Pilih Fasilitas Kesehatan Dekat Tempat Tinggal

Jum'at, 28 Agustus 2015 - 09:35 WIB
Pilih Fasilitas Kesehatan Dekat Tempat Tinggal
Pilih Fasilitas Kesehatan Dekat Tempat Tinggal
A A A
SEMARANG - Peserta BPJS Kesehatan sering kebingungan menentukan fasilitas kesehatan ketika berdomisili di luar kota. Padahal fasilitas kesehatan bisa dipilih berdasarkan kedekatan dengan tempat tinggal.

“Dalam satu kepesertaan bisa saja masing-masing anggota keluarga memilih fasilitas kesehatan berbeda karena harus kuliah atau bekerja di lain kota. Hal tersebut untuk memudahkan aksesbilitas peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” kata Kepala BPJS Kesehatan Divre VI Andayani B Lestari dalam Hot Topic bertajuk Gotong Royong Wujudkan Pola Hidup Sehat di Rumah Dinas Gubernur Jateng Puri Gedeh kemarin.

Menurut Andayani, kebijakan ini sering belum dipahami peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Karena itu, kesalahpahaman dalam pelaksanaan sistem harus terus disosialisasikan agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat. Seperti BPJS yang terus melakukan edukasi ke masyarakat agar program baru ini dapat dipahami lebih baik lagi.

Di antaranya mengubah pola pikir masyarakat dalam menerapkan gotong royong. “Masyarakat sehat akan membantu masyarakat yang sedang sakit. Kalangan mampu akan membantu masyarakat kurang mampu. Tujuannya agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan pelayanan kesehatan yang sama,” ujarnya.

Andayani mengajak masyarakat mengubah pemahaman agar mendaftarkan diri sebelum jatuh sakit. Hal ini salah satu wujud semangat gotong-royong yang diusung BPJS Kesehatan. Gotong-royong berjalan baik akan mendorong kontinuitas program tersebut. “Keikhlasan dan kebersamaan terasa dalam sistem JKN karena orang sehat pun diharapkan mendaftarkan sebagai peserta,” katanya.

Berdasarkan data terhimpun peserta BPJS Kesehatan PBI (penerima bantuan iuran) mencapai 20.128.852 orang. Peserta PBI terbagi dalam tiga kelompok, yaitu ditanggung oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Peserta PBI dari pusat sebesar 14.152.520 orang, pemprov 158.008 orang, dan pemda 322.491 jiwa.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan, masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat untuk menangkal penyakit. “Pencegahan dari hulu seperti olahraga teratur, pola makan teratur, dan lainnya agar tetap sehat dan bergas,” tandasnya.

Implementasi program memang sering tidak semudah konsep yang dirancang. Gotong-royong bisa diterapkan jika ada permasalahan timbul dari pelaksanaan BPJS Kesehatan. “Jika ada masalah jangan marah dulu, tapi dirembug dulu, saling menolong, bekerja sama agar manfaat bisa dirasakan bersama,” katanya.

Hendrati hapsari
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0206 seconds (0.1#10.140)