Petugas Damkar Tewas Tergencet Mobil Pemadam
A
A
A
SAMARINDA - Seorang petugas pemadam kebakaran di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia akibat kecelakaan saat bertugas memadamkan kebakaran. Budiyanto (45), tewas setelah ditabrak sebuah mobil pemadam kebakaran.
Kasi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Abdul Rahman menjelaskan, Budiyanto merupakan operator mesin pompa di sebuah mobil pemadam kebakaran. Saat peristiwa kebakaran, dia sedang mengoperasikan mesin pompa yang posisinya berada di belakang mobil pemadam.
Saat sibuk menyuplai air untuk timnya yang sedang menjinakkan api, sebuah mobil pemadam kebakaran lainnya dengan muatan penuh air menabraknya. Budiyanto pun tergencet dua mobil pemadam kebakaran.
"Korban bertugas sebagai motoris di Posko 1 BPBD Kota Samarinda dan saat peristiwa itu memang sedang tugas piket. Informasinya saat ditabrak itu dia sedang menghidupkan mesin di belakang (moobil pemadam)," kata Abdul Rahman, Jumat (4/9/2015).
Kebakaran melanda Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Samarinda yang terletak di Jalan Dahlia pada Kamis (3/9/2015) sekira pukul 19.30 Wita. Api tidak sempat membesar dan hanya menghanguskan sedikit bagian plafon kantor.
Ada dugaan, rem mobil yang menabrak Budiyanto itu tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, mobil pemadam ini juga penuh muatan air.
"Karena posisinya di turunan sehingga tidak mampu menahan beban. Isi tangki mobil itu sekitar empat kubik," tambahnya.
Setelah ditabrak, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Haji Darjad yang jaraknya hanya 200 meter dari lokasi kejadian. Tak lama berselang Budiyanto meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD AW Syahranie Samarinda untuk menjalani visum.
Jumat (4/9/2015) siang, jenazah Budiyanto dikebumikan di Kuburan Muslimin, Jalan Abul Hasan, Samarinda. Budiyanto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
PILIHAN:
Kiai Modjo, Panglima Perang yang Dibuang ke Tondano
Kasi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Abdul Rahman menjelaskan, Budiyanto merupakan operator mesin pompa di sebuah mobil pemadam kebakaran. Saat peristiwa kebakaran, dia sedang mengoperasikan mesin pompa yang posisinya berada di belakang mobil pemadam.
Saat sibuk menyuplai air untuk timnya yang sedang menjinakkan api, sebuah mobil pemadam kebakaran lainnya dengan muatan penuh air menabraknya. Budiyanto pun tergencet dua mobil pemadam kebakaran.
"Korban bertugas sebagai motoris di Posko 1 BPBD Kota Samarinda dan saat peristiwa itu memang sedang tugas piket. Informasinya saat ditabrak itu dia sedang menghidupkan mesin di belakang (moobil pemadam)," kata Abdul Rahman, Jumat (4/9/2015).
Kebakaran melanda Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Samarinda yang terletak di Jalan Dahlia pada Kamis (3/9/2015) sekira pukul 19.30 Wita. Api tidak sempat membesar dan hanya menghanguskan sedikit bagian plafon kantor.
Ada dugaan, rem mobil yang menabrak Budiyanto itu tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, mobil pemadam ini juga penuh muatan air.
"Karena posisinya di turunan sehingga tidak mampu menahan beban. Isi tangki mobil itu sekitar empat kubik," tambahnya.
Setelah ditabrak, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Haji Darjad yang jaraknya hanya 200 meter dari lokasi kejadian. Tak lama berselang Budiyanto meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD AW Syahranie Samarinda untuk menjalani visum.
Jumat (4/9/2015) siang, jenazah Budiyanto dikebumikan di Kuburan Muslimin, Jalan Abul Hasan, Samarinda. Budiyanto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
PILIHAN:
Kiai Modjo, Panglima Perang yang Dibuang ke Tondano
(zik)