Medan Plaza Terbakar atau Dibakar?
A
A
A
MEDAN - Pusat perbelanjaan tertua di Kota Medan, Medan Plaza di Jalan Iskandar Muda luluhlantak dilalap si jago merah, Sabtu (22/8) sekitar pukul 02.00 WIB.Kini muncul dugaan apakah plaza tersebut memang terbakar atau sengaja dibakar.
Pada peristiwa kebakaran itu, ratusan toko yang berada di plaza tersebut ikut ludes terbakar api. Meski pun tidak ada korban luka-luka atau korban jiwa, kerugian diperkirakan miliaran rupiah. Informasi yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN di lokasi kebakaran menyebutkan, asap tebal muncul dari Restoran Ayam Penyet Jakarta dan toko kaset ET 45 yang berada di lantai satu sekira pukul 00.00 WIB.
Petugas sekuriti yang melakukan patroli tidak bisa masuk ke dalam dua toko itu lantaran asap semakin tebal. Namun anehnya, hydrant yang berada di dalam plaza tersebut tidak digunakan oleh petugas sekuriti yang melihat asal muasal api. Hanya dalam hitungan menit saj a , api sudah menyebar ke toko lainnya hingga api menjalar ke lantai dua, tiga, empat dan lima.
Mendapat informasi, armada pemadam kebakaran pun tiba di lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan beberapa saat. Ketika armada kebakaran meninggalkan gedung, ternyata api masih menyala di lantai satu dan langsung merambat ke seluruh toko. Tumpal, 37, seorang penyewa toko baju di lantai dua Medan Plaza mencurigai kebakaran itu ada unsur kesengajaan.
“Sebelumnya aku pernah mendengar kalau gedung ini mau dibakar. Dari kronologis yang aku dengar dari sejumlah sekuriti memang enggak masuk akal. Kenapa sekuriti enggak mengalirkan air dari hydrant untuk memadamkan api. Padahal banyak hydrant di sisi gedung terpasang. Makanya aku curiga,” sebut Tumpal.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Sumatera Utara Paulus Tamie berharap pihak kepolisian secara tuntas menyelidiki peristiwa ini. Biarlah, kata dia, kepolisian yang melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Ada atau tidak unsur kesengajaan dalam peristiwa ini, ya kita serahkan saja kepada pihak kepolisian. Biar polisi saja yang menyelidikinya,” tuturnya.
Paulus Tamie mengakui Medan Plaza adalah pusat perbelanjaan modern tertua di Medan.” Pusat perbelanjaan modern pertama di Kota Medan dan masih aktif. Saya melihat juga, desain atau tampak muka plaza ini sudah mengalami peremajaan. Lantainya sudah diganti keramiknya, bentuk depannya yang dulu bentuk gaya roket juga sudah berubah,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, soal apakah kebakaran ada pengaruhnya dengan kondisi bangunan yang telah lama, dia mengatakan banyak perspektif lain yang perlu dilihat juga. “Kalau saya lihat, Medan Plaza ini sudah melakukan peremajaan sesuai ketentuan. Soal hal ini, mungkin lihat perspektif lainnya.
Misalnya, mungkin saja dari pihak tenant (penyewa) atau fasilitas listrik atau panel listriknya atau faktor lainnya. Makanya kita tunggu saja gimana hasilnya,” sebut Paulus. Pada bagian lain Paulus mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Selain kerugian materil, banyak karyawan akan kehilangan pekerjaan bila majikan tidak dapat menyalurkan tenaga kerja itu.
Dia mengimbau kepada pengelolah mal lainnya agar selalu melakukan peremajaan serta pengawasan yang intensif. “Harus dicek betul-betul khususnya soal listrik, saat ini ada teknik pakai sinar seperti di-rontgen untuk mendeteksi suhu. Yah, intinya peremajaan itu harus selalu dilakukan oleh setiap pusat perbelanjaan modern,” bebernya.
