Diancam Badik, Oknum Polisi Tembak Remaja
A
A
A
MAKASSAR - Seorang oknum polisi dari Kepolisian Sektor Manggala, Makassar, Bripka BMS menembak seorang remaja, Ra (15 tahun), Rabu (2/9/2015) sekitar pukul 19.30 Wita. BMS melakukan penembakan terhadap tetangganya ini di dekat rumahnya di Jalan Daeng Tantu, Lorong 2 Setapak, Makassar.
Kejadian ini bermula saat anggota Unit Sabhara (Obvit) Polsek Manggala ini didatangi oleh Ra di rumahnya. Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resort Kota Besar Makassar Kompol Andi Husaeni mengatakan, saat itu Ra datang ke rumah BMS dengan membawa senjata tajam tradisional berupa badik.
"Kemudian ia (Ra) mencabut badik dan berteriak bahwa siapa yang rewa (berani, red) di sini datang mako sembari mendatangi BMS," ujarnya, Kamis (3/9/2015).
BMS merasa terancam hingga akhirnya mengeluarkan senjata api jenis revolver miliknya. Ia kemudian mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, tetapi Ra tak gentar sama sekali. Ia tetap mendatangi BMS dengan maksud untuk menikam. Karena jarak BMS dan Ra tinggal lima meter, BMS melakukan penembakan ke arah Ra sebanyak satu kali.
Tembakannya mengenai bagian lengan kiri tembus pada dada kiri hingga tembus pinggang kiri. "Sudah dilakukan tembakan peringatan tapi tidak digubris, jadi remaja itu ditembak," jelas Husaeni.
Dua bulan sebelumnya, dua keponakan BMS, Angga dan Reski pernah dipalak oleh Ra, tapi langsung ditegur oleh BMS. Hari-hari berikutnya, BMS sering ditantang oleh Ra. BMS pun telah melaporkan pengancaman tersebut ke Polsekta Tallo.
Lalu, Sabtu (29/8/2015), Ra mendatangi kediaman BMS. Jarak 100 meter dari tempat BMS berdiri, Ra kemudian mencabut badik sambil mengamuk dan menantang BMS. Namun ulahnya tidak digubris, BMS lalu masuk ke dalam rumahnya. Esoknya, BMS mendatangi Polsek Tallo untuk melaporkan kasus tersebut.
Dari keterangan saksi Andi Indah Chairunnisa, yang merupakan tetangga menjelaskan bahwa benar pada saat itu Ra datang dengan membawa badik sambil memaki-maki BMS. Pada saat BMS masuk ke dalam rumah, Ra kemudian mengayun-ayunkan badiknya ke udara dan mengatakan siapa yang mau lawan saya. Dimaki, BMS kesal dan mengejar Ra.
Indah hanya mendengar suara letusan sebanyak satu kali dan kemudian ia lari masuk ke dalam rumahnya.
Saksi lainnya, Dewi Ratna (40) menjelaskan bahwa sebelum kejadian setiap kali Ra lewat di depan rumah BMS, ia selalu diteriaki Bambang sebagai pencuri. Hal tersebut disinyalir menjadi pemicu kejengkelan Ra sehingga nekat menantang anggota kepolisian ini berkelahi.
Ra yang bersimbah darah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh rekannya, Aring bersama nenek Ra, Habiba yang menyaksikan kejadian itu. Bripka BMS pun akhirnya diamankan di Mako Polrestabes Makassar untuk diinterogasi.
Selain itu, aparat juga menyita barang bukti berupa senjata api, selongsong peluru, dan badik.
Kejadian ini bermula saat anggota Unit Sabhara (Obvit) Polsek Manggala ini didatangi oleh Ra di rumahnya. Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resort Kota Besar Makassar Kompol Andi Husaeni mengatakan, saat itu Ra datang ke rumah BMS dengan membawa senjata tajam tradisional berupa badik.
"Kemudian ia (Ra) mencabut badik dan berteriak bahwa siapa yang rewa (berani, red) di sini datang mako sembari mendatangi BMS," ujarnya, Kamis (3/9/2015).
BMS merasa terancam hingga akhirnya mengeluarkan senjata api jenis revolver miliknya. Ia kemudian mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, tetapi Ra tak gentar sama sekali. Ia tetap mendatangi BMS dengan maksud untuk menikam. Karena jarak BMS dan Ra tinggal lima meter, BMS melakukan penembakan ke arah Ra sebanyak satu kali.
Tembakannya mengenai bagian lengan kiri tembus pada dada kiri hingga tembus pinggang kiri. "Sudah dilakukan tembakan peringatan tapi tidak digubris, jadi remaja itu ditembak," jelas Husaeni.
Dua bulan sebelumnya, dua keponakan BMS, Angga dan Reski pernah dipalak oleh Ra, tapi langsung ditegur oleh BMS. Hari-hari berikutnya, BMS sering ditantang oleh Ra. BMS pun telah melaporkan pengancaman tersebut ke Polsekta Tallo.
Lalu, Sabtu (29/8/2015), Ra mendatangi kediaman BMS. Jarak 100 meter dari tempat BMS berdiri, Ra kemudian mencabut badik sambil mengamuk dan menantang BMS. Namun ulahnya tidak digubris, BMS lalu masuk ke dalam rumahnya. Esoknya, BMS mendatangi Polsek Tallo untuk melaporkan kasus tersebut.
Dari keterangan saksi Andi Indah Chairunnisa, yang merupakan tetangga menjelaskan bahwa benar pada saat itu Ra datang dengan membawa badik sambil memaki-maki BMS. Pada saat BMS masuk ke dalam rumah, Ra kemudian mengayun-ayunkan badiknya ke udara dan mengatakan siapa yang mau lawan saya. Dimaki, BMS kesal dan mengejar Ra.
Indah hanya mendengar suara letusan sebanyak satu kali dan kemudian ia lari masuk ke dalam rumahnya.
Saksi lainnya, Dewi Ratna (40) menjelaskan bahwa sebelum kejadian setiap kali Ra lewat di depan rumah BMS, ia selalu diteriaki Bambang sebagai pencuri. Hal tersebut disinyalir menjadi pemicu kejengkelan Ra sehingga nekat menantang anggota kepolisian ini berkelahi.
Ra yang bersimbah darah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh rekannya, Aring bersama nenek Ra, Habiba yang menyaksikan kejadian itu. Bripka BMS pun akhirnya diamankan di Mako Polrestabes Makassar untuk diinterogasi.
Selain itu, aparat juga menyita barang bukti berupa senjata api, selongsong peluru, dan badik.
(zik)