Pengadaan Beras Bulog Anjlok 50%

Selasa, 25 Agustus 2015 - 09:23 WIB
Pengadaan Beras Bulog Anjlok 50%
Pengadaan Beras Bulog Anjlok 50%
A A A
SUBANG - Pengadaan beras Bulog Sub Divre Subang di 2015 menurun signifikan hingga 50%. Padahal, musim panen padi sudah mulai berlangsung di sejumlah daerah di Subang.

“Petani yang panennya sedikit, malah lebih banyak yang tak bisa panen atau menanam padi, karena lahannya kekeringan dilanda kemarau. Kondisi ini berpengaruh pada pengada an beras,”ujar Kepala Sub Divre Bulog Subang Dedi Supriadi ke pada KORAN SIN DO saat di hubungi kemarin.

Banyaknya petani yang gagal tanam dan gagal mengolah lahan, tutur dia, menyebabkan realisasi pengadaan beras terus menurun signifikan di bandingkan biasanya. Bahkan sejak ak hir Juli 2015 hingga seka rang, pengadaan beras setiap harinya terus berkurang hingga 50%. “Akibat kemarau itu, pengadaan beras memang ada pengurangan, dari biasanya se banyak 300-500 ton per hari, sekarang cuma bisa 150- 200 ton per hari. Penurunan ini berlangsung semenjak akhir Juli sampai sekarang,”paparnya.

Menurunnya kuantitas penga daan, kata Dedi, turut pula memerlambat tercapainya target pengadaan beras. Dari target penyerapan 40.000 ton, hingga kini pihaknya baru men capai 27.000 ton. Pengadaan ini di lakukan dengan membeli seluruh gabah hasil panen petani. “Pembeliannya dilakukan secara langsung di lokasi melalui sistem cash and carry. Untuk menghindari tengkulak, kami juga memerintahkan petugas Bulog agar menjemput bola pembelian gabah dan beras,”ucapnya.

Meski pengadaan beras menurun, dia menjamin hal ini tidak memengaruhi keamanaan stok gudang untuk keperluan konsumsi enam bulan menda tang. “Stok beras kami masih ada 16.500 ton, cukup untuk ena m bulan ke depan,”tegas Dedi.

Sementara itu, meski di landa kekeringan parah, sebagian petani di Kabupaten Subang ma sih bisa melaksanakan panen padi, di antaranya di Ke cama tan Dawuan, Subang, Cipu nagara, Pagaden dan Pagaden Barat. “Ada beberapa desa yang pet a ninya sudah mulai panen, seperti Jabong, Pangsor, Mekar wangi, dan lainnya,”timpal Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Pagaden Barat, Cecep Setiawan.

Meski demikian, tidak sedikit lahan pertanian di wilayahnya yang mengalami gagal tanam akibat dilanda kemarau pan jang, yang menyebabkan pasokan air terputus. “Data dari penyuluh, lahan sawah yang gagal tanam sekitar 1.100 hektare, tersebar di be be rapa desa, yang kondisi laha n nya tadah hujan, ”ucapnya.

Mayoritas lahan yang gagal tanam ini usia padinya ratarata dua minggu, atau sekitar 14 hari. Karena tidak mungkin diselamatkan akibat sumber air tidak tersedia, tanaman itupun mati kekeringan.

Usep husaeni
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7639 seconds (0.1#10.140)