Kabut Asap Tebal Selimuti Taput dan Humbahas
A
A
A
TARUTUNG - Kabut asap tebal akibat kebakaran hutan di sejumlah wilayah Sumatera berdampak hingga kawasan Tapanuli Utara (Taput) dan Humbang Hasundutan (Humbahas).
Salah satu kawasan yang ditutup kabut asap tebal adalah Kecamatan Siborongborong, Taput. Kecamatan yang terkenal sebagai sentra agrobisnis di Taput ini dalam sepekan terakhir selalu diselimuti kabut asap.
Para pengemudi yang melintas dari kawasan ini merasa terganggu. Terlebih dalam beraktivitas dan berlalu lintas.
“Kita di siang hari harus menggunakan lampu kendaraan secara maksimal. Sebab jarak pandang di kawasan kita sangat pendek. Bahkan hanya sekitar puluhan meter,” kata salah satu pengemudi, Eddi Ronny Pakpahan (32) di Siborongborong, Senin (7/9/2015).
Warga Kecamatan Pangaribuan yang sehari-harinya harus melintas dari Siborongborong untuk bekerja di Humbahas mengatakan, biasanya kalau pagi yang ada hanya embun. Itupun terjadi hanya sampai pukul 08.00 WIB.
Sementara dalam sepekan ini kabut menyelimuti Kawasan Siborongborong mulai dari pagi hingga malam. Warga lainnya, Agus Simanjuntak (19) juga mengeluhkan hal yang sama.
Pelajar kelas III SMA tersebut mengatakan, bahwa dalam sepekan ini dia memilih menggunakan kendaraan umum daripada roda dua. Hal itu dilakukan untuk menjamin keselamatan berlalulintas.
Hal serupa juga di alami di Humbahas. Warga Humbahas mengeluhkan asap tepat yang terjadi hampir setiap hari.
Selain mengganggu aktivitas warga, asap tebal yang terjadi setiap hari juga dikhawatirkan menimbulkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa).
Warga berharap pemerintah membagikan masker gratis agar warga dapat beraktifitas dengan baik.
“Kalau kita berharap pemerintah bagikan masker gratis, sebab hbisa saja warga tidak memahami dampak dari menghirup asap,” kata salah satu warga Vita Simamora (34).
Sementara itu Kepala Bagian Humas Pemkab Humbahas, Osborn Siahaan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada jajaran terkait untuk membagikan masker.
Selain itu seluruh puskesmas diwajibkan melayani keluhan masyarakat dengan cepat dan tepat. Karena gangguan kesehatan akibat asap tebal sudah terjadi di Humbahas.
Sementara untuk pengguna jalan raya pihaknya sudah meminta dinas perhubungan untuk monitoring daerah rawan.
“Itu sudah kita instruksikan, terlebih daerah kita adalah daerah ketinggian yang udaranya lembab. Sehingga peluang menghirup O2 radikal sangat tinggi,” tandasnya.
Salah satu kawasan yang ditutup kabut asap tebal adalah Kecamatan Siborongborong, Taput. Kecamatan yang terkenal sebagai sentra agrobisnis di Taput ini dalam sepekan terakhir selalu diselimuti kabut asap.
Para pengemudi yang melintas dari kawasan ini merasa terganggu. Terlebih dalam beraktivitas dan berlalu lintas.
“Kita di siang hari harus menggunakan lampu kendaraan secara maksimal. Sebab jarak pandang di kawasan kita sangat pendek. Bahkan hanya sekitar puluhan meter,” kata salah satu pengemudi, Eddi Ronny Pakpahan (32) di Siborongborong, Senin (7/9/2015).
Warga Kecamatan Pangaribuan yang sehari-harinya harus melintas dari Siborongborong untuk bekerja di Humbahas mengatakan, biasanya kalau pagi yang ada hanya embun. Itupun terjadi hanya sampai pukul 08.00 WIB.
Sementara dalam sepekan ini kabut menyelimuti Kawasan Siborongborong mulai dari pagi hingga malam. Warga lainnya, Agus Simanjuntak (19) juga mengeluhkan hal yang sama.
Pelajar kelas III SMA tersebut mengatakan, bahwa dalam sepekan ini dia memilih menggunakan kendaraan umum daripada roda dua. Hal itu dilakukan untuk menjamin keselamatan berlalulintas.
Hal serupa juga di alami di Humbahas. Warga Humbahas mengeluhkan asap tepat yang terjadi hampir setiap hari.
Selain mengganggu aktivitas warga, asap tebal yang terjadi setiap hari juga dikhawatirkan menimbulkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa).
Warga berharap pemerintah membagikan masker gratis agar warga dapat beraktifitas dengan baik.
“Kalau kita berharap pemerintah bagikan masker gratis, sebab hbisa saja warga tidak memahami dampak dari menghirup asap,” kata salah satu warga Vita Simamora (34).
Sementara itu Kepala Bagian Humas Pemkab Humbahas, Osborn Siahaan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada jajaran terkait untuk membagikan masker.
Selain itu seluruh puskesmas diwajibkan melayani keluhan masyarakat dengan cepat dan tepat. Karena gangguan kesehatan akibat asap tebal sudah terjadi di Humbahas.
Sementara untuk pengguna jalan raya pihaknya sudah meminta dinas perhubungan untuk monitoring daerah rawan.
“Itu sudah kita instruksikan, terlebih daerah kita adalah daerah ketinggian yang udaranya lembab. Sehingga peluang menghirup O2 radikal sangat tinggi,” tandasnya.
(sms)