Saat diwawancarai sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Komandan Regu (Danru) Sekuriti Medan Plaza, Yusrizal mengatakan, sebelum terbakar dia dan beberapa anggotanya melakukan patroli di dalam gedung plaza tersebut. Awalnya patroli pukul 23.00 WIB dan berkelanjutan hingga pukul 06.00 WIB. “Kita melakukan patroli mulai pukul 23.00 WIB. Itu patroli pertama dan tidak ada kita temukan tanda-tanda munculnya asap.
Kemudian patroli selanjutnya juga enggak ada kita temukan adanya asap lagi. Nah saat kita hendak beranjak dari gedung, tiba-tiba terlihat asap tebal dari Restoran Ayam Penyet Jakarta,” beber Yusrizal didampingi salah satu pengelola gedung, Mulyono. Masih kata Yusrizal, dia dan anggotanya berusaha untuk memadamkan api, namun terkendala karena tidak bisa masuk ke Restoran Ayam Penyet Jakarta.
“Nah begitu kami mau padamkankan enggak bisa masuk ke dalam. Toko terkunci semua. Saat itulah api merambat ke toko lainnya. Pemadam kebakaran pun hanya bisa menyemprot dari luar. Sementara api di dalam semakin tebal. Ratusan toko di dalam ikut terbakar. Sejauh ini belum kita temukan adanya korban jiwa,” beber Yusrizal .
Pantauan KORAN SINDO MEDAN di lokasi kebakaran terdengar suara ledakan dari lantai dua dan tiga. Ratusan warga yang menyaksikan kebakaran hebat itu merasa khawatir jika ledakan akan mengenai rumah pertokoan yang hanya berjarak 20 meter dari gedung Medan Plaza. Armada kebakaran juga sempat kewalahan untuk menjinakkan api lantaran api terus mengelilingi gedung tersebut.
“Ya kita khawatir pak kalau percikan ledakan sampai ke rumah kita. Karena rumah warga dengan gedung terbakar ini kan jaraknya cuma 20 meter saja. Itu yang kita khawatirkan. Tapi memang sejauh ini enggak ada percikan ledakan yang sampai ke rumah warga. Syukurnya petugas kebakaran bertindak cepat,” ujar A Cuan, 47, pemilik rumah di Jalan Orion.
Sementara itu ruas Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Sei Besitang dan Jalan Gajah Mada terpaksa diblokade untuk menghindari pengendara motor memasuki areal gedung Medan Plaza. Pengendara motor terpaksa dialihkan ke Jalan KH Wahid Hasyim. “Ruas Jalan Iskandar Muda, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sei Besitang terpaksa diblokir untuk menghindari pengendara motor masuk ke lokasi kebakaran.
Pengendara motor yang hendak melintas ke Jalan Iskandar Muda terpaksa me-lewati Jalan Wahid Hasyim. Ya sempat terjadi kemacetan beberapa saat saja,” ucap petugas Polantas Polresta Medan Ajun Inspektur Satu (Aiptu) GM Situmorang. Kapolresta Medan Komisaris Besar (Kombes) Pol Mardiaz Kusin Dwihananto yang berada di lokasi kebakaran menyebutkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran gedung pusat perbelanjaan Medan Plaza.
”Untuk sementara kita sedang mengumpulkan saksi-saksi yang pertama kali menyaksikan kejadian,” kata Mardiaz. Dijelaskannya pihak kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran, agar tempat kejadian perkara (TKP) tidak rusak. Selain itu, kata Mardiaz lagi pihaknya mencegah agar warga jangan masuk kedalam gedung untuk mencari barangbarang sementara kondisi gedung belum stabil.
”Kita mencegah masyarakat masuk ke dalam gedung, karena kondisi gedung kan belum stabil dan rawan rubuh,” katanya lagi. Untuk mengetahui penyebab kebakaran gedung Medan Plaza tersebut, Polresta Medan menurunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut, untuk mengetahui awal titik api. “Penyebabnya belum bisa kita pastikan makanya Tim Labfor Polda Sumut akan melakukan penyelidikan,” sebut mantan Kapolres Nias ini.
