Sumur Warga Mulai Kering

Kamis, 27 Agustus 2015 - 09:22 WIB
Sumur Warga Mulai Kering
Sumur Warga Mulai Kering
A A A
BANTUL - Ratusan warga Dusun Seropan 1, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo mulai merasakan dampak kekeringan. Dalam dua pekan terakhir air di sumur dan embung tiba-tiba mengering.

Padahal, sumur dan embung tersebut menjadi satusatunya sumber mereka mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah seorang warga Seropan 1, Sari eko Hermawan, 20, mengungkapkan sudah dua pekan terakhir ini air benar-benar sulit didapatkan. Karena air di sumur warga dan embung yang berada tidak jauh dari dusun tersebut juga menghilang.

Jika ada, debit airnya terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan ratusan warga. “Untuk memenuhi dapur saja sulit, apalagi untuk mencuci,” tuturnya, kemarin. Untuk menyambung hidup, warga sudah lama memanfaatkan sisa air tampungan musim hujan lalu. Namun kondisi cadangan tersebut sudah semakin menipis dan tidak mampu memenuhi kebutuhan warga setempat.

Meski pemerintah sudah melakukan dropping air di lokasi mereka, tetapi warga masih berharap ada pihak yang memberi bantuan air bersih lainnya. Pelaksana Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengatakan, dampak kekeringan di berbagai pemukiman warga memang sudah mulai terasa.

Seperti di Seropan, wilayah tersebut langganan kekurangan air karena posisinya berada di puncak bukit. Sehingga wajar jika musim kemarau seperti sekarang ini memerlukan pasokan air bersih. “Kami juga sudah banyak melakukan dropping air di berbagai wilayah,” ungkap Dwi.Dwi tidak menampik, kondisi sekarang ini memang tidak mudah.

Daerah-daerah yang masuk dalam peta rawan air bersih kini sudah terbukti. Bahkan kemungkinan besar wilayah yang terdampak kekeringan akan semakin meluas. Tahun lalu, setidaknya ada 33 dusun yang terdampak kekeringan. Tahun ini pihaknya sudah memetakan ada 48 dusun yang akan mengalami kekeringan. Namun ternyata peta kekeringan tersebut berubah dari pemetaan semula, karena ada beberapa jaringan air bersih yang rusak.

Dwi mengungkapkan, setidaknya puluhan ribu kepala keluarga (KK) terancam kekurangan air bersih. Ancaman kekurangan air bersih ini terjadi menyusul rusaknya belasan pompa jaringan yang biasa menyuplai air bersih di pemukiman. Meski tidak rusak total karena hanya sebagian pompa yang rusak, namun jika tidak segera diatasi akan mengganggu pasokan air.

"Kami sudah berusaha memperbaikinya," ujar Dwi. Dia mengungkapkan, saat ini setidaknya ada 11 titik jaringan air penyuplai air bersih di pemukiman yang mengalami kerusakan. Jaringan di sebelas titik penyuplai air bersih ini mengalami kerusakan pompanya. Dengan demikian, pasokan air bersih ke pemukiman tersendat, terutama ketika puncak kemarau.

Erfanto linangkung
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7353 seconds (0.1#10.140)