Warga Keracunan Bubur Sumsum

Kamis, 03 September 2015 - 09:15 WIB
Warga Keracunan Bubur Sumsum
Warga Keracunan Bubur Sumsum
A A A
GARUT - Puluhan warga dari dua desa di Keca matan Bayo ng bong, Kabupaten Garut, terpaksa dilarikan ke pus kesmas terdekat akibat gejala keracunan seusai mengo nsumsi bubur sumsum yang dibeli dari pedagang keliling.

Puluhan warga yang dibawa ke Puskesmas Bayongbong itu berasal dari sejumlah kampung di Desa Mekarsari dan Mulyasari. Hingga kini, sedikitnya jumlah warga yang datang untuk mendapat pertolongan medis sebanyak 30 orang. Sebagian besar di antara mereka, merupakan anak-anak dan wanita dewasa. Para korban keracunan mulai ramai berdatangan pada pukul 09.00 WIB.

“Jumlahnya sangat banyak. Ruang perawatan puskesmas kami tidak mampu mena mp ung mereka semua. Jadi seba gian lagi dirawat di lorong pus kesmas menggunakan tempat tidur darurat,” kata Elan, Ke pala Puskesmas Bayo ngbong, ke m arin. Dari keterangan para korban, tambah Elan, mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap jajanan pasar berupa bubur sumsum, atau yang akrab disebut warga sebagai bubur lemu.

Sampel makanan jenis ini telah diambil dari warga untuk dikirim ke laboratorium Bandung untuk diperiksa. “Hasil dari penelitian terhadap sampel itu baru akan keluar satu pekan mendatang. Bakteri penyebab keracu nan nya bisa diketahui nanti,” ucapnya. Sebagai penanganan medis, para korban diberi cairan infus untuk mengganti cairan yang hilang dan obat. Rata-rata korban mengalami dehidrasi.

Sementara itu, Nunung, 37, ibu salah satu korban keracunan, membenarkan gejala keracunan yang dialami anaknya muncul setelah mengonsumsi bubur sumsum. Jajanan pasar itu setidaknya dia beli pada Selasa (1/9) sore. “Saya membelinya dari pen - jual yang biasa berdagang. Sudah langganan, jadi tidak berpikir apa-apa. Setelah dima kan anak, pada malam harinya anak mengeluh sakit. Saya kira cuma sakit perut biasa. Tapi berla - ngsung sampai pagi,” tuturnya.

Dia pun baru mengetahui apa yang menimpa pada anaknya dari tetangganya. Rupanya tetangganya yang mengon sumsi bubur sumsum juga mengalami hal yang sama.

Fani ferdiansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5320 seconds (0.1#10.140)