Saat disinggung soal adanya korban dalam kebakaran ini, Mardiaz belum menerima laporan adanya korban jiwa atau pun luka-luka. “Belum kita terima adanya korban jiwa atau pun luka-luka. Petugas kebakaran belum bisa masuk ke dalam gedung meskipun api sudah padam. Kita khawatirkan lantai dua sampai lima akan rubuh. Makanya gedung ini tetap dijaga oleh personel Sabhara yang sudah kita turunkan,” ungkap Mardiaz.
Sementara itu, Kepala Dinas Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran (P2K) Kota Medan Marihot Tampubolon mengungkapkan, hydrant yang berada disekitar Medan Plaza tidak dipergunakan karena sudah tidak berfungsi lagi. Namun, dirinya tidak tahu apa penyebab hydrant tersebut sudah tidak berfungsi lagi. “Hydrant sudah tidak berfungsi lagi. Tidak ada air di dalamnya.
Makanya, kami harus cari air dari kawasan lain. Kalau itu berfungsi tidak perlu kami repot- repot cari air,” tegasnya. Dia menambahkan, hydrant tersebut seharusnya tiga bulan sekali diuji coba. Dengan begitu bisa diketahui apakah masih berfungsi atau tidak. Selama ini tidak pernah diuji coba. Makanya, saat kejadian baru tahu sudah tidak berfungsi lagi. “Minimal tiga bulan sekali diuji coba.
Jadi, tahu apakah tidak berfungsi atau tidak. Airnya masih ada atau sudah kering. Ini mungkin tidak pernah diuji coba,” tegasnya Sekretaris Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan Taor Siahaan menyatakan timnya belum diperbolehkan masuk ke dalam gedung karena rawan rubuh. Namun dia memastikan hingga Sabtu (22/8) pukul 17.00 WIB belum ada ditemukan korban jiwa atau pun luka-luka.
“Kita belum memperbolehkan anggota masuk ke dalam gedung, karena lantai atas bisa diperkirakan akan rubuh. Hampir 13 jam kita memadamkan api di gedung ini. Anggota pun sempat kewalahan juga memadamkan api. Api mengelilingi gedung. Ada 30 armada kita turunkan di lokasi kejadian,” terang Taor Siahaan.
Dody ferdiansyah / reza shahab
Pada peristiwa kebakaran itu, ratusan toko yang berada di plaza tersebut ikut ludes terbakar api. Meski pun tidak ada korban luka-luka atau korban jiwa, kerugian diperkirakan miliaran rupiah. Informasi yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN di lokasi kebakaran menyebutkan, asap tebal muncul dari Restoran Ayam Penyet Jakarta dan toko kaset ET 45 yang berada di lantai satu sekira pukul 00.00 WIB.
Petugas sekuriti yang melakukan patroli tidak bisa masuk ke dalam dua toko itu lantaran asap semakin tebal. Namun anehnya, hydrant yang berada di dalam plaza tersebut tidak digunakan oleh petugas sekuriti yang melihat asal muasal api. Hanya dalam hitungan menit saj a , api sudah menyebar ke toko lainnya hingga api menjalar ke lantai dua, tiga, empat dan lima.
Mendapat informasi, armada pemadam kebakaran pun tiba di lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan beberapa saat. Ketika armada kebakaran meninggalkan gedung, ternyata api masih menyala di lantai satu dan langsung merambat ke seluruh toko. Tumpal, 37, seorang penyewa toko baju di lantai dua Medan Plaza mencurigai kebakaran itu ada unsur kesengajaan.
“Sebelumnya aku pernah mendengar kalau gedung ini mau dibakar. Dari kronologis yang aku dengar dari sejumlah sekuriti memang enggak masuk akal. Kenapa sekuriti enggak mengalirkan air dari hydrant untuk memadamkan api. Padahal banyak hydrant di sisi gedung terpasang. Makanya aku curiga,” sebut Tumpal.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Sumatera Utara Paulus Tamie berharap pihak kepolisian secara tuntas menyelidiki peristiwa ini. Biarlah, kata dia, kepolisian yang melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Ada atau tidak unsur kesengajaan dalam peristiwa ini, ya kita serahkan saja kepada pihak kepolisian. Biar polisi saja yang menyelidikinya,” tuturnya.
