Wagub DKI: Penyerapan Belanja Modal Baru Capai 19%
Kamis, 27 Agustus 2015 - 22:32 WIB

Wagub DKI: Penyerapan Belanja Modal Baru Capai 19%
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyatakan penyerapan belanja daerah APBD DKI Jakarta hingga kini baru mencapai 19,2%. Dari total jumlah belanja daerah pada APBD 2015 sebesar Rp63,65 triliun baru teserap Rp12,22 triliun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dalam pos anggaran belanja terbagi menjadi tiga yaitu belanja operasional, belanja modal, dan belanja tak terduga. Belanja modal merupakan anggaran untuk proyek atau kegiatan pembangunan di Kota Jakarta.
"Yang paling parah realisasi penyerapan anggarannya adalah belanja modal. Baru terealisasi sebesar 2,43%. Padahal kita hanya punya waktu tiga bulan lagi sebelum tutup tahun anggaran,” kata Djarot dalam acara Pengarahan Gubernur DKI atas Instruksi Presiden RI terhadap Penyerapan Anggaran di Ruang Pola, Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2015).
Menurut Djarot, penyebab lambatnya penyerapan anggaran di Jakarta ini selain akibat lambatnya penetapan APBD, juga ada masa transisi terhadap kebijakan baru. Sehingga pelaksanaan APBD 2015 tidak berjalan dengan mulus dan normal.
“Perintah Presiden itu jelas. Waktu kita enggak banyak, jadi kita harus dorong peningkatan penyerapan anggaran. Sekali lagi enggak usah takut untuk melaksanakan kegiatan pembangunan,” tegasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dalam pos anggaran belanja terbagi menjadi tiga yaitu belanja operasional, belanja modal, dan belanja tak terduga. Belanja modal merupakan anggaran untuk proyek atau kegiatan pembangunan di Kota Jakarta.
"Yang paling parah realisasi penyerapan anggarannya adalah belanja modal. Baru terealisasi sebesar 2,43%. Padahal kita hanya punya waktu tiga bulan lagi sebelum tutup tahun anggaran,” kata Djarot dalam acara Pengarahan Gubernur DKI atas Instruksi Presiden RI terhadap Penyerapan Anggaran di Ruang Pola, Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2015).
Menurut Djarot, penyebab lambatnya penyerapan anggaran di Jakarta ini selain akibat lambatnya penetapan APBD, juga ada masa transisi terhadap kebijakan baru. Sehingga pelaksanaan APBD 2015 tidak berjalan dengan mulus dan normal.
“Perintah Presiden itu jelas. Waktu kita enggak banyak, jadi kita harus dorong peningkatan penyerapan anggaran. Sekali lagi enggak usah takut untuk melaksanakan kegiatan pembangunan,” tegasnya.
(whb)