Mahasiswa FK UII Presentasi di Jepang
A
A
A
YOGYAKARTA - Dua mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia (UII) mempresentasikan karya ilmiahnya dalam simposium medis yang berlangsung di Jepang.
Dua orang mahasiswa tersebut adalah Faisal Ridho Sakti dan Hifzhan Maulana Ghifari. Mereka berangkat membawa nama UII dan Indonesia dalam acara The 2nd Symponsium on Healthcare Without Border (HWB) di Hiroshima, Jepang pada 6–9 Agustus 2015 lalu. Dalam ajang tersebut, dua mahasiswa yang juga tergabung dalam UKM Scientific Medical Activitiest of Research and Technology (SMART) ini mengusung topik makalah yang cukup menarik.
"Karya ilmiah kami menyorot tentang kepuasan pasien persalinan dalam pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Kami sendiri mengangkat tema ini dengan alasan kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu poin penting dalam capaian Milenium Development Goals (MDGs) bagi suatu negara," ungkap Faisal Ridho Sakti, kemarin.
Kepada wartawan, Faisal menuturkan, masuknya kesehatan ibu dan anak dalam kategori pencapaian MDGs berarti baik buruknya kualitas pelayanan kesehatan suatu negara juga ditentukan oleh sejauh mana capaian tersebut dapat terpenuhi. Dan target MDGs Indonesia pada 2015 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran.
"Survei yang dilakukan pada 2012 menunjukkan, angka kematian ibu masih mencapai 359 per 100.000 kelahiran. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk memperbaiki kualitas pelayanan persalinan agar angka kematian ibu dapat ditekan. Salah satu upayanya dengan melihat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan persalinan agar perbaikan demi perbaikan bisa segera dilakukan," ungkap Faisal.
Paper mereka yang berjudul Satisfaction of Childbirth Patient in Primary Healtcare in Indonesia dipresentasikan dalam bentuk poster. Hifzhan Maulana menerangkan, proses penelitian mereka menghasilkan pendapat responden yang menyatakan cukup puas dengan layanan persalinan yang ada di Indonesia.
"Sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kami rasa perlu lebih digiatkan lagi oleh pemerintah kepada masyarakat. Sebab ternyata, masih banyak masyarakat yang belum mengerti alur penggunaan JKN yang ada dan sulitnya akses tenaga kesehatan untuk membantu persalinan, terutama di daerah terpencil," katanya.
Symposium HBW sendiri diadakan bersamaan dengan acara konferensi lainnya yang membahas tema kesehatan yaitu The Asian Symposium on Health Informatics and Nursing dan The Asian Conference on Peace, Humanitarian Aid and Service.
Ratih keswara
Dua orang mahasiswa tersebut adalah Faisal Ridho Sakti dan Hifzhan Maulana Ghifari. Mereka berangkat membawa nama UII dan Indonesia dalam acara The 2nd Symponsium on Healthcare Without Border (HWB) di Hiroshima, Jepang pada 6–9 Agustus 2015 lalu. Dalam ajang tersebut, dua mahasiswa yang juga tergabung dalam UKM Scientific Medical Activitiest of Research and Technology (SMART) ini mengusung topik makalah yang cukup menarik.
"Karya ilmiah kami menyorot tentang kepuasan pasien persalinan dalam pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Kami sendiri mengangkat tema ini dengan alasan kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu poin penting dalam capaian Milenium Development Goals (MDGs) bagi suatu negara," ungkap Faisal Ridho Sakti, kemarin.
Kepada wartawan, Faisal menuturkan, masuknya kesehatan ibu dan anak dalam kategori pencapaian MDGs berarti baik buruknya kualitas pelayanan kesehatan suatu negara juga ditentukan oleh sejauh mana capaian tersebut dapat terpenuhi. Dan target MDGs Indonesia pada 2015 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran.
"Survei yang dilakukan pada 2012 menunjukkan, angka kematian ibu masih mencapai 359 per 100.000 kelahiran. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk memperbaiki kualitas pelayanan persalinan agar angka kematian ibu dapat ditekan. Salah satu upayanya dengan melihat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan persalinan agar perbaikan demi perbaikan bisa segera dilakukan," ungkap Faisal.
Paper mereka yang berjudul Satisfaction of Childbirth Patient in Primary Healtcare in Indonesia dipresentasikan dalam bentuk poster. Hifzhan Maulana menerangkan, proses penelitian mereka menghasilkan pendapat responden yang menyatakan cukup puas dengan layanan persalinan yang ada di Indonesia.
"Sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kami rasa perlu lebih digiatkan lagi oleh pemerintah kepada masyarakat. Sebab ternyata, masih banyak masyarakat yang belum mengerti alur penggunaan JKN yang ada dan sulitnya akses tenaga kesehatan untuk membantu persalinan, terutama di daerah terpencil," katanya.
Symposium HBW sendiri diadakan bersamaan dengan acara konferensi lainnya yang membahas tema kesehatan yaitu The Asian Symposium on Health Informatics and Nursing dan The Asian Conference on Peace, Humanitarian Aid and Service.
Ratih keswara
(ftr)