Paulus Tamie mengakui Medan Plaza adalah pusat perbelanjaan modern tertua di Medan.” Pusat perbelanjaan modern pertama di Kota Medan dan masih aktif. Saya melihat juga, desain atau tampak muka plaza ini sudah mengalami peremajaan. Lantainya sudah diganti keramiknya, bentuk depannya yang dulu bentuk gaya roket juga sudah berubah,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, soal apakah kebakaran ada pengaruhnya dengan kondisi bangunan yang telah lama, dia mengatakan banyak perspektif lain yang perlu dilihat juga. “Kalau saya lihat, Medan Plaza ini sudah melakukan peremajaan sesuai ketentuan. Soal hal ini, mungkin lihat perspektif lainnya.
Misalnya, mungkin saja dari pihak tenant (penyewa) atau fasilitas listrik atau panel listriknya atau faktor lainnya. Makanya kita tunggu saja gimana hasilnya,” sebut Paulus. Pada bagian lain Paulus mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Selain kerugian materil, banyak karyawan akan kehilangan pekerjaan bila majikan tidak dapat menyalurkan tenaga kerja itu.
Dia mengimbau kepada pengelolah mal lainnya agar selalu melakukan peremajaan serta pengawasan yang intensif. “Harus dicek betul-betul khususnya soal listrik, saat ini ada teknik pakai sinar seperti di-rontgen untuk mendeteksi suhu. Yah, intinya peremajaan itu harus selalu dilakukan oleh setiap pusat perbelanjaan modern,” bebernya.
Saat diwawancarai sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Komandan Regu (Danru) Sekuriti Medan Plaza, Yusrizal mengatakan, sebelum terbakar dia dan beberapa anggotanya melakukan patroli di dalam gedung plaza tersebut. Awalnya patroli pukul 23.00 WIB dan berkelanjutan hingga pukul 06.00 WIB. “Kita melakukan patroli mulai pukul 23.00 WIB. Itu patroli pertama dan tidak ada kita temukan tanda-tanda munculnya asap.
Kemudian patroli selanjutnya juga enggak ada kita temukan adanya asap lagi. Nah saat kita hendak beranjak dari gedung, tiba-tiba terlihat asap tebal dari Restoran Ayam Penyet Jakarta,” beber Yusrizal didampingi salah satu pengelola gedung, Mulyono. Masih kata Yusrizal, dia dan anggotanya berusaha untuk memadamkan api, namun terkendala karena tidak bisa masuk ke Restoran Ayam Penyet Jakarta.
“Nah begitu kami mau padamkankan enggak bisa masuk ke dalam. Toko terkunci semua. Saat itulah api merambat ke toko lainnya. Pemadam kebakaran pun hanya bisa menyemprot dari luar. Sementara api di dalam semakin tebal. Ratusan toko di dalam ikut terbakar. Sejauh ini belum kita temukan adanya korban jiwa,” beber Yusrizal .
Pantauan KORAN SINDO MEDAN di lokasi kebakaran terdengar suara ledakan dari lantai dua dan tiga. Ratusan warga yang menyaksikan kebakaran hebat itu merasa khawatir jika ledakan akan mengenai rumah pertokoan yang hanya berjarak 20 meter dari gedung Medan Plaza. Armada kebakaran juga sempat kewalahan untuk menjinakkan api lantaran api terus mengelilingi gedung tersebut.
“Ya kita khawatir pak kalau percikan ledakan sampai ke rumah kita. Karena rumah warga dengan gedung terbakar ini kan jaraknya cuma 20 meter saja. Itu yang kita khawatirkan. Tapi memang sejauh ini enggak ada percikan ledakan yang sampai ke rumah warga. Syukurnya petugas kebakaran bertindak cepat,” ujar A Cuan, 47, pemilik rumah di Jalan Orion.
