Ruang Pantry Di Knia Korsleting
A
A
A
DELISERDANG - Ruang pantry atau dapur staf Gapura Angkasa yang berada di dalam Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), mengalami korsleting atau hubungan pendek arus listrik, Senin (24/8) sekitar pukul 08.30 WIB.
Akibat korsleting, timbul percikan api dan asap dari ruangan berkaca berukuran 1,5x2 m tersebut. GM AP II KNIA, Jaya Tahoma Sirait, mengatakan, korsleting terjadi karena ada kabel dispenser yang terlilit. Akibat korsleting timbul sedikit percikan api dan kepulan asap, sehingga memenuhi ruang pantry .
Peristiwa itu terjadinya sekitar pukul 08.30 WIB, dan percikan api sudah dipadamkan pukul 08.45 WIB. “Apinya kecil, memang ada yang korsleting dari kabel yang terlilit. Agar asap tidak semakin banyak, saya suruh pecahkan kaca pintu dan jendela. Memang setelah diberikan racun api, makin menggumpal asapnya,” tuturnya saat ditemui di KNIA seusai mengecek lokasi kebakaran.
Jaya menegaskan, tidak ada kepanikan penumpang di KNIA akibat peristiwa itu. Jadwal penerbangan tetap normal dan berjalan lancar. Langkah selanjutnya, pihak AP II KNIA akan memperketat dan meng-evaluasi fasilitas tambahan di ruang komersial maupun ruang institusi di KNIA. Setelah kejadian tersebut, GM AP II KNIA melakukan rapat mendadak dengan memanggil pihak pengelola swasta.
“Ke depannya, jika ada tambahan alat elektronik, harus lapor ke pengelola (AP II). Jadi, kami mau mengevaluasi segala fasilitas yang ada di ruangan agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan,” ungkap Jaya. Peristiwa korsleting ruangan pantry perkantoran di lantai I Gedung KNIA tersebut diketahui pertama kali oleh petugas Gapura Angkasa.
Asap mengepul di ruangan sehingga bel sirene berbunyi, petugas pun menyemprotkan racun api ke percikan api dan kepulan asap. Kejadian itu sempat membuat penumpang panik di terminal keberangkatan. Irwan, 47, warga Jalan Pusaka, Pasar XIII Desa Bandarklippa Kecamatan Percut Sei Tuan, penumpang Lion Air JT 207 tujuan Jakarta, mengatakan, akibat kejadian ini para penumpang yang berada di terminal keberangkatan domestik Gate 7 dan Gate 8 terpaksa dialihkan ke Gate 5.
Sementara petugas Avsec terlihat berlarian ke lokasi korsleting sambil membawa racun api. “Ada kepanikan tadi, para petugas Avsec membawa racun api. Gumpalan asap naik ke atas, kami kira ada apa,” katanya. Irwan menerangkan, separuh ruang tunggu keberangkatan Bandara Kualanamu diselimuti asap tebal sekitar sepuluh menit.
Penerbangannya juga sempat mengalami keterlambatan selama 15 menit, seharusnya pesawatnya terbang pukul 08.45 WIB, akhirnya baru diberangkatkan pukul 09.00 WIB. Kapolres Deliserdang, AKBP M Edi Faryadi, menuturkan, ruang perkantoran pantry sedikit mengeluarkan percikan api, sehingga menimbulkan asap. “Tidak ada api hanya percikannya saja di ruang dapur Gapura Angkasa. Mungkin beban listrik terlalu besar, jadi korsleting,” ucapnya.
Tim identifikasi Polres Deliserdang melakukan olah TKP dan membawa sisa kabel yang sempat mengeluarkan api sebagai barang bukti. “Masih diselidiki penyebabnya, tapi dugaan sepertinya dari kabel salah satu barang elektronik yang korsleting di bagian pantry . Tapi sudah padam, enggak sempat besar apinya, hanya percikan api saja,” ujarnya.
M Andi Yusri
Akibat korsleting, timbul percikan api dan asap dari ruangan berkaca berukuran 1,5x2 m tersebut. GM AP II KNIA, Jaya Tahoma Sirait, mengatakan, korsleting terjadi karena ada kabel dispenser yang terlilit. Akibat korsleting timbul sedikit percikan api dan kepulan asap, sehingga memenuhi ruang pantry .
Peristiwa itu terjadinya sekitar pukul 08.30 WIB, dan percikan api sudah dipadamkan pukul 08.45 WIB. “Apinya kecil, memang ada yang korsleting dari kabel yang terlilit. Agar asap tidak semakin banyak, saya suruh pecahkan kaca pintu dan jendela. Memang setelah diberikan racun api, makin menggumpal asapnya,” tuturnya saat ditemui di KNIA seusai mengecek lokasi kebakaran.
Jaya menegaskan, tidak ada kepanikan penumpang di KNIA akibat peristiwa itu. Jadwal penerbangan tetap normal dan berjalan lancar. Langkah selanjutnya, pihak AP II KNIA akan memperketat dan meng-evaluasi fasilitas tambahan di ruang komersial maupun ruang institusi di KNIA. Setelah kejadian tersebut, GM AP II KNIA melakukan rapat mendadak dengan memanggil pihak pengelola swasta.
“Ke depannya, jika ada tambahan alat elektronik, harus lapor ke pengelola (AP II). Jadi, kami mau mengevaluasi segala fasilitas yang ada di ruangan agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan,” ungkap Jaya. Peristiwa korsleting ruangan pantry perkantoran di lantai I Gedung KNIA tersebut diketahui pertama kali oleh petugas Gapura Angkasa.
Asap mengepul di ruangan sehingga bel sirene berbunyi, petugas pun menyemprotkan racun api ke percikan api dan kepulan asap. Kejadian itu sempat membuat penumpang panik di terminal keberangkatan. Irwan, 47, warga Jalan Pusaka, Pasar XIII Desa Bandarklippa Kecamatan Percut Sei Tuan, penumpang Lion Air JT 207 tujuan Jakarta, mengatakan, akibat kejadian ini para penumpang yang berada di terminal keberangkatan domestik Gate 7 dan Gate 8 terpaksa dialihkan ke Gate 5.
Sementara petugas Avsec terlihat berlarian ke lokasi korsleting sambil membawa racun api. “Ada kepanikan tadi, para petugas Avsec membawa racun api. Gumpalan asap naik ke atas, kami kira ada apa,” katanya. Irwan menerangkan, separuh ruang tunggu keberangkatan Bandara Kualanamu diselimuti asap tebal sekitar sepuluh menit.
Penerbangannya juga sempat mengalami keterlambatan selama 15 menit, seharusnya pesawatnya terbang pukul 08.45 WIB, akhirnya baru diberangkatkan pukul 09.00 WIB. Kapolres Deliserdang, AKBP M Edi Faryadi, menuturkan, ruang perkantoran pantry sedikit mengeluarkan percikan api, sehingga menimbulkan asap. “Tidak ada api hanya percikannya saja di ruang dapur Gapura Angkasa. Mungkin beban listrik terlalu besar, jadi korsleting,” ucapnya.
Tim identifikasi Polres Deliserdang melakukan olah TKP dan membawa sisa kabel yang sempat mengeluarkan api sebagai barang bukti. “Masih diselidiki penyebabnya, tapi dugaan sepertinya dari kabel salah satu barang elektronik yang korsleting di bagian pantry . Tapi sudah padam, enggak sempat besar apinya, hanya percikan api saja,” ujarnya.
M Andi Yusri
(ftr)