Kokoh di Puncak
A
A
A
MEDAN - PSMS Medan kokoh di puncak klasemen sementara Grup A Piala Kemerdekaan 2015 setelah meraih tambahan satu poin saat meladeni Kalimantan Tengah Putra FC di Stadion Teladan Medan kemarin. Ayam Kinantan menahan imbang Kalteng Putra FC 1-1.
Dengan tambahan satu poin, PSMS mengoleksi 8 poin. Sementara Kalteng Putra FC tak bergeser di posisi dua dengan 6 poin. Laga terakhir PSMS kontra PS Kwarta pada Kamis (27/8) terasa lebih mudah bagi Tambun Naibaho dkk. “Laga terakhir kami harus menang. Tidak ada kata lain. Posisi belum aman.
Secara hitunghitungan, posisi PSMS bisa diambil tim lain yang masih memiliki dua laga sisa. Jadi, pertandingan terakhir kami harus menang bila ingin terus bertanding,” tandas Pelatih Kepala PSMS Suharto AD. Hasil seri PSMS Medan menguntungkan PS Kwarta, yang membuka jalan untuk menggeser Kalteng Putra FC. Dengan catatan, skuad Burung Sumatera sukses meraup poin penuh atas Persitara Jakarta Utara.
Suharto menilai, Kalteng Putra FC cerdik melihat strategi yang diterapkannya. Sayangnya, Laskar Isen Mulang mengulur waktu jalannya pertandingan. “Mereka baik bertahan, tapi banyak memperlambat waktu, di sini mereka tampak bermain tidak fair flay. Yang tidak sakit, pura-pura sakit. Kami terpengaruh oleh kurang fair play -nya lawan, permainan itu yang penting fair ,” ujarnya.
Kekesalan Suharto bertambah melihat keputusan simpang siur wasit. Keputusan tersebut pula yang menjadikan timnya harus puas berbagi angka. Hasil seri tersebut tak sepatutnya diterima timnya. Dia yakin bila kepemimpinan wasit fair , PSMS menang, dan menjadikan lolos ke babak 8 besar. Kegeraman Suharto ini pun ditumpahkannya melihat keputusan wasit yang banyak merugikan PSMS.
“Ketidakmampuan wasit juga membuat mereka dengan enak memperlambat waktu. Wasit belum mumpuni, faktor kepemimpinan wasit sangat berperan dalam pertandingan. Keputusan wasit tidak pas, jadi berpengaruh terhadap mental pemain. Kalau wasit seperti ini tetap dipertahankan, maka tidak baik untuk sepak bola kita.
Sama-sama kita tonton, bisa kita nilai bagaimana kepemimpinannya,” ujarnya. Sementara itu, Pelatih Kalteng Putra Eko Tamamie mengaku puas dengan kerja keras anak asuhnya. Target satu poin berhasil dipersembahkan pemain dan masih memiliki asa merebut posisi puncak klasemen dari PSMS, yang hanya terpaut dua poin.
“Target kami terpenuhi, dengan mencuri satu poin atas tuan rumah. Anak-anak dapat bertahan dengan baik dan pertandingan berakhir seri 1-1. Lebih lanjut, menghadapi laga selanjutnya melawan Persires, timnya akan kehilangan Wahyu yang mendapat kartu merah pada laga kemarin. Namun, dia tetap menargetkan mencuri poin penuh untuk menjadi runner-up bahkan juara Grup A.
“Pertandingan selanjutnya kami harus curi 3 poin karena beberapa tim masih berpeluang untuk lolos, seperti PSMS dan Kwarta,” pungkasnya. Pada laga tersebut kedua tim saling jual-beli serangan. Samasama usung misi amankan langkah tim melaju ke babak 8 besar, menjadikan tingginya intensitas pertandingan tak mampu dihindari.
