Ada Pihak Tertentu Ingin TNI-Polri Selalu Tidak Akur
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto mengatakan ada pihak-pihak yang tidak menginginkan soliditas TNI-Polri dan masyarakat terjadi.
"Berita ada penyerangan, pembakaran itu bohong semua. Itulah mengindikasikan memang ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjadikan TNI-Polri selalu tidak akur dan terjadi gesekan," ujar Wuryanto di Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Dia mengomentari bentrok TNI-Polri di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Wuryanto membantah adanya aksi penyerangan dan pembakaran yang dilakukan oleh anggota TNI.
Wuryanto mengatakan, dua anggota polisi yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan terhadap anggota TNI Kompi Yonif 721 Makassar, yang menewaskan Prada Juliadi, sudah diamankan dan tengah menjalankan proses pemeriksaan.
"Ada dua orang yang dicurigai, disangka. Kemungkinan merekalah pelaku," ujarnya.
Kedua orang tersebut, kata Wuryanto, sebelumnya sempat bersinggungan dengan korban. Saat ini proses penyelidikan sampai pada tahap pemeriksaan saksi-saksi oleh Denpom. Pemeriksaan saksi-saksi oleh Denpom bertujuan untuk mengetahui apakah ada unsur pelanggaran dari anggota TNI.
"Iya, dua orang itu yang kemarin ditahan di Propam, dua orang itu (pelaku). Saksi yang diperiksa cukup banyak di Denpom. Polisi juga cukup banyak periksa saksi-saksi, kalau untuk kasus penembakannya urusan polisi," ujarnya.
Sejauh ini, kondisi keamanan di lokasi kejadian sudah kondusif.
"Berita ada penyerangan, pembakaran itu bohong semua. Itulah mengindikasikan memang ada pihak-pihak tertentu yang ingin menjadikan TNI-Polri selalu tidak akur dan terjadi gesekan," ujar Wuryanto di Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Dia mengomentari bentrok TNI-Polri di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Wuryanto membantah adanya aksi penyerangan dan pembakaran yang dilakukan oleh anggota TNI.
Wuryanto mengatakan, dua anggota polisi yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan terhadap anggota TNI Kompi Yonif 721 Makassar, yang menewaskan Prada Juliadi, sudah diamankan dan tengah menjalankan proses pemeriksaan.
"Ada dua orang yang dicurigai, disangka. Kemungkinan merekalah pelaku," ujarnya.
Kedua orang tersebut, kata Wuryanto, sebelumnya sempat bersinggungan dengan korban. Saat ini proses penyelidikan sampai pada tahap pemeriksaan saksi-saksi oleh Denpom. Pemeriksaan saksi-saksi oleh Denpom bertujuan untuk mengetahui apakah ada unsur pelanggaran dari anggota TNI.
"Iya, dua orang itu yang kemarin ditahan di Propam, dua orang itu (pelaku). Saksi yang diperiksa cukup banyak di Denpom. Polisi juga cukup banyak periksa saksi-saksi, kalau untuk kasus penembakannya urusan polisi," ujarnya.
Sejauh ini, kondisi keamanan di lokasi kejadian sudah kondusif.
(zik)