Waspada Uang Palsu Beredar

Kamis, 20 Agustus 2015 - 09:16 WIB
Waspada Uang Palsu Beredar
Waspada Uang Palsu Beredar
A A A
KAYUAGUNG - Masyarakat Kabupaten OKI dan Kecamatan Mesuji khususnya sebaiknya waspada saat bertransaksi, karena uang palsu (Upal) diduga beredar luas di tengah masyarakat.

Kemarin BRI Unit Pematang Panggang, OKI menemukan uang palsu (Upal) pecahan Rp100.000 sebanyak 904 lembar yang akan ditransfer dua nasabahnya dengan rekening tujuan milik seseorang di Palembang. Kanit Pidsus Iptu Jailili mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari bank bahwa terdapat dua nasabah yang hendak mentransfer uang, namun setelah dicek menggunakan alat, uangnya palsu.

“Upal itu sebanyak 904 lembar pecahan Rp100.000, dengan 39 seri, jumlahnya Rp90.400.000. Selain itu kita amankan Rp19.600.000 uang asli yang dicampur dengan Upal tersebut,” ujar Jailili mewakili Kasat Reskrim Polres OKI AKP Dikri Olfandi, kemarin. Modusnya, upal tersebut dicampur dengan uang palsu dengan maksud mengelabui petugas bank.

Selain menyita uang palsu dan aslisenilaiRp110jutatersebut, Polres OKI juga mengamankan dan memeriksa kedua nasabah yang dimaksud yakni Syaiful, 35, dan adik iparnya Ayu Maipah, 23, warga Desa Pematang Panggang, Mesuji, OKI. Berdasarkan pengakuan keduanya, uang tersebut milik Macan (DPO) yang dititipkan untuk ditransfer oleh mereka melalui BRI.

Menurut Jailili, kedua orang nasabah yang diamankan (Syaiful dan Ayu Maipah) berstatus sebagai saksi, karena keduanya tidak mengetahui bahwa uang yang dititipkan untuk ditransfer ternyata Upal. “Syaiful mendapat titipan dari Macan (DPO) untuk mentransfer uang itu ke Hendri di Palembang memalui BRI Pematang, kemudian Syaiful menyuruh adik iparnya Ayu untuk mentransfer melalui BRI, dan Syaiful mengantar ibunya ke dokter,” ujar Jailili.

Namun saat diperiksa petugas bank, ternyata Rp90.400.000 diketahui palsu. “Kemudian pihak bank menghubungi Polsek Mesuji untuk me nyerahkan Upal tersebut.” “Kita masih mencari Macan (DPO) selaku pemilik dan yang menyuruh saksi untuk mentransfer Upal tersebut,” terangnya.

Jailili menuturkan, upal tersebut hampir sempurna dengan tingkat kemiripan dengan asli mencapai sekitar 95%. “Upal tersebut dicetak dengan mesin yang sudah canggih, karena sangat mirip dengan yang asli, mulai dari warna dasar kertasnya dan yang lainnya. Jika upal itu dibelanjakan di tempat-tempat yang tidak memilili alat sinar ultraviolet, seperti di SPBU dan tempat lainya, maka orang akan terkecoh,” bebernya.

Dia memastikan pihaknya belum mengetahui apakah uang palsu tersebut sudah beredar luas di Mesuji atau belum, karena pemilik upal itu masih dalam pengejaran. “Kita mengimbau pada masyarakat agar berhatihati, jika menemukan uang yang diduga palsu segera laporkan ke bank atau langsung ke kepolisian,” terangnya.

Sementara saksi Syaiful, dirinya mendapatkan titipan dari Macan (DPO) untuk mentransfer uang itu kepada Hendri di Palembang. “Uang itu dibungkus plastik semuanya sebanyak Rp110 juta, saya tidak tahu kalau uang palsu karena benar-benar mirip uang asli. Waktu saya mau mengantarkan ibu saya berobat ke dokter sehingga saya suruh adik ipar saya Ayu untuk mentransfernya ke BRI. Tapi setengah jam kemudian saya susul adik saya di bank ternyata sudah ada polisi dan kami dimintai keterangan,” kata Syaiful.

Sedangkan menurut pengakuan Ayu, saat ke loket BRI, dirinya langsung ditanya pihak Bank, tentang asal uang itu. “Saya jawab bahwa saya hanya disuruh transfer saja, uang itu milik Macan, tidak lama kemudian polisi datang. Ternyata dari jumlah Rp110 juta itu sebanyak 90.400.000 uang palsu, kalau kami tahu palsu tidak mungkin kami coba transfer ke bank pak,” tutur ibu satu anak ini.

M rohali
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8208 seconds (0.1#10.140)