Sementara itu ruas Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Sei Besitang dan Jalan Gajah Mada terpaksa diblokade untuk menghindari pengendara motor memasuki areal gedung Medan Plaza. Pengendara motor terpaksa dialihkan ke Jalan KH Wahid Hasyim. “Ruas Jalan Iskandar Muda, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sei Besitang terpaksa diblokir untuk menghindari pengendara motor masuk ke lokasi kebakaran.
Pengendara motor yang hendak melintas ke Jalan Iskandar Muda terpaksa me-lewati Jalan Wahid Hasyim. Ya sempat terjadi kemacetan beberapa saat saja,” ucap petugas Polantas Polresta Medan Ajun Inspektur Satu (Aiptu) GM Situmorang. Kapolresta Medan Komisaris Besar (Kombes) Pol Mardiaz Kusin Dwihananto yang berada di lokasi kebakaran menyebutkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran gedung pusat perbelanjaan Medan Plaza.
”Untuk sementara kita sedang mengumpulkan saksi-saksi yang pertama kali menyaksikan kejadian,” kata Mardiaz. Dijelaskannya pihak kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran, agar tempat kejadian perkara (TKP) tidak rusak. Selain itu, kata Mardiaz lagi pihaknya mencegah agar warga jangan masuk kedalam gedung untuk mencari barangbarang sementara kondisi gedung belum stabil.
”Kita mencegah masyarakat masuk ke dalam gedung, karena kondisi gedung kan belum stabil dan rawan rubuh,” katanya lagi. Untuk mengetahui penyebab kebakaran gedung Medan Plaza tersebut, Polresta Medan menurunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut, untuk mengetahui awal titik api. “Penyebabnya belum bisa kita pastikan makanya Tim Labfor Polda Sumut akan melakukan penyelidikan,” sebut mantan Kapolres Nias ini.
Saat disinggung soal adanya korban dalam kebakaran ini, Mardiaz belum menerima laporan adanya korban jiwa atau pun luka-luka. “Belum kita terima adanya korban jiwa atau pun luka-luka. Petugas kebakaran belum bisa masuk ke dalam gedung meskipun api sudah padam. Kita khawatirkan lantai dua sampai lima akan rubuh. Makanya gedung ini tetap dijaga oleh personel Sabhara yang sudah kita turunkan,” ungkap Mardiaz.
Sementara itu, Kepala Dinas Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran (P2K) Kota Medan Marihot Tampubolon mengungkapkan, hydrant yang berada disekitar Medan Plaza tidak dipergunakan karena sudah tidak berfungsi lagi. Namun, dirinya tidak tahu apa penyebab hydrant tersebut sudah tidak berfungsi lagi. “Hydrant sudah tidak berfungsi lagi. Tidak ada air di dalamnya.
Makanya, kami harus cari air dari kawasan lain. Kalau itu berfungsi tidak perlu kami repot- repot cari air,” tegasnya. Dia menambahkan, hydrant tersebut seharusnya tiga bulan sekali diuji coba. Dengan begitu bisa diketahui apakah masih berfungsi atau tidak. Selama ini tidak pernah diuji coba. Makanya, saat kejadian baru tahu sudah tidak berfungsi lagi. “Minimal tiga bulan sekali diuji coba.
Jadi, tahu apakah tidak berfungsi atau tidak. Airnya masih ada atau sudah kering. Ini mungkin tidak pernah diuji coba,” tegasnya Sekretaris Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan Taor Siahaan menyatakan timnya belum diperbolehkan masuk ke dalam gedung karena rawan rubuh. Namun dia memastikan hingga Sabtu (22/8) pukul 17.00 WIB belum ada ditemukan korban jiwa atau pun luka-luka.
“Kita belum memperbolehkan anggota masuk ke dalam gedung, karena lantai atas bisa diperkirakan akan rubuh. Hampir 13 jam kita memadamkan api di gedung ini. Anggota pun sempat kewalahan juga memadamkan api. Api mengelilingi gedung. Ada 30 armada kita turunkan di lokasi kejadian,” terang Taor Siahaan.
Dody ferdiansyah / reza shahab
(ars)