Petugas Kewalahan Padamkan Api

Kamis, 27 Agustus 2015 - 09:24 WIB
Petugas Kewalahan Padamkan Api
Petugas Kewalahan Padamkan Api
A A A
SEMARANG - Upaya tim gabungan memadamkan api yang membakar kawasan hutan dan lahan di Gunung Slamet dan Gunung Lawu sejak Jumat (21/8) hingga kemarin, belum membuahkan hasil.

Petugas mengaku kewalahan memadamkan titik-titik api di kedua gunung yang ada di Jateng itu. KepalaPusatDataInformasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tim gabungan kesulitan memadamkan api di hutan dan lahan Gunung Slamet karena lokasinya berada di ketinggian 2.400-2.700 meter dari permukaan air laut.

“Bahkan kebakaran hutan seluas 50 hektare (ha) di petak 58 lereng Gunung Slamet terus bergerak ke arah tenggara,” katanya, kemarin. Hingga kemarin, kata Sutopo, baru lima titik api di Gunung Slamet yang berhasil dipadamkan sedangkan masih 20 titik api masih terbakar. Tim BPBD Banyumas, TNI, Polri, Dinas Kehutanan, relawan, dan masyarakat, masih berusaha memadamkan api.

“Lokasi yang terbakar sulit dijangkau. Perlu waktu 7-8 jam jalan kaki untuk mencapai lokasi kebakaran,” kata dia. Sutopo mengungkapkan, kendala utama dalam memadamkan api di gunung itu adalah medan berat, angin kencang, cuaca kering, tidak ada air, dan sebagian api sudah membakar perakaran.

Upaya pemadaman dilakukan manual dengan ranting, menutup api dengan tanah, dan membuat sekat, agar api tidak menyebar. Kebakaran kawasan hutan di Gunung Lawu yang sudah berlangsung hampir enam hari ini, juga belum berhasil dipadamkan. Kebakaran berasal dari sisi gunung yang berada di Desa Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, merembet ke Karanganyar.

“Awalnya ada enam titik api yang membakar semak belukar dan hutan di petak 63F dan 63G, kemudian menyebar ke petak 63H dan 63U,” kata Sutopo. Dia mengatakan, sudah 250 personel dikerahkan mulai dari BPBD Karanganyar, Polri, TNI, Perhutani, relawan, dan masyarakat. Untuk menjangkau lokasi diperlukan 3-4 jam dengan berjalan kaki.

Hingga kemarin, kata Sutopo, api belum bisa dipadamkan karena medan berat, angin kencang, dan tidak ada air. Konsentrasi pemadaman di KPH Lawu Utara di atas Candi Cetho, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Pemadaman juga dilakukan dari sisi timur oleh BPBD Magetan, TNI, Polhut, relawan, dan masyarakat. Hutan di petak 39 dan petak 40 jenis pinus juga terbakar.

“Api belum bisa dipadamkan dan meluas sampai petak 73 karena di tebing-tebing curam,” kata Sutopo. Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah, Bowo Suryoko mengatakan, hingga kini sudah ada enam gunung di provinsi yang terbakar meliputi hutan di Gunung Lawu, Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Slamet.

“Kami imbau masyarakat mewaspadai potensi kebakaran itu,” kata dia. Bowo mengaku sudah memberikan bantuan peralatan sederhana kepada masyarakat sekitar hutan yang rawan kebakaran. Harapannya, mereka bisa ikut memadamkan bila terjadi kebakaran.

Kepala BPBD Karanganyar Nugroho menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan luas lahan yang terbakar pada kebakaran susulan kali ini. Pemetaan belum memungkinkan dan petugas lebih fokus berupaya pemadaman agar api tidak menjalar ke wilayah yang lebih luas. Nugroho menambahkan, untuk sementara jalur pendakian menuju Gunung Lawu ditutup. Hal itu untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan terjadi kepada pendaki.

Amin fauzi / eka setiawan/ arief setiadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2982 seconds (0.1#10.140)