2 Tahun Bekerja, Kemacetan Tak Teratasi

Selasa, 08 September 2015 - 08:32 WIB
2 Tahun Bekerja, Kemacetan Tak Teratasi
2 Tahun Bekerja, Kemacetan Tak Teratasi
A A A
BANDUNG - Dua tahun sudah duet Wali Kota Ridwan Kamil bersama wakilnya Oded M Danial memimpin Kota Bandung. Masih banyak persoalan yang belum tertangani dengan baik, salah satunya urusan transportasi.

Hingga saat ini masalah kema cet an belum teratasi secara baik. Melalui media sosial seper ti Twitter, masyarakat masih mengeluhkan macetnya jalanan Kota Bandung yang terjadi hampir setiap hari, apalagi saat akhir pekan. Ridwan Kamil mengakui hal itu. Menurutnya, kemacetan men jadi masalah utama yang hingga kini masih jadi fokus perbaikan.

Beragam upaya pem bangunan masih belum bisa tereksekusi, seperti rencana pem bangunan light rapid transport (LRT) atau monorel. “Yang belum itu tran portasi, karena kami belum bisa mengeksekusi pembangunan monorel yang ternyata mahal dan (prosesnya) lama,” kata wali kota yang akrab dipanggil Emil itu di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, kemarin.

Namun begitu, berbagai upaya dalam mengurai kemacetan telah dilakukan. Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di tujuh titik zona merah PKL adalah salah satunya. Tapi hal itu tidak ber dampak secara signifikan dalam mengurangi kemacetan. “Kami tertibkan tujuh titik PKL, tapi memang tidak berdampak signi fikan,” akunya.

Lebih lanjut, kata Ridwan Kamil, minimnya anggaran men jadi kendala lain dalam upaya mengatasi kemacetan. Con tohnya saja dalam rencana pembangunan monorel sepan - jang 10 kilometer dibutuhkan biaya mencapai Rp5 triliun. “Pada hal kita butuh 40 kilometer. Berarti dibutuhkan Rp20 triliun. Kami enggak punya uang,” ungkapnya.

Untuk itu, pada momen dua tahun kepemimpinannya ia me minta pemerintah pusat untuk memberi perhatian lebih ke daerah-daerah, terutama daerah metropolitan seperti Kota Bandung. “Kalau pemerintah pu sat berharap kami mengurus diri sendiri, masalah tidak akan selesai sampai kapanpun juga,” pungkasnya.

Sementara itu, pengamat transportasi Ofyar Zainuddin Tamin menilai, di dua tahun masa pemerintahan Ridwan Kamil-Oded M Danial, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Ada beberapa hal yang sudah di la ku - kan oleh pemerintah, namun belum maksimal. “Harus diakui memang ada yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Pak Emil-Oded ini, tapi belum maksimal. Con - toh nya adalah monorel,” kata Do sen Teknik Sipil ITB itu ke - pada KORAN SINDO.

Selain belum maksimalnya pe nanganan monorel, hal ter sebut juga dinilai Ofyar ber dampak terhadap tersisihkannya pro gram lain yang sejatinya tidak kalah penting. “Karena terfo kus pada monorel, sehingga yang lain terbengkalai. Sistem transportasi yang terintegrasi, seperti dengan TMB (Trans Metro Bandung). Intinya di usia dua tahun ini pemerintah sudah berbuat, tapi masih perlu di maksimalkan lagi,” tutur Ofyar.

Tanggapan lebih keras disam paikan oleh pengamat politik dari Unpad, Muradi. Di masa pemerintahan yang masuk usia dua tahun ini, Muradi menilai Pemkot Bandung belum me lakukan apa-apa seperti janji wali kota pada saat kampanye lalu. “Yang dilakukan itu mempercan tik, bukan membuat. Semua orang juga bisa kalau mem percantik,” ucap dia.

Setidaknya ada empat hal yang digunakan Muradi untuk memperkuat anggapannya itu, yakni jalan, lahan parkir, PKL, dan persoalan sampah. “Keempat hal itu mana yang sudah dilakukan? Belum lagi hal-hal lain nya. Kasus PPDB adalah kasus yang paling hangat terjadi,” jelas dia.

“Taman-taman itu hanya per mukaan. Subtansinya belum ter sentuh. Ini sudah masuk dua tahun loh, jadi tidak bisa ber lindung dengan alasan sedang proses. Kalau hitungan bulan, mungkin masih bisa,” lanjut Muradi.

Dia mengungkapkan, ada beberapa hal yang bisa di lakukan oleh pemerintah agar bisa lebih baik. Yang pertama wali kota harus lebih merangkul para birokrasi. Selain itu, pe merintah juga harus memiliki program unggulan yang sesuai dengan kebutuhan warga.

“Enggak boleh lagi terlalu mengandal kan dana non-APBD. Dana APBD itu harus dieks plorasikan. Dan yang tidak kalah penting nya harus siap dikiritik,” tandas Muradi.

Mochamad solehudin/ Inin nastain
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0779 seconds (0.1#10.140)