Dosen IAIN Hasanudin Banten Tewas Ditabrak Truk Kontainer
A
A
A
CILEGON - Nasib tragsi dialami Sohari (57), warga Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon itu tewas setelah motor yang dikendarainya ditabark truk kontainer.
Peristiwa nahas yang merenggut nyawa dosen IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten itu terjadi di persimpangan Damkar, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa (25/8/2015).
Truk kontainer D 9009 ZW yang dikemudikan Aep melaju dari arah Cilegon menuju Merak ini diduga mengalami rem blong, benturan keras pun terjadi, akibatnya dua motor dan tiga angkutan kota terseret hingga rusak parah.
Selain korban meninggal dunia, delapan orang lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius, para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) untuk mendapatkan perawatan
"Tadi truk tiba-tiba nerobos, kondisi lalu lintas juga lagi padat, jam pulang kantor, ada tiga angkot sama dua motor yang rusak parah, padahal ada polisi juga tadi lagi ngatur lalu lintas," kata salah seorang saksi mata, Hasim (34).
Sementara itu, supir truk maut Aep mengakui bahwa kendaraan yang dia bawa mengalami rem blong, kendati demikian dirinya sudah berusaha menghentikan laju kendaraannya agar tak menabrak kendaraan yang ada didepannya.
"Tadi kecepatan engga begitu kencang, udah saya rem tapi loss, pake rem tangan juga ga bisa, saya liat didepan banyak kendaraan," ujarnya.
Kaur Lantas Polres Cilegon Iptu Sudarman mengatakan, pihaknya sudah mengamankan sopir kontainer maut ke Mapolres Cilegon untuk menghindari amukan massa.
"Dugaan sementara karena truk mengalami rem blong, korban luka maupun tewas sudah dibawa ke RSKM dan sopir sudah kita amankan di Polres Cilegon," pungkasnya.
Peristiwa nahas yang merenggut nyawa dosen IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten itu terjadi di persimpangan Damkar, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa (25/8/2015).
Truk kontainer D 9009 ZW yang dikemudikan Aep melaju dari arah Cilegon menuju Merak ini diduga mengalami rem blong, benturan keras pun terjadi, akibatnya dua motor dan tiga angkutan kota terseret hingga rusak parah.
Selain korban meninggal dunia, delapan orang lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius, para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) untuk mendapatkan perawatan
"Tadi truk tiba-tiba nerobos, kondisi lalu lintas juga lagi padat, jam pulang kantor, ada tiga angkot sama dua motor yang rusak parah, padahal ada polisi juga tadi lagi ngatur lalu lintas," kata salah seorang saksi mata, Hasim (34).
Sementara itu, supir truk maut Aep mengakui bahwa kendaraan yang dia bawa mengalami rem blong, kendati demikian dirinya sudah berusaha menghentikan laju kendaraannya agar tak menabrak kendaraan yang ada didepannya.
"Tadi kecepatan engga begitu kencang, udah saya rem tapi loss, pake rem tangan juga ga bisa, saya liat didepan banyak kendaraan," ujarnya.
Kaur Lantas Polres Cilegon Iptu Sudarman mengatakan, pihaknya sudah mengamankan sopir kontainer maut ke Mapolres Cilegon untuk menghindari amukan massa.
"Dugaan sementara karena truk mengalami rem blong, korban luka maupun tewas sudah dibawa ke RSKM dan sopir sudah kita amankan di Polres Cilegon," pungkasnya.
(nag)