul-pukul) saja, manual,” ujar dia.

Kepala BBKSDA Jabar Sylvana Ratina mengatakan, pihaknya telah menerbitkan surat edaran berisi moratorium tentang larangan mengunjungi kawasan hutan yang terbakar untuk kegiatan berkemah atau pendakian. “Kami sudah mengeluarkan surat edaran moratorium kemping dan pendakian selama musim kemarau ini,” kata Sylvana.

Papandayan Masih Membara

Badan Penanggulangan Ben cana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyatakan kebakar an hutan di Gunung Papandayan masih menyisakan bara api di sejumlah titik. Kendati demikian, Kepala Seksi Kesiapsiagaan (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus Sofyan memastikan api yang membakar gunung api itu telah padam.

Luas lahan hutan yang terbakar, belum dapat dihitung secara akurat, tapi diperkirakan mencapai lebih dari 100 hektare (ha). “Apinya sudah sudah pa dam. Namun masih ada bara api,” kata Agus kemarin.

Dia menuturkan, petugas gabungan dari BPBD, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA), serta sukarelawan telah berhasil memadamkan kobaran api secara manual menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, sabit dan lain-lain. “Walaupun sudah padam, petugas tetap siaga, karena khawatir akan terjadi kembali kebakaran,” tutur dia.

Sejak kebakaran itu, kawasan Gunung Papandayan di tutup bagi masyarakat umum, baik berkemah maupun pendakian. “Gunung Papandayan sudah dinyatakan ditutup untuk umum, dan belum dipastikan sampai kapan dibuka lagi,” tandas Agus.

Peristiwa kebakaran hutan diketahui terjadi pada Minggu 6 September 2015. Awalnya api hanya membakar kawasan blok Tegal Alun dan Pondok Saladah. Selanjutnya dilaporkan kebakar an itu meluas ke blok hutan lain seperti Tumaritis, Cileuleuy, Puncak Cisaroni, Masigit, Samudra, Arjuna, hingga Blok Pasirmalang.

Petugas terkait belum dapat memastikan penyebab keba karan tersebut, tetapi dugaan semen tara karena perbuatan manusia yang membuang pun tung rokok atau meninggalkan bekas perapian setelah berkemah.

Edelweis Ludes Terbakar

Kepala BBKSDA Jabar Sylvana Ratina menyatakan, kebakaran hutan di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, telah membakar kawasan bunga edelweiss. “Tanaman yang terbakar banyak, termasuk edelweiss juga ikut terbakar,” kata Sylvana saat meninjau lokasi penangkaran elang di Kamojang, Garut, kemarin.

Dia mengemukakan, edelweiss merupakan tanaman yang memiliki daya tarik di kawasan Gunung Papandayan tersebut. BKSDA, BPBD, dan sukarelawan kesulitan memadamkan api sehingga menghanguskan lahan yang ditumbuhi bunga edelweiss. “Luas lahan edelweiss yang terbakar belum di ketahui,” ujar dia.

Hingga kemarin sore, ungkap Sylvana, kebakaran hutan di Papandayan telah mencapai 130 hektare lebih di kawasan Tegal Alun dan Cileley. BKSDA, BPBD Garut, dan relawan telah berupaya melakukan pema dam an dengan menerjunkan 150 petugas disebar ke se jum lah titik api. Pemadaman di lakukan secara manual dengan me mukul-mukul api agar tak menjalar dan tak meluas. “Medannya sangat berat,” tutur Sylvana.

Selama musim kemarau lima bulan terakhir, jelas dia, telah terjadi kebakaran di empat hutan yakni Gunung Burangrang (Kabupaten Bandung Barat), Gunung Guntur dan Papandayan (Garut), Ciremai (Kuningan), dan Kareumbi (Sumedang). Peristiwa itu menghanguskan ribuan tanaman di ratusan hektare lahan hutan.

Fani ferdiansyah/ ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6200 seconds (0.1#10.140)