Jatigede Mulai Digenangi

Senin, 31 Agustus 2015 - 10:56 WIB
Jatigede Mulai Digenangi
Jatigede Mulai Digenangi
A A A
BANDUNG - Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang mulai digenangi sekitar pukul 10.00WIB, hari ini. Peresmian proyek yang sudah direncanakan sejak lama itu rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penggenangan Waduk Jatigede tahap pertama dilakukan di empat desa yang berada di wilayah te ren dah. Empat desa yang di genangi ini adalah Desa Jemah dan Sukakersa, di Kecamatan Jati gede, serta Desa Cibogo dan Cipaku, di Ke ca mat an Dar ma ra ja.

Seletah itu, selama 265 hari atau sekitar 9 bulan kedepan, seluruh areal ge na ngan seluas 4.900 hek tare yang terdiri dari 28 desa di 5 kecamatan yakni Keca mat an Jati gede; Ke ca ma tan Dar ma raja; Ke ca matan Wa do; Kecamatan Ja ti nung gal; dan Kecamatan Cisitu akan ter isi air. Kepala Satuan Kerja (Sat ker) Pembangunan Wa duk Jatigede Air lang ga Mar djo no me nga ta kan, 99, 99% waduk terbe sar di Asia Teng ga ra ini sudah siap di ge nangi. Hari ini, rencananya pembukaan pintu bendungan dilakukan Presiden Jokowi.

“Waduk Jatigede 99, 99% su dah siap digenangi baik secara kon struk si maupun persiapan secara umum. Mulai dari pengosongan wilayah genangan hingga pem ber sihan areal genangan meliputi pe neba ngan pohon-pohon,” ujar Air langga kemarin. Dia mengungkapkan, tidak ada lagi warga yang masih ting - gal di wilayah terendah. Ba - ngun an milik warga di Desa Jemah, Kecamatan Jatigede sudah dibongkar.

“Untuk bangunan rumah di wilayah Desa Jemah yang terendam su dah cle - ar, 0%,” tuturnya. Kepala Bagian Tata Pe me rin - tahan Setda Sumedang DeniTanrus menyebutkan, pemerintah akan terus menyelesaikan persoalan dampak so sial secara bertahap. Dia meng akui, masih ada beberapa desa yang penyelesaian nya masih ber langsung. Se perti penyelesaian dampak sosial di Desa Ci paku Kecamatan Darmaraja, Desa Sukakersa Kecamatan Jati gede dan desa lainnya.

“Un - tuk Desa Cipaku total rumah seba nyak 700 ba ngun an, yang sudah dibongkar baru 300, sisanya sekitar 400 rumah lagi masih dalam proses dan penyelesaiannya mem butuh kan waktu 30 hari ke depan,” katanya. Deni menyebutkan, selain Desa Jemah, Kecamatan Jatigede yang telah 0% clrear, ma sih ada warga di desa lainnya di wilayah tergenang Waduk Jati gede tetap bertahan.

Menurut dia, relokasi warga dan peng amanan asset milik pemerin tah akan di lakukan secara ber tahap. “Air tidak lang sung me ren dam seluruh wila yah genangan. Ma sih ada waktu untuk mere lokasi warga, termasuk melakukan pembersihan aset pemerintah, mulai da ri bangunan sekolah (SD, SMP), situs, kantor desa, pos yan des hingga aset milik PLN,” se butnya. Pemerintah, kata dia, saat ini tengah menyiapkan tenda-tenda relokasi di 9 titik lokasi di luar wilayah genangan Waduk Jati - gede.

“Penyelesaian dam pak nya dilakukan bertahap, saat ini peme rintah juga sudah menyiapkan tenda-tenda untuk relokasi di 9 titik di luar wi layah genangan. Kami pas ti kan, sebelum air masuk ke wila yah desa, seluruh warga di desa tersebut sudah direlokasi keluar wilayah genangan,” kata nya. Ditempat yang sama, Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang, Rusyana menga takan, terkait situs, dari total 48 situs yang bakal tergenang, tersisa tinggal 3 situs yang berlokasi di kompleks makam Prabu Aji Putih, Desa Cipaku Kecamatan Darmaraja.

“Untuk situs di kompleks tersebut, sudah ada solusinya, yakni sesuai arah minat ma syarakat bahwa situs di lokasi tersebut nantinya akan diselamat kan dengan cara dibuat situs terapung dengan titik koordinat tiga situs di lokasi tersebut,” sebutnya. Untuk nasib pelajar di 22 SD dan 2 SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Su medang juga telah memfasili tasi kepindahan para pelajar sesuai dengan tempat yang di tuju para orang tua siswa.

“Relokasi pelajar diutamakan, kami juga akan mem prio ri taskan kepindahan para pelajar ini tentunya sesuai dengan rekomen dasi atau tempat yang di tuju orang tua setiap siswa. Dan ke depan, pembongkaran setiap sekolah akan dilakukan ber tahap,” katanya. Terpisah, Polda Jabar siap me lakukan pengamanan dengan mengerahkan ratusan per sonelnya untuk melakukan pe ngamanan penggenangan Wa duk Jatigede, hari ini.

Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Sulistyo Pudjo mengatakan, sekitar 587 personel dari Polda Jabar dibantu pihak terkait siap melakukan pengamanan penggenangan Waduk seluas 4.983 hektar tersebut. “Polres sumedang menu run kan 275 personel, Dalmas polda Jabar 157 personel, dan Brimob Polda Jabar 155 per so nel.

