Pembunuh Wanita di TMP Wajo Ayah Kandungnya Sendiri
A
A
A
WATAMPONE - Aparat kepolisian Polres Bone berhasil memecahkan kasus pembunuhan gadis, di samping Taman Makam Pahlawan Wajo. Pelaku pembunuhan ternyata ayah kandung korban.
Pelaku diketahui bernama Hasyaruddin (40), warga Desa Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Saat ditemui di Mapolres Bone, pelaku mengaku mencekik putri pertamanya Meisi Angelia Putri (19) hingga tewas.
"Senin 17 Agustus 2015, sekira pukul 00.00 Wita, di dekat Taman Makam Pahlawan Kota Sengkang, saya mencekiknya hingga tewas lalu pergi ke rumah kerabat saya di Bone," ujar Hasyruddin, kepada wartawan, Selasa (18/8/2015).
Pelaku menceritakan, awalnya korban marah dan melempar remote TV saat ditegur oleh pelaku. Setelah itu dia pergi dari rumah. Hasyaruddin lalu mengejarnya dengan menggunakan sepeda motor.
Setelah dibujuk, korban sudah enggan pulang. Pelaku lalu memboncengnya dengan motor dan mengajaknya keliling. Saat berada dekat makam, pelaku menghentikan motornya lalu mencekik korban hingga tewas.
"Dia (korban) sudah tidak bisa diajari lagi, saya marah sampai mencekiknya. Setelah dia meninggal saya tinggalkan dan pergi ke Bone dengan naik motor," pungkas Hasyaruddin.
Pelaku diketahui bernama Hasyaruddin (40), warga Desa Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Saat ditemui di Mapolres Bone, pelaku mengaku mencekik putri pertamanya Meisi Angelia Putri (19) hingga tewas.
"Senin 17 Agustus 2015, sekira pukul 00.00 Wita, di dekat Taman Makam Pahlawan Kota Sengkang, saya mencekiknya hingga tewas lalu pergi ke rumah kerabat saya di Bone," ujar Hasyruddin, kepada wartawan, Selasa (18/8/2015).
Pelaku menceritakan, awalnya korban marah dan melempar remote TV saat ditegur oleh pelaku. Setelah itu dia pergi dari rumah. Hasyaruddin lalu mengejarnya dengan menggunakan sepeda motor.
Setelah dibujuk, korban sudah enggan pulang. Pelaku lalu memboncengnya dengan motor dan mengajaknya keliling. Saat berada dekat makam, pelaku menghentikan motornya lalu mencekik korban hingga tewas.
"Dia (korban) sudah tidak bisa diajari lagi, saya marah sampai mencekiknya. Setelah dia meninggal saya tinggalkan dan pergi ke Bone dengan naik motor," pungkas Hasyaruddin.
(san)