Kabut Asap, Garuda dan Wings Gagal Terbang ke Tapteng
Kabut Asap, Garuda dan Wings Gagal Terbang ke Tapteng
A
A
A
PANDAN - Asap asal Riau kembali mengganggu penerbangan sejumlah pesawat komersil ke Bandara Ferdinand Lumban Tobing, Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pesawat Garuda dan Wings Air terpaksa membatalkan penerbangan ke Tapteng, Jumat (28/8/2015).
Kepala Tata Usaha (KTU) Bandara Ferdinand Lumban Tobing Binnerson Silitonga mengatakan, seyogianya Garuda dan Wings Air telah mendarat sekira pukul 08.00 WIB di bandara tersebut. Namun, karena gangguan kabut asap tersebut kedua pesawat membatalkan penerbangan dari Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) ke Bandara Ferdinand Lumban Tobing.
Bahkan, khusus Garuda, langsung menuju Bandara Soekarno Hatta. "Jarak pandang penerbangan cuma 3 km. Ini sangat tidak memungkinkan bagi kedua pesawat untuk melakukan penerbangan dan pendaratan. Bahkan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memberikan informasi soal ini, bahwa jarak pandang 3 km sangat tidak memungkinkan untuk penerbangan," kata Binnerson, Jumat (28/8/2015).
Bagi para penumpang yang gagal berangkat, kedua pihak pengelola pesawat telah memberikan kesempatan untuk pengembalian tiket dan memilih jalur darat keberangkatan ke Medan dan sebaliknya.
Kepala Tata Usaha (KTU) Bandara Ferdinand Lumban Tobing Binnerson Silitonga mengatakan, seyogianya Garuda dan Wings Air telah mendarat sekira pukul 08.00 WIB di bandara tersebut. Namun, karena gangguan kabut asap tersebut kedua pesawat membatalkan penerbangan dari Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) ke Bandara Ferdinand Lumban Tobing.
Bahkan, khusus Garuda, langsung menuju Bandara Soekarno Hatta. "Jarak pandang penerbangan cuma 3 km. Ini sangat tidak memungkinkan bagi kedua pesawat untuk melakukan penerbangan dan pendaratan. Bahkan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memberikan informasi soal ini, bahwa jarak pandang 3 km sangat tidak memungkinkan untuk penerbangan," kata Binnerson, Jumat (28/8/2015).
Bagi para penumpang yang gagal berangkat, kedua pihak pengelola pesawat telah memberikan kesempatan untuk pengembalian tiket dan memilih jalur darat keberangkatan ke Medan dan sebaliknya.
(zik)
Explore More