Kalteng Putra membuka keunggulan terlebih dahulu melalui tendangan bebas Heru Setiawan pada menit ke-19. PSMS berhasil menyamakan pada babak kedua, menit ke-63, melalui Wiganda Pradika, berhasil mengonversi gol umpan Saiful Ramadhan.
Haris Dasril
Dengan tambahan satu poin, PSMS mengoleksi 8 poin. Sementara Kalteng Putra FC tak bergeser di posisi dua dengan 6 poin. Laga terakhir PSMS kontra PS Kwarta pada Kamis (27/8) terasa lebih mudah bagi Tambun Naibaho dkk. “Laga terakhir kami harus menang. Tidak ada kata lain. Posisi belum aman.
Secara hitunghitungan, posisi PSMS bisa diambil tim lain yang masih memiliki dua laga sisa. Jadi, pertandingan terakhir kami harus menang bila ingin terus bertanding,” tandas Pelatih Kepala PSMS Suharto AD. Hasil seri PSMS Medan menguntungkan PS Kwarta, yang membuka jalan untuk menggeser Kalteng Putra FC. Dengan catatan, skuad Burung Sumatera sukses meraup poin penuh atas Persitara Jakarta Utara.
Suharto menilai, Kalteng Putra FC cerdik melihat strategi yang diterapkannya. Sayangnya, Laskar Isen Mulang mengulur waktu jalannya pertandingan. “Mereka baik bertahan, tapi banyak memperlambat waktu, di sini mereka tampak bermain tidak fair flay. Yang tidak sakit, pura-pura sakit. Kami terpengaruh oleh kurang fair play -nya lawan, permainan itu yang penting fair ,” ujarnya.
Kekesalan Suharto bertambah melihat keputusan simpang siur wasit. Keputusan tersebut pula yang menjadikan timnya harus puas berbagi angka. Hasil seri tersebut tak sepatutnya diterima timnya. Dia yakin bila kepemimpinan wasit fair , PSMS menang, dan menjadikan lolos ke babak 8 besar. Kegeraman Suharto ini pun ditumpahkannya melihat keputusan wasit yang banyak merugikan PSMS.
“Ketidakmampuan wasit juga membuat mereka dengan enak memperlambat waktu. Wasit belum mumpuni, faktor kepemimpinan wasit sangat berperan dalam pertandingan. Keputusan wasit tidak pas, jadi berpengaruh terhadap mental pemain. Kalau wasit seperti ini tetap dipertahankan, maka tidak baik untuk sepak bola kita.
Sama-sama kita tonton, bisa kita nilai bagaimana kepemimpinannya,” ujarnya. Sementara itu, Pelatih Kalteng Putra Eko Tamamie mengaku puas dengan kerja keras anak asuhnya. Target satu poin berhasil dipersembahkan pemain dan masih memiliki asa merebut posisi puncak klasemen dari PSMS, yang hanya terpaut dua poin.
“Target kami terpenuhi, dengan mencuri satu poin atas tuan rumah. Anak-anak dapat bertahan dengan baik dan pertandingan berakhir seri 1-1. Lebih lanjut, menghadapi laga selanjutnya melawan Persires, timnya akan kehilangan Wahyu yang mendapat kartu merah pada laga kemarin. Namun, dia tetap menargetkan mencuri poin penuh untuk menjadi runner-up bahkan juara Grup A.
“Pertandingan selanjutnya kami harus curi 3 poin karena beberapa tim masih berpeluang untuk lolos, seperti PSMS dan Kwarta,” pungkasnya. Pada laga tersebut kedua tim saling jual-beli serangan. Samasama usung misi amankan langkah tim melaju ke babak 8 besar, menjadikan tingginya intensitas pertandingan tak mampu dihindari.
Kalteng Putra membuka keunggulan terlebih dahulu melalui tendangan bebas Heru Setiawan pada menit ke-19. PSMS berhasil menyamakan pada babak kedua, menit ke-63, melalui Wiganda Pradika, berhasil mengonversi gol umpan Saiful Ramadhan.
Haris Dasril
(ftr)