Berbagi Keterampilan Membatik kepada Anak Muda

Jum'at, 28 Agustus 2015 - 09:35 WIB
Berbagi Keterampilan...
Berbagi Keterampilan Membatik kepada Anak Muda
A A A
Batik yang kini sudah menjadi warisan budaya tak benda tidak hanya digemari oleh orangorang tua, anak-anak muda juga sudah mulai membuat karya batik untuk menjaga warisan budayanya itu.

Kegemaran itu yang ditunjukkan oleh Komunitas Batik Remaja Semarang akhirakhir ini. Anggotanya yang kini masih duduk di bangku sekolah menengah (SMA) di Kota Semarang ini rajin memberikan pelatihan kepada siapa saja yang ingin mengerti dan menguasai keterampilan batik. Setiap Senin sore, komunitas yang beranggotakan 11 orang ini rutin menggelar kegiatan bertajuk Nongkrong Batik di Kafe Repoeblik Nongkrong, Jalan Tirto Agung 12 A Tembalang Walk, Semarang.

Acara ini terbuka untuk umum dan gratis. Di Nongkrong Batik, pengunjung bisa datang belajar membatik dengan arahan komunitas ini. Pengunjung tinggal datang dan apabila ingin membawa pulang hasil karya, mereka cukup membayar Rp20.000 atau bisa saja mereka membawa material sendiri dari rumah.

Alat dasar membatik seperti canting dan malam disediakan oleh panitia. Pelatihan ini meliputi ngeblat atau membuat pola batik, nyanting, mewarnai, hingga selesai. Di sela-sela belajar membatik, peserta juga bisa ngobrol santai mengenai sejarah batik, perkembangannya, hingga teknik berjualan batik.

Selain itu, pengunjung juga bisa mencoba banyak varian kopi Indonesia di kafe tersebut. Public Relation Komunitas Batik Remaja Semarang Bayu Pamungkas mengatakan, anggotanya tak segan-segan membagi ilmu dan gencar mengenalkan batik kepada komunitas dan masyarakat umum. “Justru masa remaja adalah masa yang paling strategis untuk mengampanyekan batik,” ujarnya.

Alasan komunitasnya bekerja sama dengan kafe Repoeblik Nongkrong karena membatik di kafe sebagai hal baru dan strategis untuk dicoba. Tekat Komunitas Batik Remaja ini menjadikan batik menjadi trending topic di kalangan anak muda. Menurut Owner Repoeblik Nongkrong, Riri Novita, alasan membuat acara ini karena dia ingin pengunjung kafe mendapat sesuatu yang berarti ketika datang ke kafenya.

Kegiatan pengenalan kopi dan batik itu, sangat berbudaya Indonesia, harapannya bisa membawa hal positif dan mengharumkan nama Indonesia. “Beberapa pengunjung datang mencoba belajar batik. Minggu lalu Repoeblik Nongkrong kedatangan tamu bule dari Rumania yang tertarik belajar batik,” ujar Riri. Menurut salah seorang pengunjung asal Rumania, Andreea Chilan, belajar batik adalah sesuatu yang menarik dan menuntut kesabaran tinggi.

AMIN FAUZI
Kota Semarang
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8046 seconds (0.1#10.140)