Dua Bangunan Mewah Ludes Terbakar
A
A
A
SEMARANG - Dua bangunan mewah bertingkat tiga di Kelurahan Bendungan, Gajahmungkur yang masih proses pembangunan ludes terbakar, tadi malah sekitar pukul 17.30 WIB.
Rumah nomor 2A milik Rudi, 44, sedangkan Nomor 2B milik Budi, 43. Selain meludeskan bangunan, api juga merambat ke tiga rumah yang lokasinya tepat di bawah bangunan terbakar. Tiga rumah itu masing-masing milik Thomas, Sidi dan Bambang Supriyanto.
Ketua RT 04/RW 01, Kelurahan Bendungan, Kawid, 62, menyebut, dia tinggal sekitar 20 meter dari lokasi kebakaran. Saat itudiamendengarteriakanwarga adanya kebakaran. “Saya keluar, api sudah besar. Saya kemudian telepon pemadam kebakaran,” ujarnya di lokasi kejadian. Setelah menghubungi pemadam, Kawid mengambil batu dan memukulkan berulang kali ke tiang listrik.
Tujuannya, memberi tahu melalui isyarat atas terjadinya kebakaran di lingkungan tempat tinggalnya. Soal dua bangunan mewah yang terbakar, Kawid menyebut prosesnya sudah lebih dari satu tahun pengerjaan. Para pekerja mulai bekerja pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 17.00 WIB. Petugas pemadam kebakaran datang bersama enam unit mobil pemadam kebakaran.
Petugas mengalami kendala. Ternyata lokasi medan kebakaran berbukit sehingga cukup sulit dijangkau. Kerumunan warga yang ingin melihat kebakaran dari dekat juga cukup menghambat. Kebakaran sore itu memang cukup menyita perhatian. Itu karena lokasi dan api yang membesar bisa terlihat dari beberapa sudutdi daerah Semarang bawah, tepatnya seputaran Pahlawan Kota Semarang.
“Apinya terlihat sangat besar, kantor saya di Jalan Menteri Supeno,” kata Ketrin, salahsatuwarga. Hingga sekitar pukul 19.00 WIB, api belum padam total. Petugas dari Polsek Gajahmungkur dan Unit Identifikasi Satuan Reskrim Polrestabes Semarang juga tiba di lokasi. Polisi masih mengumpulkan aneka keterangan terkait kebakaran itu.
Olah tempat kejadian perkara akan dilakukan setelah lokasi benar-benar padam dan kondisi dingin. Dugaan awal, titik api berasal dari bangunan milik Budi, sebelum membesar ke bangunan sebelah dan bawahnya. Penyebab kebakaran diduga dari korsleting arus listrik.
Eka setiawan
Rumah nomor 2A milik Rudi, 44, sedangkan Nomor 2B milik Budi, 43. Selain meludeskan bangunan, api juga merambat ke tiga rumah yang lokasinya tepat di bawah bangunan terbakar. Tiga rumah itu masing-masing milik Thomas, Sidi dan Bambang Supriyanto.
Ketua RT 04/RW 01, Kelurahan Bendungan, Kawid, 62, menyebut, dia tinggal sekitar 20 meter dari lokasi kebakaran. Saat itudiamendengarteriakanwarga adanya kebakaran. “Saya keluar, api sudah besar. Saya kemudian telepon pemadam kebakaran,” ujarnya di lokasi kejadian. Setelah menghubungi pemadam, Kawid mengambil batu dan memukulkan berulang kali ke tiang listrik.
Tujuannya, memberi tahu melalui isyarat atas terjadinya kebakaran di lingkungan tempat tinggalnya. Soal dua bangunan mewah yang terbakar, Kawid menyebut prosesnya sudah lebih dari satu tahun pengerjaan. Para pekerja mulai bekerja pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 17.00 WIB. Petugas pemadam kebakaran datang bersama enam unit mobil pemadam kebakaran.
Petugas mengalami kendala. Ternyata lokasi medan kebakaran berbukit sehingga cukup sulit dijangkau. Kerumunan warga yang ingin melihat kebakaran dari dekat juga cukup menghambat. Kebakaran sore itu memang cukup menyita perhatian. Itu karena lokasi dan api yang membesar bisa terlihat dari beberapa sudutdi daerah Semarang bawah, tepatnya seputaran Pahlawan Kota Semarang.
“Apinya terlihat sangat besar, kantor saya di Jalan Menteri Supeno,” kata Ketrin, salahsatuwarga. Hingga sekitar pukul 19.00 WIB, api belum padam total. Petugas dari Polsek Gajahmungkur dan Unit Identifikasi Satuan Reskrim Polrestabes Semarang juga tiba di lokasi. Polisi masih mengumpulkan aneka keterangan terkait kebakaran itu.
Olah tempat kejadian perkara akan dilakukan setelah lokasi benar-benar padam dan kondisi dingin. Dugaan awal, titik api berasal dari bangunan milik Budi, sebelum membesar ke bangunan sebelah dan bawahnya. Penyebab kebakaran diduga dari korsleting arus listrik.
Eka setiawan
(bbg)