3 Hari Tak Jualan, Nenek Sri Tewas Berlumur Arang
A
A
A
SEMARANG - Seorang nenek ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, Jalan Pandan Sari IV, Nomor 452B, RT8/RW1, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, sorea tadi.
Korban yang diketahui bernama Sri Rahayu (70) merupakan seorang janda. Dia tinggal seorang diri di rumah rumahnya. Setiap hari, korban berjualan makanan kecil di Puskesmas Poncol Semarang.
Saksi mata yang juga tetangga korban Slamet Darmoko (39) mengatakan, kecurigaannya bermula ketika sudah tiga hari si nenek tak terlihat. "Biasanya ada suara televisi, tapi ini tidak," katanya, di lokasi, Jumat (4/9/2105).
Dia lalu mengajak tetangga lainnya Agus, untuk mengecek kondisi Nenek Sri. Saat mereka mengetuk pintu dan memanggil korban, tak ada sahutan. Akhirnya, mereka membuka pintu lewat jendela di sebelahnya.
Saat masuk, kondisi korban sudah tergeletak di dapur. Badannya hitam, diduga karena berlumur arang bekas pembakaran. Korban sudah meninggal dunia. "Saya terakhir ketemu Selasa 1 September 2015 pagi, korban dari pasar," lanjut Slamet.
Temuan itu lalu dilaporkan ke polisi. Pemeriksaan Unit Identifikasi dan Olah TKP Satuan Reskrim Polrestabes Semarang, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Kondisi rumah juga tidak acak-acakan. Dugaannya, meninggal karena sakit. Diduga saat jatuh, menimpa kompor dan terkena arang," tukas salah seorang petugas.
Korban yang diketahui bernama Sri Rahayu (70) merupakan seorang janda. Dia tinggal seorang diri di rumah rumahnya. Setiap hari, korban berjualan makanan kecil di Puskesmas Poncol Semarang.
Saksi mata yang juga tetangga korban Slamet Darmoko (39) mengatakan, kecurigaannya bermula ketika sudah tiga hari si nenek tak terlihat. "Biasanya ada suara televisi, tapi ini tidak," katanya, di lokasi, Jumat (4/9/2105).
Dia lalu mengajak tetangga lainnya Agus, untuk mengecek kondisi Nenek Sri. Saat mereka mengetuk pintu dan memanggil korban, tak ada sahutan. Akhirnya, mereka membuka pintu lewat jendela di sebelahnya.
Saat masuk, kondisi korban sudah tergeletak di dapur. Badannya hitam, diduga karena berlumur arang bekas pembakaran. Korban sudah meninggal dunia. "Saya terakhir ketemu Selasa 1 September 2015 pagi, korban dari pasar," lanjut Slamet.
Temuan itu lalu dilaporkan ke polisi. Pemeriksaan Unit Identifikasi dan Olah TKP Satuan Reskrim Polrestabes Semarang, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Kondisi rumah juga tidak acak-acakan. Dugaannya, meninggal karena sakit. Diduga saat jatuh, menimpa kompor dan terkena arang," tukas salah seorang petugas.
(san)