Totalnya sekitar 587 orang,” ujar dia. Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Jabar Ahmad Her yawan mengatakan, kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peng genanan dan peresmian Waduk Jatigede belum dapat dipastikan. “Senin, jadi (peng ge na - ngan). Menteri PUPR yang akan hadir. Presiden hadir atau tidak belum pasti,” ujar Aher kepada wartawan di Gedung Sate, kemarin.

Namun, orang nomor satu di Jabar ini memastikan, penggenangan Waduk Jati gede tetap dila kukan sesuai jad wal yakni Senin(31/8), hari ini. Menurut dia, Selain telah diputuskan sesuai kesepa kat an, undangan untuk sejumlah pejabat pun sudah disebar oleh pemerintah pusat. “Un dangan sudah disebar kepada para un da ngan, saya juga dapat undangan.

Penyelenggaranya kan kementerian PU, saya dapat undangan pukul 09.30 WIB,” bebernya. Aher mengungkapkan, persiapan penggenangan baik fisik bangunan maupun lain nya su dah mencapai 99,9%. “Tinggal ditutup, Jadi 100%. Peng genangan itu dilakukan bertahap selama 265 hari atau sekitar 9 bulan,” ujarnya. Begitu juga mengenai pembayaran kepada warga, Aher me ngaku, proses pembayaran yang belum selesai pun masih bisa dilakukan.

“Terutama bagi masyarakat yang lokasinya jauh dari penggenangan. Kan ada hari ke-10 sudah ter genang, ada hari ke-80, ada hari ke-100. Ada waktu untuk menye lesaikan kalau ada sisa masalah. Jadi itu sambil berjalan,” ucapnya. Sementara itu, berdasarkan pantauan KORAN SINDO, satu hari jelang penggenangan tahap pertama Waduk Jatigede, masih banyak persoalan dampak sosial yang belum di selesaikan.

Warga di desa terendah Waduk Jatigede, yakni di Desa Cipaku dan Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja, Desa Padajaya Kecamatan Wado, Desa Sukakersa Kecamatan Jati gede masih memilih tetap bertahan karena belum menerima hak mereka. Kepala Desa Cipaku yang juga Ketua Forum Wilayah Ge nangan Waduk Jatigede, Didin Nurhadi mengatakan, dari 700 rumah di wilayah desanya baru sekitar 300 rumah yang di bong kar dan sudah ditinggal kan warga, se menta ra sisanya masih bertahan karena mereka belum menerima hak-hak me reka.

“Secara umum warga di wilayah genangan Waduk Jati - gede menolak pelaksanaan peng genangan Waduk Jatigede besok (hari ini), lebih dari 60% warga masih tinggal di wilayah genangan dan belum siap pindah karena mereka belum me nerima uang ganti rugi dan uang kerahiman dan pemerintah. Belum lagi warga yang saat ini masih dalam proses pengajuan komplen seperti salah ukur, salah klasifikasi, terlewat murni, salah penerima pada saat pembebasan lahan yang terjadi pada beberapa periode pembebasan lahan, khususnya tahun 1984 – 1986,” ujarnya ke marin.

Yeye, 52, warga Dusun Cadasngampar RT 04/02, Desa Sukakersa, Kecamatan Jati gede mengaku masih bingung mau pindah ke mana sebab hingga kemarin dia belum menerima uang ganti rugi dari pe merintah. “Masyarakat iklhas Jati gede digenangi, tapi selesai kan dulu hakhak warga. Kami saat ini masih bingung mau pindah kemana karena belum menerima uang ganti rugi,” ucap nya.

Warga Desa Sukakersa, Kecama tan Jatigede, Casmita, 70, mengaku, masih menunggu hak gan ti rugi yang dijanjikan pemerintah. Sebab, dari 1984 hingga saat ini belum menerima uang ganti rugi. “Dari dulu hingga ha bis semua gigi, saya belum menerima uang ganti rugi. Kami rela kehilangan ru mah kami, si lah kan isi kam pung kami dengan air, tapi sele saikan dulu segala per masalahannya, penuhi dulu hak kami,” ungkap Casmita.

DPR Minta Diundur Anggota DPR-RI dari fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka dan Arif Wibowo meminta Presiden Joko Widodo menunda jadwal peng genangan Waduk Jatigede, yang rencananya dilakukan perdana pada Senin(31/8). “Kita bukan lagi mengimbau, tapi meminta kepada presiden untuk mengambil keputusan menunda rencana peng genangan, sampai seluruh masalah, dampak sosial, dan hak-hak rakyat di penuhi oleh pemerintah,” ujar Rieke saat menemui ribuan war ga di Dusun Buah ngariung, De sa Sukakersa, Kecamatan Jati gede, kemarin. Arif Wibowo menam bahkan, pemerintah tidak boleh sewenang-wenang dalam mengambil keputusan.

Presiden, lanjut dia, harus segera mengambil keputusan politik untuk menunda jadwal peng ge nangan waduk yang akan me nenggelamkan 22 SD, 2 SMP, 27 Mas jid dan 48 situs di 5 kecamatan ini.

Yugi Prasetyo/ Aam Aminullah/ Agie Permadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6930 seconds (0.1#10.140)